Datang Bulan

4.6K 556 62
                                    

Malam yang terasa sunyi. Biasanya ada suara ketikan jari Keiji yang beradu dengan keyboard laptopnya. Kali ini tumbenan Keiji tidak memegang laptopnya. Mungkin pekerjaanya sudah selesai?

Ingin tahu apa yang Keiji lakukan saat ini?

Di kasur.

Keiji memelukku yang tengah membaca buku sambil senderan pada tepi kasur. Keiji memelukku sambil mengusap-usap perutku. Aku tidak terganggu, malah aku merasa nyaman karena perutku sedikit sakit akibat datang bulan.

Dengan lembut dan manja Keiji memanggil, "Sayang..."

Aku terkejut, biasanya kalo manggil manja begini ada maunya. Tanpa mengalihkan pandanganku dari buku, aku hanya berdehem membalasnya.

Masih dengan mengelus-elus perutku, keiji kembali berucap, "Mau 'itu'."

Mendengar ucapannya barusan sontak membuat wajahku langsung memerah. Untung saja ada buku yang bisa menjadi penghalang wajahku.

"Nggak bisa sekarang Kei... kamu kan tau aku lagi berdarah-darah." Balasku dengan sabar.

"Selain yang kayak 'begitu' kan ada cara lain." Begini nih Keiji, kalo udah pengen ya pengen.

Aku menutup buku yang ku baca dan menaruhnya di laci samping tempat tidur. Aku ikut tiduran menyamakan posisi Keiji.

Aku mengelus pipinya, "Keiji... aku sedang datang bulan, rasanya perutku tidak enak dan sedikit mual. Mungkin setelah aku selesai baru bisa." Dengan lembut aku menjelaskan perasaanku padanya.

Wajah Keiji sedikit merasa bersalah karena memaksaku. Aku yang melihat wajahnya seperti itu jadi tidak tega.

"Mungkin... kalau berciuman boleh." Sambungku dengan wajah merona. Keiji tersenyum kecil. Tanpa babibu Keiji langsung menyium bibirku.

Awalnya aku sedikit terkejut karena mendadak tapi lama kelama aku mengikuti alur mainnya. Aku pikir ini akan menjadi ciuman bisa atau kecupan selamat malam tapi ternyata Keiji semakin memperdalam ciumannya.Aku hanya pasrah.

Aku memukul dadanya pelan karena kekurangan oksigen. Ciuman kita berakhir disitu. Kita bedua sama-sama mengambil napas banyak-banyak.

"Aku.. tidak berpikir.. ciumannya akan seperti.. ini." ucapku tersenggal-senggal.

"Aku sedang ingin." Balas Keiji. Aku hanya tersenyum sambil menatapnya.

Kita berdua akhirnya tertidur saling berpelukan.

.

.

.

.

.

.

.

.


M

akin kesini kok makin...
Aaaa,  sebenernya mau sedikit lebih diperjelas,  tapi karena Lusi belum legal jadi rada gimana² gitu nulisnya (╥ω╥')

(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)

Keluarga [Akaashi Keiji]Where stories live. Discover now