Chap 16

11.1K 819 167
                                    

"Biar kubantu menurunkan kopermu, Kook." Ucap Yugyeom menahan tangan Jungkook yang hampir membuka pintu mobilnya.

"Aku juga!" Bambam yang dibelakang ikut berteriak.

Sekarang mereka memang berada di mobil Yugyeom karena Yugyeom yang meminta untuk mengantar Jungkook langsung ke Incheon Airport. Tak ada pilihan untuk menolak karena Jungkook tahu bahwa kedua sahabat nya benar-benar ingin membantu untuk terakhir kali sebelum mereka berpisah untuk waktu yang lama. Bahkan mereka merelakan untuk bolos di jam pertama demi Jungkook. Jujur, namja manis itu terharu karena masih ada yang peduli padanya. Bahkan sebelum kebandara, nyonya Choi menangis dipelukannya. Nyonya Choi mengatakan banyak hal tentang ini itu agar Jungkook baik-baik saja di Jerman nanti. Sayang sekali nyonya Choi tak dapat mengantar Jungkook ke bandara karena Ia harus membuka marketnya. Namun Jungkook tak mempermasalahkan itu selagi nyonya Choi harus selalu sehat selama Ia tak ada disisinya.

Selesai mengeluarkan koper, mereka bertiga mulai berjalan memasuki bandara yang sangat banyak orang berlalu lalang sibuk dengan urusan masing-masing. Jungkook akan masuk ke gateaway nomor 2 yang bertujuan ke luar negeri dan disitu juga akan menjadi perpisahan Jungkook kepada kedua sahabat nya. Bahkan Bambam sudah mulai menangis karena tak menyangka bila akan berpisah dengan Jungkook sekarang. Tadi malam seharusnya mereka bertemu, namun Jungkook tak ada dirumah karena mengurus pasport sehingga pagi-pagi buta Bambam maupun Yugyeom sudah didepan rumah Jungkook memanfaatkan waktu singkat bersama sahabat nya.

"Bamie, jangan menangis. Aku akan menangis juga." Lirih Jungkook menatap Bambam.

"Huee, siapa yang akan memanggilku Bamie lagi?" Tangis Bambam pecah, Ia memeluk Jungkook erat.

"Kita kan masih bisa telfonan, aku akan selalu mengabari kalian." Ucap Jungkook menenangkan Bambam.

"Huh? Aku tak mau telfonan! Aku maunya video call! Berjanji padaku saat tiba di Jerman kau akan membeli android atau iPhone. Lupakan saja hp kecilmu itu.. Ah atau aku yang akan membelikanmu handphone baru?" Balas Bambam.

"Aniyo, jangan lakukan itu. Kau sudah baik padaku, jadi jangan membuatku merasa berhutang juga."

"Ck, aku mampu membelikanmu iPhone pro max atau samsung S20+ ultra." Ujar Bambam masih betah memeluk Jungkook.

"Aku akan membelinya nanti di Jerman. Tunggu saja ya?"

"Umm okay."

Yugyeom yang melihat Bambam memeluk Jungkook pun menjadi risih, Ia melepas paksa pelukan itu membuat Bambam mengerang kesal.

"Yak! Kau punya akhlak tidak!?"

"Punya, tapi mulai terkikis sedikit demi sedikit." Santai Yugyeom memeletkan lidahnya mengejek. Jungkook menggelengkan kepala melihat kelakukan kedua sahabatnya yang benar-benar konyol. Dia akan sangat merindukan masa-masa ini. Bambam malas berdebat dengan Yugyeom, Ia juga tahu jika berat baginya berpisah dengan Jungkook.

"Jaga kesehatanmu ya? Dan beritahu kami bila kau kembali dibully maka tak segan-segan aku terbang ke Jerman detik itu juga." Ucap Yugyeom membuka suara sembari memegang kedua tangan Jungkook. Menatapnya begitu dalam menyiratkan perasaan teramat sedih. Jungkook tersenyum kecil mengelus tangan Yugyeom dengan jempol nya.

"Iya Yugie. Aku akan menjaga kesehatanku, semoga saja Jerman berbeda dengan Seoul. Aku tak mau juga menyia-nyiakan beasiswa ini meski aku harus menyerah pada beasiswa disini yang ku dapat susah payah. Namun tak apa, ini sudah lebih cukup sekarang." Jawab Jungkook menjadi senyuman teduh yang membuat siapa saja terpukau.

"Cantik.." Gumam Yugyeom dan tersentak atas apa yang baru saja dia ucapkan.

"Ne? Kau bilang apa?"

"Ahh, tidak kok. Aku hanya bergumam tidak jelas."

Fallen Love | Taekook [Complete]Where stories live. Discover now