Part 2

578 64 3
                                    

Mohon tandai jika ada typo nama🙏
-
-
-
-
-


Seoul, Februari 1996.

Berita menggemparkan tentang kecelakaan yang di alami keluarga kaya pemilik Lee Corp. Seorang Chaebol mengalami kecelakaan lalu lintas, kondisi dirinya dan sang istri sangat kritis. Mobil yang dikendarai olehnya terbalik, menurut rekaman CCTV sebuah mobil hendak menyalip, tetapi karena tiba-tiba mobil yang Donghae kendarai lepas kendali, mobil tersebut menabrak trotoar jalan dan terbalik.

Donghae dan sang istri yang tengah mengandung bayi mereka yang berusia 7 bulan segera dilarikan ke ruang gawat untuk mendapatkan penanganan dengan cepat.

Semua dokter terlihat begitu panik, para awak media pun ingin sekali meliput ini semua, tetapi nihil. Mereka tak di biarkan masuk ke dalam rumah sakit tersebut.

"Kondisi sang bayi dan sang Ibu melemah dok." Ujar seorang perawat yang menangani Istri Donghae. Akibat benturan pada perutnya, kondisi bayi yang ia kandung terpaksa harus di keluarkan, dan terlahir secara prematur.

Beberapa jam setelah operasi tersebut berlangsung, nyawa sang Ibu pun melayang. Miris. Kecelakaan itu telah merebut segalanya.

Donghae menatap potret sang Istri, mengapa semuanya terjadi saat itu. Air mata lelaki tua itu pun terjatuh, bahkan tak hanya nyawa sang Istri yang lenyap, akibat kecelakaan itu Jeno harus mengalami hal buruk. Ia harus menerima kondisinya yang berbeda dari yang lain.

Donghae menatap Jeno yang berusia sekitar 3 tahunan saat itu. Ini aneh mengapa anaknya begitu lambat untuk melakukan segala aktivitasnya? Bahkan contohnya saat ini, Jeno tengah mencoba membenturkan kepalanya ke dinding hanya entah apa penyebabnya, Donghae mencoba menariknya, walau kenyataannya Jeno memberontak.

"Jeno tenanglah sayang, ini Appa." Jeno hanya menangis dan memukuli ayahnya. Ia tak mampu berbicara, ia hanya menangis dan terus menangis.

"Nak, Eomma sedikit cemas dengan kondisi Jeno. Kau sebaiknya ke Rumah Sakit. Sepertinya anakmu mengalami hal buruk dari kecelakaanmu dulu." Ujar sang Eomma. Donghae pun mengangguk, ya sepertinya Jeno berbeda dengan anak-anak yang lain.

Ia segera membawa Jeno ke Rumah Sakit, Jeno tenang dengan biusan, jujur saja sakit melihat kondisi anaknya saat ini, luka di kepalanya akibat ia mencoba melukai dirinya pun telah di obati.

Donghae terlihat begitu cemas dengan apa yang akan dokter sampaikan. Bahkan dokter tersebut menghela nafas beratnya.

"Sepertinya kepala Jeno terbentur saat kecelakaan tersebut."

"Maksud anda?"

"Sindrom Asperger. Salah satu gejala autis. Emosi Jeno sepertinya sedikit terganggu. Mungkin ia terlalu kesal karena suatu hal dan menyebabkan ia mengamuk seperti tadi. Saat ini ia hanya mengalami kesulitan pada mengucapkan sesuatu. Autis ini memang berbeda Donghae, tetapi tetap saja perlu beberapa terapi untuk membuat Jeno lebih dapat bersosialisasi. Kemampuan pendengaran atau pun gerakan motorik pada dirinya tak terlalu serius, IQ penyandang autis ini pun bisa di atas rata-rata. Tingkah mereka mungkin sedikit hyper, dan ia terlalu sensitif. Apakah ia sering menangis ketika mendengar suara bising atau cahaya yang begitu terang?" Donghae pun mengangguk dan sesekali melihat puteranya yang malang.

"Jeno sering kali menangis jika terlalu bising bahkan ketika seluruh lampu ruangan menyala."

"Memang begitu. Lakukan terapi untuknya, perlahan ia mampu membiasakan segalanya. Ini beberapa obat untuk menenangkannya. Ia memang berbeda, tetapi Jeno tak ingin ini semua, tetap sayangi dia." Ucapan Dokter tersebut membuat perih di hatinya, ya bagaimana pun Jeno adalah anaknya. Ia akan tetap menyayanginya.

Mianhae, Because I'm Idiot | NominWhere stories live. Discover now