43. Tak Menyangka

9.4K 901 286
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca biar gak lupa 😘

Happy reading  💜

Maklumin kalau ada typo 😂

______

Bugh

Bugh

Bugh

Kenan berkali-kali meninju tembok rumah sakit, melampiaskan rasa amarahnya yang sudah memuncak.  Rasa penyesalan menyeruak dalam hatinya.

Ia tidak tau lagi harus berbuat apa. Ini salahnya, adiknya diculik karena kebodohannya. Jika saja, ia tidak menuruti kemauan adiknya untuk memintanya meninggalkan nya sendiri di taman,pasti semua ini tidak akan pernah terjadi.

Tangannya kembali meninju tembok. Kenan seperti hilang kendali, amarah nya sudah menguasai dirinya. Ia merasakan jika benda cair mengalir ditangannya,darah. Tangannya mengeluarkan bahkan menetes membasahi lantai. Namun Kenan tidak peduli. Ia tidak peduli bahakan rasa sakitnya tidak sama dengan rasa sakit dan penyesalan dalam hatinya sekarang.

"Kenan! Kendalikan diri kamu, Nak! Mommy mohon_hiks-- jangan seperti ini. Tangan kamu berdarah," Nara memegang bahu anaknya memeluk anaknya yang sudah hilang kendali.

Tubuh Kenan menegang mendengar tangisan sang Mommy--Nara. Seumur-umur ia tidak pernah sekalipun mendengar tangisan pilu itu dari sang Mommy. Tangisan pilu yang berasal dari Nara membuat hatinya tersayat lebih lebar, semakin membuat rasa penyesalan itu semakin terbuka lebar dalam hatinya.

Bagaimanapun ia anak pertama yang lahir dari rahim Mommy-nya. Ia bisa merasakan kesedihan yang mendalam dari hati sang Mommy. Ia yang pertama mendapatkan kasih sayang itu dari Mommy-nya dulu. Ia yang mendapat perlakuan manja dari Mommy-nya dulu. Dia yang pertama.

Ia jelas mengerti apa yang tengah di rasakan sang Mommy sekarang. Bahkan rasa sakitnya sekarang tidak sama dengan yang dirasakan Mommy-nya itu.

Rasa penyesalan semakin membesar  dalam hatinya. Berkali-kali ia mengumpati dirinya dan kebodohannya sendiri.  Ia berbalik kearah sang Mommy. Kenan mendekap tubuh wanita paruh baya yang ia sebut dengan Mommy itu erat menyalurkan kekuatan padanya, walaupun ia sendiri sudah tidak mempunyai kekuatan.

Ia lemah jika sudah menyangkut Alara.

"Maafin Kenan Mom, Kenan gagal jagain adek, Kenan gagal lindungin dia, Mom. Maafin Kenan_hiks " isakan berhasil lolos dari mulut Kenan. Ia tidak bisa lagi menahan nya. Ia tidak peduli lagi apapun yang orang lain bilang tentang nya.

Ia boleh saja terlihat kejam dan dingin. Tapi ia lemah ketika menyangkut keluarga terutama Alara, ia benar-benar lemah. Katakan ia cengeng atau apapun ia tidak perduli. Yang ia perduli sekarang bagaimana caranya agar ia bisa membuat wanita yang ia dekap sekarang tenang.

Kaki Nara serasa lemas. Ia tidak sanggup lagi menopang tubuhnya. Ia merasa akan ambruk dengan sigap Kenan menopang tubuh sang Mommy agar tidak terjatuh kembali memeluknya erat. Tubuh Kenan bersandar ditembok seraya memeluk tubuh Mommy-nya,mengusap pelan bahu Mommy-nya yang masih terasa bergetar.

"Maafin Kenan, Mom_maafin Kenan_hiks" lagi, isakan itu terdengar kembali lolos dari mulut Kenan.

Nara mendengar isakan putra sulungnya itu pun melepas perlahan pelukan sang anak. Ia meneliti wajah sang putra sulungnya yang entah dari kapan basah dengan air matanya itu. Perlahan tangan Nara menghapus jejak air mata putra nya.

Nara merasa bersalah pada putranya karena membuatnya menangis seperti ini. Nara menggeleng, "nggak nak, ini semua salah kita. Kita yang teledor jaga Alara, jangan merasa bahwa ini salah kamu, Nak" ucap Nara

Alara's Brothers (Telah Terbit)Where stories live. Discover now