18.Masuk BK

194 23 2
                                    

Helowww aku balik~

>>>
"Pagi kusapa siang,siang kusapa malam~"

Pras kayaknya lagi bahagia deh,soalnya dia nyanyi tapi ga tau lagu apa dan siapa penciptanya.

Pras lagi jongkok di pinggir jalan sambil mainan kerikil disekitarnya,Arza yang baru keluar dari gerbang pun menatap aneh Pras.

"Ngapain Kak ?" tanya Arza yang penasaran sama yang dilakuin Pras,sedangkan Pras cuma gelengin kepalanya.

"Aneh banget nih bocah," gumam Arza.

Pras yang udah lelah jongkok pun berdiri di sebelah Arza,ia menepukkan kedua tangannya agar debu yang menempel ditangannya hilang.

"Yuk berangkat !" ajak Pras namun ditahan Arza,"Jalan nih,kenapa ga pake mobil atau minta dianterin sih ?" tanya Arza.

Pras menoleh ke belakang lalu mengehela napas saat melihat Arza masih berdiri ditempat sambil cemberut,"Ayok ! Ga usah manja,sekali kali jalan biar tambah ganteng !"

Arza menurut meski sambil menghentakkan kakinya,"Ganteng tuh pake mobil,lah ini apaan ! Masa jalan,cih," gerutu Arza.

Pras hanya diam saja toh nanti capek sendiri,saat matanya menatap sebuah mobil yang tak asing pun berteriak,"Deska ! Nala !"

Dua remaja laki-laki yang dipanggil pun mengurungkan niat yang tadinya mau masuk mobil,mereka membalik dan menatap dua remaja yang berjalan dengan satu dibelakang.

Nala menatap Deska lalu berkata,"Kak Pras sama Arza kah ?" Yang dibalas anggukan oleh Deska.

Sampai Pras sama Arza tiba mereka langsung bertanya,"Tumben jalan,mobil kemana ?"

Pras hanya mengajar bahu tanpa menjawab,Deska merolingkan matanya bahwa dirinya jengah dengan jawaban yang tidak sesuai.

"Ditanya itu jawab ga bisu gitu !" semprot Deska yang diabaikan oleh Pras.

"Udah udah,sekarang ayok berangkat.Kalian ikut sekalian biar ga makin telat."

~~~

"Haidar  !" panggilan bersuara tak berwujud itu membuat Haidar,Jeno sama Rendra menoleh ke belakang.

Nala,Deska,Pras,sama Arza baru tiba di sekolah,saat mereka tiba keadaan sekolah sudah masuk yang berarti mereka telat.

"Kalian telat juga !" histeris Arza,sedangkan yang ditanya hanya mengangguk.

"Ya udah yuk langsung ke kelas aja,nanti ketauan pak Budi."

Saat keenam remaja itu baru berjalan dua langkah,suara yang ditakuti pun terdengar.

"KALIAN BER-ENAM HORMAT BENDERA SAMPE ISTIRAHAT CEPAT."

Haidar dkk hanya menurut saja,tapi tidak untuk Pras.

"Bapak kan baik,terus ganteng lagi.Jangan hukum kami," nego Pras.

"LARI SAMA BERSIHIN WC LANTAI 3 !" Bukannya pasrah,Pras justru semakin memakai jurusnya.

"Bapak mau rokok apa ? Nanti saya beliin deh,tapi jangan hukum ya~"

"SAYA TAMBAH PEL KORIDOR LANTAI DUA !"

"Pak Budi,jangan terlalu keras sama anak - anak," ucap Buk Wira memberitahu.

Pak Budi lantas membenarkan pakaiannya yang sedikit berantakan,lalu tersenyum manis pada Buk Wira.

"O-oh ga kok Buk,cuma tegas saja.Lagian kalo ga digituin mereka ga bakal berubah," elak pak Budi.

Buk Wira hanya menggeleng,"Nada tegas dan Marah itu berbeda,Pak." Buk Wira menjeda ucapannya,"Ya sudah saya duluan,mari Pak,Nak."

Haidar dkk mengangguk tak lupa senyuman sebagai balasan,sedangkan pak Budi malah kesem-sem.

"Tadi aja teriak-teriak,sekarang kicep.Dih,mental kerupuk," ledek Haidar.

Pak Budi menatap tajam Haidar,"Bilang apa kamu barusan ?" Haidar dkk tertawa melihat wajah pak Budi yang memerah akibat menahan malu dan marah.

"Marah mah marah aja,Pak.Kalo baper mah baper aja,Pak."

"Kumis bapak itu loh, Lepaskan aku Budi,lepaskan. " goda Rendra.

Pak Budi sudah tipis kesabarannya,ia pun melepas sepatunya namun malah jatuh karna tak seimbang.

"HHAHAHAHAHHAHA~" Memang perlu pendidikan akhlak khusus,"MASUK RUANGAN SAYA !"

🎟️🎟️🎟️
NEXT ?
TUNGGU PT.2

Para ganteng yang minim akhlak:(❤️

Ayah Lee | NCT Dream ft. TaeminDonde viven las historias. Descúbrelo ahora