스물 일곱

2.8K 222 5
                                    

Member NCT sekarang sedang berkumpul di apartement milik Taeyong dan Eunae

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Member NCT sekarang sedang berkumpul di apartement milik Taeyong dan Eunae. Mereka memandang seseorang yang terbaring dikasur dengan wajah pucat itu dengan iba.

Taeyong melirik member satu persatu. "Pergi sana, jangan kumpul di sini semua. Aku mual." Ujar Taeyong. Laki-laki itu tidak berbohong. Saat ini ia benar-benar sedang mual. Ditambah keadaan kamarnya yang semakin sempit karena member 127 berkumpul di sini.

"Baiklah! Mari kita biarkan hyung kita beristirahat." Ujar Doyoung pengertian. Kemudian para member melangkahkan kaki ke ruang tengah.

"Sekarang kita harus apa?" Bisik Doyoung kepada member lain.

Haechan sedang berpikir sejenak sebelum mengutarakan idenya. "Yaudah biarkan saja. Eunae noona, aku mau makan dong!" Teriak Haechan lalu laki-laki itu berlarian ke arah dapur saat melihat Eunae membawa sebuah panci yang mengepul.

"Haechan jangan bikin kaget!" Yuta yang rupanya mengikuti Haechan dari belakang itu menegur Haechan agar tidak mengganggu Eunae.

Yuta sudah menggulung lengan kaos pendeknya. "Ada yang bisa aku bantu?" Tanya Yuta yang sudah ada di sebelah Eunae.

Eunae memandang Yuta, kemudian menggeleng. "Tidak ada kok, sebentar lagi aku selesai." Ujar Eunae memberikan satu bumbu terakhir lalu kemudian jadi lah bubur untuk Taeyong.

Eunae mematikan kompornya lalu kemudian menuangkan buburnya kedalam mangkuk. Perempuan itu berjalan dengan nampan berisi bubur, air minum dan beberapa obat dari dokter.

Eunae membuka pintu kamar dan nampak Taeyong yang sedang terpejam dengan wajah pucat.

"Taeyong, makan dulu."

Taeyong melirik Eunae yang datang dengan senyum cerah. Laki-laki itu merentangkan tangannya. Berniat hendak memeluk Eunae.

Eunae menggeleng. "Makan dulu ya.."

"Mau peluk sebentar." Taeyong mengucapkannya dengan nada yang sangat lucu sehingga mau tak mau Eunae menuruti permintaan suaminya.

Eunae meletakkan nampan tersebut di nakas kemdian memeluk Taeyong dengan erat. Sama halnya dengan laki-laki itu. "Aku suka. Rasanya sangat nyaman." Ujar Taeyong.

Eunae terkekeh. "Sudah! Lepas. Ayo makan dulu." Ujar Eunae sambil meluruhkan pelukannya.

"Suapin.." Ucap Taeyong manja.

Taeyong memang merupakan tipe laki-laki clingy jika sudah bersama dengan pasangannya.

Eunae menatap Taeyong kesal. "Makan sendiri ih, itu Haechan minta makan, aku mau bikinin makanan dulu. Gaenak masa tamu dibiarin gitu aja."

Taeyong menghela nafas, bukannya meraih mangkuk dan kemudian memakan buburnya yang masih hangat, Taeyong malah menempelkan bibirnya dengan bibir Eunae.

"Aku kangen banget sama kamu." Ujar Taeyong kemudian menarik tengkuk Eunae lalu memperdalam ciumannya.

Eunae yang terkejut kemudian menutup mata dan membalas lumatan Taeyong dengan lembut dan hati-hati.

Taeyong seakan menyalurkan kerinduan, kasih sayang dan cintanya dalam lumatan yang lembut namun dalam itu.

Baru saja beberapa menit Taeyong menautkan bibirnya tiba-tiba Doyoung dengan seenak jidat membuka pintu kemudian berbicara.

"Taeyong! Koleksi komik kau robek gara-gara Haechan menumpahkan min-" Ucapan Doyoung terputus karena pemandangan yang Ia lihat.

"Ah, silahkan lanjutkan." Ujar Doyoung kemudian menutup pintu.

Doyoung mendecak. "Sedang sakit, bukannya istirahat malah 'iya iya'!" Ujar Doyoung nyinyir.

***

Seorang laki-laki berbadan besar dan memiliki banyak tato di lengannya memandang gedung yang sangat tinggi mencakar langit kota Seoul itu.

Setelah kemarin ia mencoba mencari nomor salah satu jurnalis yang bekerja di stasiun TV besar ini.

Dan disinilah sekarang, disebuah ruangan dengan banyak kubikel. Semua orang tampak sibuk mengetik dan berlalu lalang sambil membawa koran atau setumpuk kertas.

"Mari ikut saya." Ujar Jurnalis yang diketahui bernama Park Jae Sun.

"Siapa nama anda?" Tanya Park Jae Sun kepada seorang yang mengaku sebagai informant itu.

"Jung In Ho." Ujarnya setelah mereka berada disebuah ruangan yang tidak terlalu besar dengan sebuah meja bundar besar seperti meja rapat.

"Jadi berita macam apa yang membuat anda sampai datang kesini?" Tanya Park Jae Sun langsung tanpa basa-basi.

Jung In Ho memberikan sebuah rekaman perkelahian seorang Lee Taeyong dengan beberapa temannya. Dan disitu dengan jelas terlihat bahwa Taeyong memiliki kemampuan bela diri yang sangat bagus sehingga membuat beberapa orang tersebut terluka.

Park Jae Sun tersenyum miring. "Kau mau aku menyiarkan berita murahan itu?" Ia menatap Jung In Ho dengan pandangan mengejek. "Kau kira aku tidak tahu? Jelas terlihat sekali bahwa kau adalah seorang preman dan yang Taeyong lakukan mungkin adalah wujud pertahanan diri."

Jung In Ho menatap jurnalis tersebut dengan pandangan datar. "Lalu bagaimana jika kau ubah headline nya menjadi 'Salah satu member boygroup besar tertangkap kamera sedang merundung warga sipil' dan juga, artis ini punya skandal bullying kan?" Ujar In Ho membuat Jaesun terkejut mendengarnya.

"Maaf, kami hanya menerima fakta. Silahkan berikan berita ini ke Dispatch saja." Ujarnya, ia bersiap dengan menyusun kembali berkas yang tadi ia letakkan di meja.

"Jangan munafik. Bukankah berita buruk akan menaikkan rating acara mu?"

Jaesun masih berusaha bersikap independent walaupun secara realita, berita ini cukup bagus.

"Aku belum pernah memberikan video ini ke siapapun, itu berarti laman berita mu akan menjadi yang pertama menampilkan berita ini. Bukannya cukup bagus?" Jaesun menghentikan aktifitasnya. Ia memandang In Ho dengan nyalang.

"Agensinya pasti juga akan membayar mu untuk menutup berita ini. Dan juga... ia mungkin akan memberikan mu beberapa berita tidak penting untuk menenggelamkan kasus ini."

Jaesun menghela nafas. "Berikan video itu."

In Ho tergelak. "Berikan aku tiga juta dollar."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Married With My Idol | FINISHWhere stories live. Discover now