[Menuntut untuk tamat]
Ini kisahku dengan senja yang berjanji akan selalu ada. Juga hujan yang mencoba membaur dengan senja, namun kepekatan awan hitam melahap sang surya hingga senja pun lenyap dari pandangan.
❝Jika hadirmu telah menjadi candu, mak...
~recommendation of a song~ Saya - call me maybe ( soundtrack TB ) biar bacanya makin awffsjskeghxahwz 😂 Tapi kalau ga bisa konsen pas lagi denger lagu gausah pakek lagu juga gpp.
_________________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku yang kala itu masih sibuk mengagumi hujan. Sesekali memutar tubuh menikmati terpaannya dari sembarang arah. Bukankah rasanya tak adil kalian menyerbuku secara bersamaan sedangkan aku seorang diri. (Hujan)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh hujan .... yang kukagumi, aku selalu merasa kesal saat berhadapan denganmu. Aku menyesali diriku yang lemah di hadapanmu. Tak jarang aku akan jatuh sakit, karenamu.
Kamu terlalu sering melihatku, menangis di bawah naunganmu. Menikmati setiap dentingannya luruhkan lelah dan letih tubuhku .
Gubrakk!
Tiba-tiba seseorang datang berlari begitu cepat hingga menabrakku. Membuatku tersungkur ke lumpur. Sudahlah, hari indahku kacau begitu saja saat dia datang.
Laki-laki itu adalah laki-laki paling nakal di kelasku. Aku begitu malas walau hanya menatapnya. Dia Lee Taeyong.
"Eh ... sorry gue ga liat."
Hanya melirik ke arahnya tajam tanpa melontarkan sepatah kata pun kepadanya. Harusnya ia sadar betapa kesalnya aku saat itu, hingga tak ada satu kata pun yang mampu menerjemahkan betapa kesalnya aku hari itu.
Bagaimana tidak, ia menabrakku membuat seluruh pakaianku kotor oleh lumpur. Dia berlalu setelah melontarkan kata maaf tak membantuku bangkit dari jatuh dan bahkan terlihat jelas dia tidak benar-benar tulus mengucapkan maaf.