KRISNAKU • DUA PULUH SATU

210 19 2
                                    

Krisna menggigit harum manis Radha yang dipegang oleh gadis itu ditangannya. Radha masih mematung dengan kejadian tersebut.

"Enak manis!! Krisna suka!!" ucap Krisna riang yang membuat Radha tersadar dan menatapnya.

"Ha?" ucap Radha.

'Kenapa gue tadi ngerasa Krisna beda ya? Auranya bukan bocil tapi aura cowo. Astaga apa yang gue pikirin?!! Jelas-jelas dia didepan lo dengan polos persis bocil!! Efek nyawa masih belom kembali nih pasti,' batin Radha.

Radha menggelengkan kepalanya dan menatap Krisna yang juga menatapnya. Untuk beberapa saat Radha merasa terhipnotis dengan manik mata milik Krisna.

"Radha," panggil Krisna dengan suara berat.

"Sebenarnya otak sama telinga gue yang bermasalah apa bagemana sih," gumam Radha yang membuat Krisna mengulum senyum.

"Ahh sudahlah!!!" teriak Radha.

"Radha kenapa?" tanya Krisna polos.

"Astaga lama-lama gue bisa gila," ucap Radha dengan menghela napas.

Mereka berdua melanjutkan aktivitasnya menyusuri taman tersebut. Naas tiba-tiba hujan turun dan dengan cepat Radha menarik tangan Krisna untuk mencari tempat berteduh.

"Krisna basah?" tanya Radha yang dijawab gelengan oleh Krisna.

"Krisna ga basah cuma kacamata Krisna kena air," ucap Krisna yang membuat Radha menatap kacamatanya kemudian tersenyum.

"Sini gue lap-in kacamatanya," ucap Radha yang mengambil kacamata milik Krisna dari wajahnya.

Radha membersihkan kacamata tersebut dengan tisu yang ada di tasnya. Setelah memastikan bahwa kacamata tersebut sudah kering dan bersih, Radha menatap Krisna dan untuk beberapa saat ia tertegun. Krisna terlihat sangat tampan. Rambutnya yang dibuat culun karena hujan menjadi berantakan dan membuat kesan seksi, kacamata yang biasanya bertengger di hidungnya kini berada di tangan Radha dan saat ini Radha tidak melihat tampang Krisna yang culun dan polos namun tampang yang tampan dan mempesona.

"Hachim!!"

Radha bersin tiba-tiba karena hujan yang turun semakin deras dan membuat Radha kedinginan.

Srakk

Krisna menarik Radha dan membawanya kedalam dekapannya. Radha tidak merasakan hawa dingin yang menusuk lagi tapi hangat pada tubuhnya karena pelukan dari Krisna. Jantung Radha seakan ingin melompat keluar dari tempatnya karena perilaku hangat dari Krisna yang bertingkah layaknya seorang pria daripada seorang anak kecil.

"Dingin?" tanya Krisna yang dijawab anggukan oleh Radha.

"Bentar," ucap Krisna yang kemudian mendekati penjual yang menjual minuman dan kebetulan juga berteduh ditempat yang sama.

"Bu, susu coklat panasnya satu ya," ucap Krisna.

"Oh iya mas," ucap penjual tersebut.

"Ini mas susunya," ucap penjual itu sembari menyerahkan segelas susu coklat panas ke arah Krisna.

Krisna menerima minuman tersebut tak lupa ia membayarnya. Setelah itu Krisna kembali ke arah Radha yang sedang menggosokkan kedua tangannya untuk mencari kehangatan.

"Nih minum," ucap Krisna yang membuat Radha menatapnya.

"Makasih," lirih Radha karena kedinginan.

Radha meminum susu hangat tersebut dengan pelan. Ia menatap Krisna dengan bertanya karena Krisna memeluknya lagi. Namun seakan tidak perduli dengan tatapan tanya Radha, Krisna justru balik menatapnya dengan lembut.

"Badan lo kenapa dingin banget?" tanya Krisna karena merasakan tubuh Radha yang sangat dingin sedingin es.

"G-gue ga kuat dingin. Kalau sekali kedinginan bakal begini," ucap Radha.

Krisna menghela napas mendengar penuturan dari Radha. Ia hanya bisa berharap hujan segera reda agar Radha tidak merasakan kedinginan lagi. Untung saja hujan berpihak kepadanya dan hujan berhenti tak lama setelah itu. Ia bisa merasakan jika Radha bernapas lega. Mereka berdua masih nyaman dalam posisi Krisna memeluk Radha.

"Better?" tanya Krisna ketika merasakan suhu tubuh Radha yang tidak sedingin tadi.

"Hm better," jawab Radha dengan senyum manis.

✨✨✨

Setelah mengantarkan Krisna ke rumahnya Radha segera bergegas kembali ke rumah. Ketika sampai ia segera mandi dan berganti baju setelah itu ia bergulung di bawah selimut tempat tidurnya mencari kehangatan.

Cklek

"Dek lo butuh dokter ga?" tanya Arjun sembari berjalan mendekati Radha setelah membuka pintu kamarnya.

"Ngga Bang, paling istirahat bentar udah mendingan," tolak Radha halus yang dijawab anggukan oleh Arjun.

"Sayang, makan dulu yuk!! Udah Mama bikinin bubur," ucap Mama sembari masuk ke kamar Radha membawa nampan yang berisikan bubur dan minuman tak lupa juga obatnya.

"Mau makan sendiri apa disuapin?" tanya Mama.

"Disuapin," ucap Radha manja yang membuat Mama dan Arjun tersenyum.

"Hadehh kambuh kan manjanya karna sakit," ucap Papa tiba-tiba yang membuat Radha mengercutkan bibirnya.

"Papa jahat ish!!" ucap Radha yang membuat mereka semua tertawa minus Radha.

"Ututuu anak Papa sakit ya," ucap Papa sembari mengelus rambut Radha.

"Makanya dek lo itu langsung pulang ke rumah jan keluyuran apalagi lo udah tau kalau ga kuat dingin apalagi waktu ujan eh malah hujan-hujanan," omel Arjun.

Brukk

Radha memukul Arjun menggunakan bantalnya yang membuat Papa dan Mama tertawa sedangkan Arjun memelototi Radha namun bukannya takut Radha justru balik memelototi Arjun.

"Udah-udah, kalian itu berantem mulu kalau ketemu tapi kalau jauh-jauhan kangen," ucap Mama.

"Kangen?! Dih ogah!!" teriak Radha dan Arjun bersamaan.

Mama dan Papa hanya bisa geleng-geleng kepala dengan kelakuan kedua anaknya. Setelah selesai meyuapi Radha dan meminta Radha meminum obat mereka semua keluar dari kamar Radha dan membiarkan dirinya istirahat.

✨✨✨

Pagi harinya Radha tetap memaksa untuk sekolah walau belum sembuh total namun jangan panggil Radha jika ia tidak bisa memenangkan perdebatan dengan kedua orangtuanya dan juga Arjun. Akhirnya dengan berat hati mereka mengijinkan Radha untuk sekolah. Disekolahpun Radha tidak banyak tingkah ia hanya tidur saja sesekali bercanda dengan kedua sahabatnya. Krisna? Ia tidak tau kemana perginya dan sepertinya hari ini Krisna tidak masuk.

🍭 Dilain tempat 🍭

"Bun ayolah Krisna mau sekolah kenapa ga dibolehin sih," kesal Krisna.

"Heh geblek!! kita ini lagi nyiapin persiapan buat ultah perusahaan eh elu malah sekolah ketawa tiwi ha ha he he begono? Kok lacnut sekali anda," dumel Ivan seperti ibu-ibu kos-kosan.

"Halah cerewet amat lo jadi adek," ucap Krisna.

"Hilih ciriwit imit li jidi idik hhh lama-lama gue mutilasi lo Bang!!" ucap Ivan.

"Elu kenapa? Sensi amat hari ini, PMS lu Van?" tanya Rio santai.

"Pala lo PMS!! Lo kata gue cewe apa?!" kesal Ivan.

Ivan pergi dari ruang tengah menuju kamarnya dengan ngomel-ngomel yang membuat Krisna dan Rio mengangkat satu alisnya sedangkan Bunda dan Ayahnya hanya menghela napas pelan.

"Sudah-sudah lebih baik kalian persiapkan diri kalian saja, biar masalah yang lain Bunda dan Ayah yang mengatur," ucap Bunda menengahi yang dijawab anggukan oleh semua orang disana.

TBC

SEMARANG, 30 JANUARI 2021

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang