Fate adalah takdir dan mate adalah jodoh.
Seperti Jay yang terus berharap pada takdir bahwa hanya Jungwon seorang lah yang berhak menjadi pendamping hidup nya, tak peduli seberapa besar takdir memisahkan mereka, Jay akan tetap memilih Jungwon.
⚠WA...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
So? Enjoy~.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"A-aku.. Aku -benar berterimakasih sama kebaikan kamu ini, sama semua yang udah kamu lakuin ke aku. Aku.. Apa ada yang bisa aku lakuin buat balas budi ke kamu?" Tanya Jungwon.
" Ada. " Jawab Jay. Lalu Jay tersenyum pada Jungwon.
"Izinkan aku, menandai mate ku. " Ucap Jay. Dan Jungwon memandang Jay dengan raut wajah yang bingung.
. .
Jungwon menatap Jay dengan bingung.
"Maksudnya?" Tanya Jungwon.
" Aku mau tanda in kamu, kalau kamu punya aku. Mau?" Tanya balik Jay. Jungwon memikirkan nya sejenak.
-ah, mungkin maksudnya Jay itu, pacaran? Kalo iya, aya-Tunggu!. Aku udah gak sama ayah kan?, itu berarti aku bebas dong?-. Pikir Jungwon dengan polos nya.
"Won?" Panggil Jay.
" E-eh.. Iya?" Balas balik Jungwon, Jay hanya menggeleng kan kepala nya. Gak tau kenapa, dimata Jay, Jungwon tuh terlalu imut. Sampe rasanya dia tuh kaya berbunga-bunga cuma karena ngeliat Jungwon. #bucin.
"Gimana? Aku di izinin gak nih? " Tanya Jay.
" Jadi pa-pacar kamu kan? Kalau itu.. Aku mau. " Ucap Jungwon sembari tersenyum. Jay benar-benar kek mau gila rasanya. Ngeliat Jungwon yang tersenyum manis itu, bikin Jay salting sendiri rasanya. Coba aja dia punya detak jantung, mungkin dia bakal ngerasain namanya 'senam jantung' 👌.