4. maaf

89 19 4
                                    

Satu lemparan bantal kembali mengenai tepat diwajah Kyu Hyun membuat sang korban terpekik. Seo Hyun segera bangkit dan berjalan menuju pintu keluar.

“aku hanyaaa bercandaaa! Seo Hyun tungguu! Aku minta maaf!”

          Kyu Hyun berlari mengikut Seo Hyun yang sudah keluar dari pintu. Dan melihat Seo Hyun berlari menuju tangga membuat Kyu Hyun tidak sempat mengejar. Disisi lain, Seo Hyun tidak menampakkan wajah kesal. Tapi, kedua pipinya memerah dan jantungnya terus berdetak lebih cepat dari biasanya.

 

Kenapa rasanya aneh seperti ini? Pikir Seo Hyun.

.

.

.

.

.

.

Chapter 4

.

.

.

          Seo Hyun berdiri dipinggir jalan menunggu sebuah taksi melewatinya. Ia berdiri di halte yang agak jauh dari kontrakan milik Kyu Hyun. Alasannya karena ia tidak ingin dikejar oleh lelaki itu. Jantungnya masih berdetak cukup cepat. Bahkan rasanya ada kupu-kupu menggeliat diperutnya. Hanya dengan ucapan seperti itu membuatnya malu dan tidak tahu harus bersikap seperti apa. Rasanya ia terlalu percaya diri terlalu cepat. Hingga taksi muncul dihadapannya dan berhenti. Lalu Seo Hyun segera masuk ke dalam taksi tersebut.

          Pikirannya terus ke kejadian tadi. Ia hanya  melamun sepanjang jalan sambil menatap keluar jendela taksi. Satu hal yang menjadi beban pikiran Seo Hyun. Ia tidak siap jika harus merasakan suka dengan orang lain untuk saat ini. lagi pula Kyu Hyun hanya usil terhadapnya. Tidak perlu begitu dipikirkan sebenarnya tapi tetap saja terpikirkan olehnya.

          Akhirnya setelah seminggu melakukan kegiatan Drama Musikal, Seo Hyun dan rekan kerjanya membuat pesta di salah satu tempat makan khas Korea. Mereka membicarakan bisnis, hubungan kerja, dan berbagai macam hal kehidupan masing-masing. Seo Hyun sendiri sedang mengobrol dengan salah satu lawan mainnya, Joo Jinmo. Jinmo sendiri lebih tua dari Seo Hyun. Begitu banyak hal yang Jinmo ajarkan kepada Seo Hyun sebagai pemula untuk Drama Musikal.

“bagaimana kabar calon istrimu, Oppa?” tanya Seo Hyun sambil menaruh sumpit diatas mangkuk yang sudah kosong.

“yah begitulah, dia masih saja sibuk karena pekerjaannya seorang dokter. Kemarin ia sempat datang untuk melihatku.” Jawab Jinmo.

“bahagianya yang sebentar lagi menjadi keluarga.” Seo Hyun terkekeh menggoda reekan kerjanya itu.

“hahaha... datanglah saat aku mengadakan pesta.” Kata Jinmo.

“pasti, aku doakan yang terbaik untuk kalian berdua.”

          Seo Hyun tersenyum membuat Jinmo ikut tersenyum. Bahagia sekali menjadi Jinmo yang akan menikah segera. Seo Hyun jadi ingin merasakan hal yang membahagiakan, namun tidak dengan cara menikah tapi dengan hal lain. Mengkin ia cukup iri karena Jinmo memiliki rumah untuk kembali dan merasakan cinta dari orang ia cintai. Seo Hyun tersenyum lirih, jujur saja ia belum begitu merasakan kebahagiaan yang membuatnya bahagia secara tulus. Walaupun begitu ia bahagia ada Ayah dan Ibu yang masih mencintainya sepenuh hati.

“kalau begitu, aku pulang dulu.” Sapa Jinmo yang diikuti oleh beberapa kru yang satu jalann dengannya. Seo Hyun tersenyum membalas kemudian pria dewasa itu pergi dari restoran.

“kau sudah menghabiskan makananmu?” tanya sang Sutradara.

Seo Hyun sedikit tersentak karena ia melamun, “sudah, eonni.”

The Bee's Knees ( On Going )Where stories live. Discover now