Bagian 19 : Garis Terdepan

810 151 3
                                    

***

Gue duduk di pojokan. Sekarang lagi jam istirahat dan gue bener bener gak nafsu makan apa apa. Setelah gue gak masuk 3 hari, badan gue lumayan mendingan. Itupun dirawat sama Sungchan atau gak Jeno yang kadang mereka dateng secara barengan atau kadang Jeno doang atau gak Sungchan doang.

Bersyukur sih, cuman Lo tau gue ini termasuk anak manja yang cuman nya pengen dirawat sama orang tua sendiri. Bahkan, gue gak pernah yang nama nya dapat elusan dari mamah pas sakit. Semuanya sibuk sama dunia nya sendiri.

Gue menaruh kepala gue di meja di atas tumpukan buku. Memejamkan mata dan menghayati lagu yang gue dengarkan.

"Ra"

Gue membangunkan kepala gue saat lengan gue ditepuk pelan oleh orang, dan gue melihat ternyata Sungchan. Dia tersenyum sembari membawa roti dan susu di tangan nya.

"Makan, daritadi gue gak liat lo dikantin" katanya memberikan roti dan susu nya ke arah gue.

Gue menerima nya tanpa bilang apapun, hanya diam. Gue merobek bungkusan roti dan memakan nya dengan lahap. Mungkin Sungchan tau mood gue. Dia aja diem aja gak berani ngomong apa apa.

Gue menghabiskan roti nya dan meneguk dalam sekali tegukan susu kotak lalu menaruh nya dimeja.

"Makasih" kata gue, dia cuman ngangguk.

Dia ngeliatin gue lah gue juga bingung lah.

"Apa? Mau ngomong sesuatu?" Tanya gue. Dia malah menggeleng sambil senyum.

"Kalo gak ada apa apa gue pengen tidur" kata gue.

"Pulang tunggu gue ya" Sungchan membuka jaket kulit milik nya lalu ditaruh dibelakang badan gue.

"Tidur, sebelum jam istirahat selesai" katanya lalu bangkit untuk pergi.

Gue tersenyum kecil lalu lanjut untuk tidur. Setidaknya Tuhan masih baik, ada orang yang mau masuk kedalam kehidupan gue yang ngebuat gue lupa sama masalah diri gue sendiri.

****

Gue menatap ke arah wanita payubara di depan gue. Gue lagi di parkiran sekolah setelah bel pulang sekolah berbunyi.

"Nara pulang sama temen. Nara gak terima perjodohan" kata gue tegas membuat mama gue menatap gue sedikit kecewa.

"Mamah gak jodohin Ra, ketemuan aja dulu. Siapa tau kalian cocok" kata Mamah, gue menggeleng sembari mundur saat mamah mencoba buat narik lengan gue.

"Nara bilang gak mau! Jodohin aja kak Jae sana!" Teriak gue lalu pergi dari hadapan mamah.

Tempo hari, sebelum akhirnya gue sakit itu karena mamah sama papah ngomongin perjodohan. Padahal gue benci banget yang nama nya perjodohan. Gue menentang keras kalo soal itu. Mereka kira ini zaman batu kali main jodoh jodohan.

"Ra!" Sungchan berlari ke arah gue lalu dia berdiri di hadapan gue sambil senyum.

"Ayo" gue senyum lalu menggenggam tangan Sungchan dan menuju parkiran.

Gue naik ke motor Vespa milik Sungchan dan memakai helm warna pink.

"Lo beli? Punya siapa?" Tanya gue. Ya karena warna pink, aneh banget kalo dia beli buat dia.

What Is Love? | Jung Sungchan✔Where stories live. Discover now