Mau marah tapi...

7.4K 936 135
                                    



Happy reading!

"Whoa, you stress me out, you kill me
You drag me down, you fvck me up
We're on the ground, we're screaming
I don't know how to make it stop
I love it, i hate it, and i can't take it
But i keep on coming back to you~" yah itu adalah sepotong lirik yang sedang jeongwoo nyanyikan saat ini.

Sekarang ia sedang berada di dapur, memasak makan malam. Ouh mari kita lupakan saja kejadian yang terjadi pada chapter sebelumnya, sungguh jeongwoo ingin melupakannya dan tidak ingin memikirkannya... Yah, setidaknya untuk sekarang.

"Huh! Akhirnya beres!" ujar nya menghela nafas pelan lalu mulai menata makanan pada piring dan menaruhnya di meja makan.

"Ekhm... KAKAK CEPET TURUN, MAKAN DULUUUU" seperti biasa, berteriak mungkin saat ini akan menjadi kewajibannya.

Tidak ada balasan, hmm aneh. Biasanya suaminya itu akan membalas ucapannya dengan teriakan juga walau datangnya setengah jam setelahnya. Tapi ini kenapa sama sekali tidak ada jawaban?!

Jeongwoo yang merasa heran pun akhirnya mau tak mau menyusul ke lantai 2, pertama tama ia menuju ke ruang kerja haruto, yah itu selalu menjadi tujuan utama jeongwoo ketika mencari keberadaan suaminya tersebut. Tapi kosong, tidak ada siapa pun disana. Kemudian jeongwoo pergi ke salah satu ruangan yang berada di seberang ruang kerja haruto, ya seperti perpustakaan kecil maybe?

Tapi sekali lagi kosong, tidak ada siapa pun disini. Dan jeongwoo menuju tempat tujuan terakhirnya untuk menemukan keberadaan sang suami, yah dimana lagi jika bukan dikamar mereka berdua??

Dengan perlahan jeongwoo buka pintu bercat coklat kayu itu lalu mengintip sedikit ke dalam. Ah benar bukan dugaannya, pasti haruto berada disini! Lihatlah di atas ranjang, ketara sekali terdapat gundukan besar di bawah selimut dengan sebuah kepala menyembul disana.

Jeongwoo memasuki kamar lebih dalam dan mendekat ke arah ranjang, mengintip sedikit apakah suaminya sedang tidur atau sibuk bermain ponsel―dan ternyata haruto sedang tidur.

Kelelahan kah? Aih jeongwoo jadi bingung sekarang. Bangunkan atau biarkan? Jika di bangunkan, ah jeongwoo tak tega, suaminya itu pasti kelelahan. Biarkan saja? Jahat sekali, masa ia makan malam sendirian?

Opsi yang mana yang harus jeongwoo pilih?!

Sudah lah jeongwoo akan memilih opsi kedua, jika haruto kelaparan nanti bagaimana? Lalu jatuh sakit kembali? Baiklah akan jeongwoo bangunkan seka―

"Astaga! Panas?!"

―Rang juga. Ekhm... Lupakan tentang kata 'jatuh sakit kembali' karena itu menjadi kenyataan sekarang.

"Kak! Kak haru! Bangun dulu ih" ujar jeongwoo sedikit panik sembari menggoyangkan lengan haruto pelan agar suaminya itu terbangun dari tidurnya.

Tapi haruto sama sekali tidak ada pergerakan, mungkin efek badannya yang sedang panas dan juga badannya saat ini sedang lemah.

"Kak haruuuu" panggil jeongwoo lagi dengan lembut tepat di depan telinga haruto sembari mengelus elus kening suaminya itu yang basah karena mengeluarkan keringat.

"Hmm..." akhirnya ada balasan dari haruto, yah walau dengan suara seraknya dan bahkan ia tidak membuka matanya sama sekali.

"Kamu sakit lagi ish! Makan dulu ayo habis itu minum obat baru tidur lagi" ujar jeongwoo sembari menarik kedua lengan haruto agar posisi haruto yang semula berbaring menjadi duduk.

Possessive - HaJeongwoo Donde viven las historias. Descúbrelo ahora