; Peace

3.6K 530 65
                                    

29.

Haruto baru saja memarkirkan motornya dihalaman rumah Jeongwoo. dia melangkah memasuki rumah Jeongwoo. bisa dilihat, Jeongwoo dan keluarganya sedang sarapan. "Pagi Bunda, Papa, Bang Woojin." sapa Haruto. dan ketiganya langsung membalas sapaan Haruto.

Haruto berjongkok didepan Jeongwoo. "Ngapain dibawah?! sini, disamping aku." kata Jeongwoo. "Enggak, aku udah sarapan tadi." kata Jeongwoo. "Kamu udah kan sarapanya?" tanya Haruto. Jeongwoo mengangguk, "Udaah." jawab Jeongwoo.

"Yaudah ayo berangkat. nanti kesiangan." kata Haruto. Jeongwoo memakai tas punggungnya. "Nggak mau dianter abang? entar kamu kemana - mana gimana? kan kursi rodanya nggak dibawa." tanya Woojin. Haruto yang tadi sedang berjongkok langsung menggendong Jeongwoo.

"Nanti kalo dia mau kemana - mana biar, Haruto anter. Yaudah, Haruto sama Jeongwoo berangkat sekolah dulu yaa." kata Haruto sambil membawa Jeongwoo pergi. "Jeongwoo berangkat sekolah dulu yaaa!"

Setelah kepergian Haruto dan Jeongwoo, Woojin bergumam. "Dasar anak SMA. pacaran mulu. gue yang kuliah aja masih single." Nyonya Park dan Tuan Park refleks melirik putra tunggalnya,

"Loh bukanya emang ga ada yang mau?" ledek Tuan Park. "Diih! Ayah mah gitu!" rengek Woojin.

-

Haruto mendudukan Jeongwoo. lalu ia memakaikan helm berwarna biru yang khusus untuk kekasihnya, selanjutnya ia duduk didepan Jeongwoo dan menyalakan motornya. "Pegangan, entar jatoh." kata Haruto sebelum melajukan kendaraanya.

Didalam perjalanan menuju sekolah, Haruto dan Jeongwoo berbincang random. sesekali Jeongwoo mencubit perut Haruto karena Haruto melontarkan kalimat yang cringe.

Setelah beberapa menit, akhirnya Haruto dan Jeongwoo sampai diarea palkiran motor sekolah. Haruto langsung menunjang motornya, dan membuka helmnya. setelah itu dia turun dari motornya. beralih untuk membuka helm kekasihnya. dan menggendong Jeongwoo.

"Apa iya, semestinya aku nggak digendong kaya gini? maluu tau Haruu." kata Jeongwoo. Haruto gemas melihat tingkah laku Jeongwoo. "Malu apaan sih. biarin orang mau bilang apa. dari pada nanti kaki kamu nggak sembuh - sembuh kan?" kata Haruto.

Jeongwoo menganggukan kepalanya, kata - kata Haruto memang ada benarnya.

Haruto melangkahkan kakinya menuju lapangan sekolah. dan woah, pemandangan yang baru untuk siswa - siswi yang melihat itu. entahlah, intinya semuanya langsung ramai. entah mereka membicarakan Haruto ataupun Jeongwoo. samar - samar Haruto mendengar sesuatu yang jelek terhadap Jeongwoo.

"Idih, Haruto ngapain sih masih mau sama Jeongwoo? dia 'kan udah dinodai. noh liat kissmarknya aja masih keliatan." ya, begitu lah.

Haruto tadinya ingin memarahi seseorang yang mengatakan hal itu, namun mengantarkan Jeongwoo kekelasnya itu lebih penting. Haruto langsung mendudukan kekasihnya ditempat yang disediakan untuk Jeongwoo.

Haruto langsung berjongkok ketika ia selesai mendudukan Jeongwoo dengan posisi yang benar - benar nyaman. "Jangan males, nanti istirahat aku balik lagi kesini. belajar yang bener. kalo mau ke toilet minta bantuan Wonyoung sama Yujin aja. ntar aku bilang ke guru pelajaran kamu." kata Haruto sambil mencubit kecil hidung Jeongwoo.

i. fvck.haru! ㅡ rujeongwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang