Aku tersenyum melihat interaksi antara adiknya dan teman sekelasnya yang merupakan sahabat dekat (y/n), Makomo binti Jahannam.
'Syukurlah (y/n) bertemu dengan teman yang baik seperti Makomo, walaupun tingkahnya cem setan sih, setidaknya membuatnya menjadi pribadi yang ceria setelah kejadian "itu" terjadi.' batinku bersukacita.
"Halo kawan sultanku, bagi duit dong." Sapa Sabito sambil merangkulku.
Duh, pengen nendang
"Seseorang tolong pungut dia, ambil aja gak apa-apa aku ikhlas lahir batin."
"Kmprt."
Ya elu yang nyebelin sih Tol, dateng-dateng minta duit, minta diinjek?!
Untung temen
"Canda aelah, btw liat pr sejarahmu dong." Pinta Sabito memelas.
"Y" jawabku malas.
Moodku pagi ini entah kenapa tiba-tiba terasa buruk
"Avv, makasih sahabatku~ Lop yu~"
"Jijik bgsd."
Setelah menyerahkan pr nya pada Sabito, Aku segera duduk dan mengeluarkan donat yang kubawa dari rumah.
'Hm? Perasaanku saja atau donat ini terasa hambar? Aku yakin tadi minta dibawain rasa coklat, tapi kenapa rasanya agak hambar?' batinku heran.