Takdir yang Tak Kuingini

54 9 0
                                    

Tidak mungkin untuk menyalahkan takdir hanya karena hubungan kita harus berakhir. Akan terlalu kejam pula jika aku merasa apa yang kuminta tak dikabulkan oleh Sang Mahakuasa hanya karena kamu lebih memilih pergi bersamanya. Namun, sungguh, jika aku boleh berkata seadanya, takdir yang kini harus kujalani adalah yang tak pernah aku ingini. Aku ingin kita saling menggenapi, bukan justru saling ingin menjauhi.

Dahulu, rasa itu begitu kuat sampai-sampai aku takingin melepas cinta yang mengikat. Namun, kini kamu tahu, Tuan? Rasanya jerat telah perlahan mengambil alih seluruh rasa yang kupunya. Hatiku mati rasa meski masih ada harap untuk kita kembali bersama.

Aku selalu memintamu dalam doa. Agar aku bisa kembali diberi kesempatan kedua untuk membuatmu jatuh cinta. Namun, semakin aku kuat berusaha, semakin sakit yang kurasa. Semakin perih luka tercipta. Sungguhkah takdir memang tak menuliskan kita untuk bersama? Bahwa jalan kita memang tak lagi sama. Aku dengan luka dan kamu dengan bahagia.

Tuan, sepertinya kita sama-sama lupa bahwa roda kehidupan tidak pernah diam saja. Lambat laun pun hatiku akan kembali menemukan bahagia. Akan ada seorang lelaki yang mampu mengenalkanku pada cinta yang seharusnya. Bukan cinta yang kamu kenalkan padaku, tetapi justru kamu yang mengkhianatinya. Suatu hari kamu pun bisa saja merasakan luka yang kini kurasa. Atau menangis karena dia yang kamu cinta tak pernah benar-benar tulus dalam memberi rasa.

Tuan, dalam hidup ini kita akan selalu dihadapkan dengan takdir yang tidak kita ingini. Jadi, setiap saat kita harus selalu menguatkan hati. Kalau-kalau pada akhirnya memang kemungkinan buruk yang harus terjadi.

Stabat, 29 Januari 2021

~Salam cinta tanpa syarat, Leci Seira 💞

Menyembuhkan Luka Tak Pernah MudahOnde histórias criam vida. Descubra agora