35. The Camera

19 3 6
                                    

Annyeong!
Happy Reading 💜😊

###

Felix bangun dari tengkurap nya ,membulatkan matanya kaget ketika melihat Bangtan yang melindungi para gadis. Menutup telinga mereka dengan sangat erat ,juga memeluknya dengan sangat hangat seraya memberikan perlindungan

Felix mengalihkan pandangannya lagi ke arah Corbs dan txt. Mereka tidak apa-apa ,hanya terluka kecil

"Felix?! Kau tau tadi itu sangat berbahaya!" Ujar William dengan kesal

"Itu secara tiba-tiba William ,Corbs bahkan baru memberitahu nya tadi" sela Felix

Felix mengehela nafas panjang sembari membersihkan debu yang ada di baju nya. Kembali menatap layar yang menampilkan cahaya bewarna biru. Pertanda bawah semua sudah baik-baik saja. Berbalik badan lagi setelah mengecek keadaan.

"Bawa para gadis ke kamar ,biarkan mereka istirahat dulu. Pasti mereka sangat shock" Bangtan menyetujui perkataan Felix

Mereka membawa para gadis menuju kamar perawatan

Tidak semua Bangtan mengantar kelima gadis itu. Hanya Ellard ,Justin ,Michael ,Bryant ,dan Zevano. Tunggu apa? Michael?

William dan James menatap kepergian hyung dan dongsaeng mereka. Menggendong ala bridal style para gadis itu

"Kenapa Michael ikut?" Gumam James yang terdengar oleh William di sebelahnya

"Itu artinya dia peduli Suga-ssi"

James yang di panggil Suga hanya memutar bola matanya malas ,meninggalkan William yang masih berdiri. Dirinya ingin duduk ,hanya itu saja.

"Namjoon hyung? Ah.. bagaimana dengan Bang Pdnim?" Itu Soobin yang bertanya

"Ntahlah. Kalian pergi ,kenapa tidak bilang dulu ke Pdnim?" Tanya William

Soobin hanya memamerkan deretan gigi putihnya sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Tuan Felix kamar ku dan yang lainnya dimana?"tanya Yeonjun setelah membersihkan debu di rambut nya

"Seperti baru saja di sini" sahut James

"Kami baru sampai disini tadi Hyung" balas Boemgyu

"Sudah ,itu Corbs yang menunjukkan nya pada kalian.... " Lalu Felix memanggil cowok manis itu "Corbs"

Corbs mengangguk mengerti lalu berjalan duluan ,berlawanan arah dengan kelima Bangtan dan army tadi.

_________

Sepuluh menit kemudian....

Mata terpejam itu mulai memberikan tanda-tanda untuk terbuka ,lenguhan sakit terdengar dari bibir sang empu.

"Eughh"

Matanya terbuka sempurna. Menatap sekelilingnya yang bewarna abu-abu ,oh jangan lupakan pandangannya terhenti tepat di sebelah nya. Kenapa? Karena disitu seseorang tengah menatapnya intens.

"M-michael O-oppa?"

"Elena? Kau sudah bangun?"

Sang empu yang di panggil Elena langsung duduk ,agak sedikit menjauh dari Michael yang menatap nya.

"O-oppa kenapa disini?" Tanya Elena takut-takut

"Aku tidak akan melukai mu ,aku hanya khawatir tadi kau pingsan"

Elena terdiam ,apa tadi Michael baru saja menghawatirkan dirinya? Apa tadi Michael berkata dengan jujur?.

"Aku hanya menghawatirkan mu saja ,tadi tangan dan hati ku berkata harus membawamu kesini dan menunggumu sampai kau sadar" ucap Michael menjelaskan

The Biggest Secret'sWhere stories live. Discover now