ミ Chenles Villa

225 71 85
                                    


Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mereka sampai juga di villanya Chenle.

"Woaahh gilaa... villa lo gede banget, Le!" Kagum Beomgyu yang baru turun dari mobil.

"Ya iyalah, namanya juga villanya sultan!" Sombong Chenle, membusungkan dadanya sedikit kedepan.

"Nyesel muji! Dasar siluman lumba-lumba!" Sinis Beomgyu.

Chenle yang memang tidak mau berdebat, berlalu begitu saja memasuki villa tanpa memperdulikan ocehan Beomgyu diikuti oleh yang lain.

"Bangsat gue ditinggal sendirian disini! AJG, TUNGGU GUE WOYY!!" Beomgyu lari menyusul teman-temannya yang sudah masuk ke villa terlebih dahulu.

"Besar banget villanya, tapi kok hawanya gak enak ya?" Gumam Jisung pelan setelah mengamati isi villa tersebut.

"GUYS KUMPUL SINI DULU COBA!!"

Mendengar teriakan Chenle yang menyuruh mereka untuk berkumpul, semuanya langsung bergegas ke arah ruang tamu dimana Chenle berada.

"Disini ada sekitar 9 kamar, tapi yang bisa ditempatin cuma 8. Yang satu masih dalam proses renov soalnya. Buat pembagiannya, itu terserah kalian. Kalian bisa pilih kamar yang mana aja, tapi kamar yang di ujung tangga jangan ditempatin!" Tegas Chenle menatap satu persatu teman-temannya.

"Emangnya kenapa sama kamar yang ada diujung tangga itu??" Sahut Yedam yang tak mengerti apa maksud kakak kelasnya itu.

"Itu kamarnya bonyok gue, dan di dalemnya masih ada barang-barang mereka. Makanya kalian gue larang nempati kamar itu, lagi pula kamarnya belum dibersihin. Pasti banyak banget debunya." Jelas Chenle panjang kali lebar.

Berasa rumus matematika ilmu yang menyenangkan~

Mereka yang memang gatau apa-apa pun hanya mengangguk dan langsung memilih kamarnya





















































Dikamar Beomgyu, Beomgyu yang sekamar sama Asahi, baru saja selesai membereskan barang-barangnya memutuskan untuk rebahan. Sementara Asahi mandi terlebih dahulu.

"Nih villa kalo di liat-liat serem juga ya..." Monolognya sedikit bergidik ngeri.

Tok tok tok!

"WOYY UPIL GAJAH KELUAR GAK LO!" Teriak Sungchan dari luar sambil menggedor-gedor pintu kamar yang ditempati Beomgyu dan Asahi dengan kencang.

Beomgyu yang merasa terganggu pun bangkit dari posisi rebahan nya berjalan menuju pintu kamar dan membuka nya dengan kesal.

"Lo kenapa sih hah? Gausah pake teriak-teriak segala, bisa kan?!" Bentak Beomgyu kesal.

"Hehehe.. Ya maap gue kira lu tidur makanya gue teriak. Oh iya, gue sampe lupa. Kita di suruh kumpul sama Chenle di meja makan." Ucap Sungchan cengengesan yang bikin Beomgyu makin kesel.

"Ya udah sana, ntar gue nyusul bareng Sahi." Usir Beomgyu mendorong Sungchan pergi dari kamarnya.

"Ajg emang si Beomgyu! Gak tau terima kasih banget!" Gerutu Sungchan.

"Siapa Gyu?" Tanya Asahi yang baru keluar dari kamar mandi.

"Upik abu! Udah gak usah dipikirin! Ayo ke ruang makan, udah ditunggu yang lain soalnya." Ajak Beomgyu saat melihat raut kebingungan teman sekamarnya.

Asahi cuma ngangguk, lalu keduanya bergegas ke ruang makan.

"Tuh anaknya!" Suara Sungchan menyambut kedatangan Beomgyu dan Asahi diruang makan.

Evanescent | 01•02'LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang