9: Mice

14 2 4
                                    

"Api telah dipantik."

"Ladang mulai terbakar."

"Dan para tikus kecil mulai keluar dari tempat persembunyian."

~•~

Keriuhan bercampur nada bingung bergabung menjadi satu kebisingan luar biasa di aula Arkadius. Riuh rendah suara para siswa menandakan bahwa mereka kebingungan dan membutuhkan penjelasan tentang apa yang terjadi, tetapi semua Masterguard maupun para pengajar dan bahkan Tuan Minerva sendiripun tidak mengeluarkan sepatah katapun untuk menjawab rasa penasaran mereka semua.


"SILENCE!"


Raung Mr. Piterbald, pengampu kelas hewan sihir dan mitologi. Raungannya menggema hingga ke lorong-lorong Arkadius, mengusir semua kebisingan yang tadi terjadi.

"Berdiamlah sebentar jika kalian mau jawaban."

Mr. Piterbald menyisir surainya yang lebat kebelakang dan membetulkan kacamatanya dengan kuku tajamnya seakan raungan tadi tak pernah terjadi.

Tidak ada yang mengangkat kepala, semua mata tertuju pada lantai marmer berwarna kuning kusam yang berada dibawah mereka seakan-akan lantai itu lebih menarik daripada wajah berbulu dari Mr. Piterbald.

Terdengar derik rendah, seseorang akhirnya berdiri. Terdengar suara telapak kaki telajang yang beradu dengan lantai, langkahnya berat namun terkesan pasti dan kadang terasa dibuat-buat agar menjadi tegas dan disegani.

"Untuk saat ini alangkah baiknya jika kalian dapat berdiam di asrama sekolah hingga pemberitahuan lebih lanjut."

Mr. Piterbald melepas kacamata bulat kecilnya dan mengusap wajahnya kasar, mencari kata yang halus untuk menjelaskan "kalian akan mati" sangat tidak mudah bagi Krbeischsen seperti dirinya.

Kosa katanya terbatas dan mungkin jika kebingungan dia akan mengaum dan menakuti anak-anak ini lagi. Tapi seseorang harus menjelaskan kepada anak-anak ini, mereka berhak tahu bahwa mereka terancam saat ini.

"Jika kalian bertanya kenapa, saya hanya memiliki jawaban bahwa ini yang terbaik untuk kalian."

"Pukul enam tepat barrier akan dipasang, jangan keluar dari area asrama setelah pukul enam petang, kalian baru diperbolehkan untuk beraktivitas setelah pukul enam pagi."

"Kami sudah mengirim surat pemberitahuan pada orang tua dari masing-masing kalian disini... Ya jika kalian masih mempunyai orang tua tentunya."

"Jika memerlukan apapun saya ada digedung patroli di bagian barat asrama."

Badan Mr. Piterbald sedikit limbung kedepan setelah mengatakan hal itu. Bukan, ini bukan karena kepala singanya yang lebih besar dari tubuh manusianya! Walaupun sudah disampaikan dengan kalimat paling baik pun, dia merasa bahwa seluruh kondisi sekarang ini sama sekali tidak baik.

"Kalian dengar bukan apa yang Tuan Bald sampaikan? Sekarang kembali kekelas dan kemasi barang kalian."

Mrs. Randall mengambil alih kendali sekarang, maniknya menyisir keseluruhan ruangan seakan mencari sesuatu--atau seseorang.

Tanpa perlu diperintah dua kali segera semua murid meninggalkan aula dan segera mengemasi barang-barang mereka semua.

"Kemana saja kau tadi?" Tanya Duster gusar karena Woodsworth meninggalkannya begitu saja tadi-- sepertinya saat ini belumlah saat yang tepat untuk memberi tahu tuan cerewet satu ini-- kiranya itulah yang dipikirkan oleh woodworth.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NOIR~• The Land Of The Lost Dream •~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang