14.Anak Bawang

159 28 0
                                    


Tekan bintang dulu !
Wajib komen dan vote:) lebih baik lagi kalo follow

__

"Kak Jeno !"

Jeno yang tengah berjalan dengan earphone yang ia pakai ditelinga,ia menoleh ke arah suara.

"Zara,kenapa?" Jeno menatap adik sahabatnya itu aneh,Zara seperti tengah dikejar oleh hantu.

"Kak Haidar mana?" Jeno yang ditanya pun kebingungan,dirinya saja baru menginjakkan kakinya di sekolah,"Mana gue tau,lagian emang kenapa sama gembul?"

"Uang jajan Zara dibawa sama dia,"ucap Zara dengan polosnya,Jeno menepuk keningnya,"Di kantin mungkin."

"Kak Jeno mau ke kantin juga?" Jeno mengangguk,lalu merangkul pundak Zara dan berjalan bersama menuju kantin.

Zara dengan sahabat Haidar sudah tidak diragukan lagi keakrabannya,karna mereka sudah seperti Haidar dan Zara.Kayak keluarga sendiri.

Sesampainya di kantin,Zara melepas rangkulan Jeno dan berlari ke arah Abangnya,"Hayo !"

Ughuk..ughuk...

Haidar,Nala,dan Rendra tersedak makanan akibat suara Zara,Nala setelah lantas mengoceh pada gadis yang tumbennya hari ini menggerai rambutnya.

"Kalo gue kesel terus mati,gimana !?" Zara dengan polosnya menjawab,"Ya dikuburlah dongo."

Jeno dan yang lain tertawa mendengar jawaban polos Zara,"Lu lagian ngapain sih teriak teriak !? Emang ngomong pelan bikin lu mati muda?"

"Kalo gue ngomong pelan,yang ada Bang Candra ga dengerlah !"cerocos Zara.

"Maksud gue,lu ngomongnya ga usah sekeras tadi dongo onta,"gemas sudah Nala sama adik sahabatnya ini.

"Bang Candra,Zara minta uang jajan,"ucap Zara dengan suara pelan,bahkan seperti angin lalu.

Haidar mendekatkan telinganya pada wajah Zara,"Ngomong apaan? Kalo ngomong yang keras koala."

Zara diam sebentar untuk menetralkan emosi yang sudah mencuat ingin menghabisi orang orang ganteng di depannya.

Sekali lagi tarik nafas.Oke,sudah.

"Zara minta uang jajan," ucap Zara dengan nada yang sudah ia naikkan.

Haidar ketawa liat ekspresi Zara,lucu aja gitu kalo lagi jengkel.

Kerjain deh. Oalah laknat

"Duitnya udah dibuat bayarin kita orang,"ucap Nala,emang dasarnya Nala,sehari tanpa menganggu jelmaan Mak lampir pasti kurang afdol.

"Gue ga ngomong sama lu," sarkasnya pada Nala,ia masih kesal sama Naladhipa bin Dajjal belakang sekolah itu.

"Gue ngasih tau onta !"balas Nala,Haidar pusing sebenarnya liat Nala sama Zara berantem,tapi asik juga kalo ga diterusin.

Oalah sinting.

Zara sama Nala itu kalo udah berantem,pasti Gaada ujungnya.Yang satu ga puas kalo belum bikin Zara naik pitam,yang satunya lagi selalu ngejawab.Sudahlah susah ngasih tau bayik.

"Gue ga dititipin sama Ayah tuh."

Sekarang gantian Haidar yang ngerjain Zara,emang ga punya hati.

Zara natap Abangnya udah mau nangsi,dia mana bisa sehari ga jajan.Kalo pun minta uang jajan Abangnya pasti udah habis,soalnya Haidar kalo jajan sekaligus dihabisin duitnya.Tapi tetep ada yang ditabung kok.

"Abang mah,terus Zara jajannya gimana?"

Haidar hanya mengangkat bahunya acuh,dari matanya Zara udah kelihatan mau banjir air surga,eh air mata.

Tes..tes..tes..

Hancurlah pertahanan Zara,ia menggoyangkan lengan Haidar untuk memberinya uang jajan.Zara rela ngemis sama Abangnya yang penting dia jajan.

"Zara mau jajan,Bang.HUWAAAA!!"

Haidar sekarang yang kalang kabut sendiri,Zara ini tiap hari wajib makan cemilan,apapun itu.

"Eh jangan nangis geh! Ini duit jajanmu."

Menyerah kalo udah sampe Zara nangis,bukan masalah bingung dieminnya.Zara itu bakal ngamuk kalo ga dikasih uang jajan,kayak anak kecil ga dibolehin beli es krim.

"Dasar anak bawang."

•••
Udah berapa abad aku ga Up?
Maap ya,soalnya aku lagi ga mood.
Komen dan vote ya!

Ayah Lee | NCT Dream ft. TaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang