Author Pov.
Jaehyun keluar dari kamar mandi dan ngambil HPnya di kasur.
10 panggilan tak terjawab dari "Tunanganque😘"
Wadaw, Jaehyun langsung nelpon balik tunangannya itu.
Tapi ga diangkat.
Dia gak kenapa-napa kan?
Jaehyun langsung pake pakean ganti kemudian lari ke garasinya.
Wangi sabun mandi dan shampoo masih tercium dari badan dan rambutnya yang setangah basah.
Jaehyun naik ke mobilnya, dan melajukan mobilnya itu ke rumah gadisnya.
"Hallo Kun, lo dimana?" tanya Jaehyun yang menelpon Kun.
"Di RS Jae, ini mau ke ruang operasi. Kenapa?"
"Trus Chenle dimana?"
"Gatau gue. Keknya di kampus."
"Berarti adek lo sendirian di rumah? Tadi dia nelpon gue, tapi gue lagi mandi jadi ga denger."
"Oh, itu. Dia tadi dapet telpon gue juga. Nyuruh gue pulang, dia takut di rumah. Katanya ada alien deket rumah. Emang suka edan tu orang. Udah ya Jae, gue udah dipanggil nih."
"Weh Kun-malah dimatiin."
Jaehyun jadi kepikiran omongan Kun. Tunangannya itu bilang ada alien di deket rumah?
Maksudnya apa?
Tetangga yang mirip alien?
Gak lama kemudian, Jaehyun sampe di rumah tunangannya.
Jaehyun menghela nafas lega saat liat gadis itu sedang duduk di kursi halaman sambil melihat bintang.
Tapi saat Jaehyun berjalan mendekatinya, ia melihat dirinya-ah bukan.
Jaehyun menelan ludahnya.
Apa yang dia lihat ini?
Plak.
Johnny nepuk pundak Jaehyun dan membuatnya noleh.
"Jae, lo kenapa?"
"Itu gue liat-
Jaehyun gak melihat apa yang sempat tadi dilihatnya sebelum Johnny memanggilnya.
Kini cuma ada tunangannya yang duduk sendiri.
"Gue liat diri gue, ah, mirip gue. Eh-orang yang -
Jaehyun gak bisa jelasin apa yang dilihatnya tadi.
"Sayang? Kapan sampe?" tanya tunangan Jaehyun yang berdiri dari tempatnya karena denger suara ribut Jaehyun.
Jaehyun mukul kepalanya pake telapak tangan.
"Duh, pasti gara-gara keseringan begadang." katanya sendiri, yang kemudian disambut pelukan oleh gadisnya.
-
Gue duduk di ruang penelitian LAPAN, sambil gigit - gigit pulpen gue.
"Manusia itu jorok ya."
Gue langsung menoleh ke arah Jeffrey yang saat ini kedua tangannya lagi diborgol.
Jeffrey nyengir ke arah gue.
Sial. Kenapa dia harus pake muka tunangan gue sih?!!!
Gue kan takut kalau tiap gue ketemu kak Jae malah kebayang sama Jeffrey, ketemu sama Jeffrey malah inget kak Jae.
