10

11.8K 896 71
                                    

Angin berhembus kencang, petir saling bersautan, kilapnya mampu menembus gordeng hingga membuat kamar yang gelap gulita sedikit terang lalu kembali seperti semula.

Barang-barang masih berserakan dimana-mana, keadaan kamar masih kacau sama seperti tadi. Mew, pria tampan itu hanya memandang kosong gelas wine yang ia genggam dengan jemarinya yang sudah dihiasi noda darah.

Mew pikir ia bisa cepat sampai ke apartemen Kao, apalagi saat orang-orang Joss sudah mengepung tempat itu, tapi nyatanya, tidak. Ia tidak menemukan Kananya. Yang ia temukan hanya Kao dengan luka tembak di dadanya, entah apa yang terjadi. Tetapi saat ini Kao telah tiada.

Mew masih mengingat jelas kondisi kamar Kao, piyama yang ia kenakan pada tubuh Kana malah temukan didekat jendela juga boxer kana yang ada di samping ranjang, itu artinya Kao membuka dan melemparnya. Apakah yang Mew pikirkan jika Kao sudah mencicipi tubuh istrinya itu benar?. Tidak. Saat itu Mew hanya asal bicara pada Joss.

"Sayang, aku merindukan mu". Lirih mew. Mew memandang Poto Kana yang ia simpan disaku kemejanya. Poto imut Kana-nya.
.
.
.
.
.
.
Kembali pada saat dimana Kao melihat sang sahabat membawa orang yang ia cintai keluar dari kamarnya.

"Mau kamu bawa kemana Kana?".

"Tentu saja tinggal bersama ku".

"Tidak BRIGHT!!! Kana milikku!!".

"Cihh. Tidak tahu diri sekali kau! Kamu lupa siapa yang membantumu hingga sampai disini?? Ingat Kao, kalau tidak ada aku sampai kapan pun kamu akan tetap di Amerika!".

"Kau licik Bright!!!".

"Yes. Itu Aku, jangan lupa siapa aku!".

"Dasar rubah, kau sengaja menyamar menjadi orang kepercayaan Thana hanya untuk mencari kelemahannya dan juga merebut hati putranya!, Licik!!!".

"Itu bukan licik, tapi itu namanya strategi". Bright melirik Kana yang berada didalam gendongannya, mengusap pelan pipi berisi Kana lalu mengecupnya.

"Sampai kapanpun dan sejauh apapun Kana pergi dia akan tetap berada di pelukan ku Kao".

Kao tersenyum sinis, lalu mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya pada Bright, Bright tersenyum manis.

Kao menarik pelatuknya, mengarahkannya tepat ke kepala Bright.

"Selamat tinggal Bright".

Dorr

"Aakkhhhhhhhhhh!!!".

Bright menyeringai, matanya memandang keluar jendela besar dibelakangnya, mengacungkan jempolnya menandakan misi berhasil.

"Dasar bodoh". Decih Bright. Bright memandang tubuh sahabatnya yang berlumuran darah, tergeletak tak berdaya dibawah kakinya.

Kao sangat bodoh, dia pikir bisa membunuh seorang Bright Vachirawit, mustahil! Bright tidak akan mati dengan mudah.

"Halo bos, saya sudah membereskan orang-orang suruhan Mew dan Joss Way-ar, anda bisa keluar sekarang".

Bright tersenyum manis, senyum evil lebih tepatnya, menendang tubuh tak bernyawa Kao, lalu meninggalkan apartemen itu.

Mew datang tepat setelah Bright keluar dari apartemen, Mew dan Joss dibuat terkejut dengan Tubuh Kao. Mew berlari kesetanan menyusuri setiap ruangan yang ada di apartemen ini, hingga ia sampai pada kamar, kamar dengan bau percintaan yang masih tersisa. Matanya memanas memandang objek, dimana itu adalah piyama isterinya yang tergeletak didekat jendela begitu juga boxer Kana.

"Mew" Joss menepuk bahu Mew.

"Aku tidak sungguh-sungguh berkata kalau Kao sudah mencicipi tubuh Kana, tetapi kenyataan yang sebenarnya ternyata terjadi".

Joss menghela nafasnya "ini belum berakhir, ini masih awal Mew, kau harus kuat demi Kana".

"Apa kesalahan yang ku perbuat terlalu besar ya Joss?".

"Tidak!!. Tapi kita harus buat semua yang mereka rencanakan tidak akan pernah terjadi".

"Kau benar Joss".

"Tuan, aku mendapatkan informasi yang kau butuhkan" ujar Zee tiba-tiba.

"Sebaiknya kita pergi dari sini terlebih dahulu". Ujar Joss. Mew dan Zee mengangguk. Mereka memilih pergi dari apartemen Kao tanpa memperdulikan jasad Kao.

Duduk melingkar di meja yang berada dihalaman belakang rumah Mew. Zee sibuk membuka berkas-berkas yang ia bawa.

"Dia adalah Bright Vachirawit chivaree. Putra tunggal dari Tuan Vachi dan Nyonya Hira. Penguasa bisnis di Jerman. Bright mempunyai sedikit darah Thailand dari ibunya. Bright memutuskan tinggal di Thailand saat umurnya sepuluh tahun, dan saat itulah ia bertemu Kana karena sekolah mereka satu yayasan, Kana sangat kecil dan selalu bergantung pada Bright karena Bright sering membantu dan menemaninya. Hingga saat bright lulus dan mendapatkan gelarnya ia memutuskan melamar menjadi orang kepercayaan Tuan Thana, tujuannya agar ia selalu dekat dengan Kana. Hingga saat Kana menikah dengan mu Bright memutuskan keluar dan mengambil alih perusahaan Ayahnya".

"Perusahaan yang ia pegang berkembang pesat, hingga ia mengelabuhi Kao dan merebut Preva Company. Dan saya rasa ia sudah merencanakan untuk menjatuhkan bisnis anda Tuan".

"Sialan!!" Desis Mew kesal.

"Aku akan selalu membantu mu Mew, tenang saja" ujar Joss.

"Tetapi ku rasa ini akan sulit, Bright sudah membuat Kao jatuh dan ia juga siap menghancurkan Grace dan Mild. Kali ini dia tidak akan main-main".

"Apakah Bright mampu membuat Kana suka padanya??". Lirih Mew

"Saya tidak tahu Tuan, tetapi berdasarkan data yang saya baca Tuan Kana bergantung pada Bright".






















Halllooo. Masih adakah yang belum tidur??. Hihihi aku update tengah malem coba. Apa ini udah pagi??. Entahlah.

See you next chapter..
Stay tune..

My Posesif Husband (18+)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant