PROLOG

2.2K 221 23
                                    

Manggala Grevano Agrastian, orang-orang kerap memanggilnya dengan nama Gala. Laki-laki itu saat ini sedang duduk di halte seraya merokok. Di karenakan hari ini adalah hari weekend, seluruh siswa diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Tidak seperti anak-anak lain yang pulang ke rumah, Gala dan para sahabatnya memilih tetap berada di asrama.

"Ck, lama banget sih," gerutu Gala sambil menghisap rokoknya. Sedari tadi Gala menunggu para sahabatnya datang. Mereka sedang pergi ke supermarket untuk membeli beberapa camilan karena stok makanan mereka menipis.

Melihat Sasha yang berjalan sendirian di trotoar, Gala membuang rokoknya dan langsung menginjak rokok tersebut hingga mati. Setelah itu, Gala berlari menghampiri Sasha.

"Sasha!" teriak Gala memanggil nama gadis itu.

Mendengar teriakkan Gala yang memanggil namanya, Sasha tidak menoleh. Terlalu malas rasanya meladeni Gala yang akhir-akhir ini sering mengganggunya.

Mungkin jika gadis-gadis lain akan begitu senang ketika didekati oleh Gala. Tapi tidak bagi Sasha, dia dengan terang-terangan mengungkapkan ketidaksukaannya pada Gala.

Walaupun tampan, tapi Gala itu nakal, suka merokok, hobi melawan guru dan sering membuat keributan di sekolah. Sasha benar-benar tidak menyukai laki-laki seperti Gala.

"Cuek banget sih," goda Gala setelah mencolek dagu Sasha dengan beraninya. Walaupun Sasha sering menolaknya, hal tersebut malah semakin membuat Gala tertantang untuk mendekati Sasha.

Sasha melirik tajam ke arah Gala. Bukannya merasa takut, Gala malah terkekeh geli membuat Sasha rasanya ingin memukul kepala laki-laki itu.

"Mau ke mana?" tanya Gala berbasa-basi.

"Neraka," jawab Sasha acuh tak acuh.

"Lo nggak cocok di neraka. Tapi lo lebih cocok di surga. Kan, lo mirip bidadari," gombal Gala yang membuat Sasha rasanya ingin muntah.

Gala mendengkus saat tidak ada respon apapun dari Sasha. Gadis itu benar-benar cuek, tapi membuat Gala semakin semangat untuk mendekatinya.

Gala hendak merangkul bahu Sasha, tapi dengan cepat Sasha menangkap tangan Gala, lalu memelintirnya hingga membuat Gala berteriak kesakitan.

Sial, Gala lupa jika Sasha sangat jago menguasai ilmu bela diri.

"Jangan pernah deketin gue lagi," desis Sasha, lalu mendorong tubuh Gala menjauh darinya.

Gala meringis memegangi tangannya seraya memandangi kepergian Sasha. Dalam hati, dia sudah bertekad tidak akan menyerah untuk meluluhkan hati Sasha.

***

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

***

VISUAL DREAM HUNTER⬇️

Manggala Grevano Agrastian

Manggala Grevano Agrastian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Louis Anggakara

Marselio Gustama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Marselio Gustama

Ajisaka Candrasengkala

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ajisaka Candrasengkala

Ajisaka Candrasengkala

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aiko Bagaspati

CERITA MURNI HASIL IMAJINASI PENULIS

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

CERITA MURNI HASIL IMAJINASI PENULIS. DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI DALAM BENTUK APAPUN!

_____________________________________

DREAM HUNTER
Copyright ©AniintnPtr

DREAM HUNTERWhere stories live. Discover now