01 | Mondstadt Hash Brown

591 52 12
                                    


-

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

-

Kerap kali ia berpikir bahwa sebenarnya ia tidak pantas berada di mana-mana.

Ia adalah manusia, bukan serigala. Ia tidak terlalu bisa berbicara bahasa manusia, padahal ia manusia. Bahkan, yang mengajarkannya cara berbicara adalah sesosok serigala.

Andrius selalu memperlihatkan bahwa manusia itu adalah makhluk yang serakah - makhluk yang dengan mudah menyalahkan pihak lain walaupun mereka yang sebenarnya bersalah. Manusia juga sering tidak peduli dengan alam dan makhluk-makhluk selain mereka; kerusakan hutan, peperangan yang menghunus tidak sedikit nyawa, kekacauan yang disebabkan oleh tangan-tangan yang tidak pernah berhenti dari memenuhi hasrat yang tidak terbendung.

Memang, pada awalnya setelah mendengar, melihat dan mengalami berbagai kehancuran yang disebabkan oleh manusia, ia menyimpan banyak perasaan pelik. Campur aduk. Ia tidak terlalu mengindahkan ketika orang-orang di desa Springvale, atau daratan Mondstadt mulai mencibir ke arahnya dengan nada tinggi, tetapi ia akan marah bila orang lain mengusik tempat tinggal para serigala yang terletak jauh, jauh di dalam Wolvendom.

Hingga suatu ketika, ia bertemu seseorang yang kini dikenalnya sebagai Varka, Grand Master dari Mondstadt. Manusia memberinya nama, ketika para serigala tidak bisa melakukannya. Manusia mengajarkannya cara untuk mengenal huruf dan mengetahui apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan.

Manusia juga-lah yang mengajarkannya untuk mengetahui apa itu teman, persahabatan, dan orang-orang (dan Lupical) yang harus dilindungi.

.

Hari itu adalah hari dengan badai cukup kencang mendera Mondstadt. Razor baru saja menyelesaikan tugasnya untuk mengumpulkan Wolfhook atas titah Lisa, mentor barunya, setelah Varka terlalu sibuk untuk mengajarinya. Razor tidak tahu apa yang sering disebut-sebut Lisa sebagai 'alkemi', tetapi Razor senang melihat Lisa tampak menikmati apa yang ia kerjakan di depan kuali dan dikelilingi ratusan buku.

Ketika ia masuk ke dalam ruang kerja Lisa, tungku di tengah ruangan tengah menyala. Namun, bukan Lisa yang tampak berdiri di sana, tapi sesosok kecil dengan baju merah dan tas yang tampak kebesaran di punggungnya.

"Klee? Dari mana?"

Gadis mungil itu menoleh dan bersin keras. Bajunya tampak basah kuyup sementara ia menghangatkan diri di depan api yang tampak hasil buatannya. Ada beberapa buku hangus di sisi-sisi ruangan, tetapi Razor tidak bisa melakukan apa-apa untuk menutupi kesalahan itu.

"Razor!" pekiknya. Alisnya naik, matanya membulat dan berbinar. "Aku habis dimarahi Master Jean karena hujan-hujanan."

Razor tidak melihat kain atau sesuatu yang hangat di ruangan tersebut. Ia akhirnya memutuskan untuk menarik mantel miliknya untuk dipakai Klee yang menggigil. Gadis kecil itu bersin lagi, sebelum ada bunyi suara perut mengikuti.

"Klee lapar?"

Gadis itu mengangguk, sesekali menarik lendir.

"Razor, buatkan sesuatu, ya? Razor, pakai apinya."

Klee mengangguk penuh. "Mm!"

Hanya ada satu makanan yang bisa ia ciptakan. Hingga sekarang, memori ketika Varka mengajarkan Razor memasak menjadi salah satu hal yang menurutnya berharga.

Awalnya, Razor kaget karena manusia tidak bisa makan daging mentah yang masih berlumur darah hasil buruan. Varka bilang, membuat masakan dan menghidangkan masakan adalah hal yang biasa manusia lakukan untuk membuat manusia lain senang. Memang, hash brown buatannya tidak seindah contoh buatan Varka, tetapi Varka terus-terusan memujinya hari itu.

Razor harus ingat kalau ia meminjam kuali Lisa untuk memasak. Dan, ia harus menjelaskan kalau Klee membakar beberapa bukunya untuk membuat api di tengah ruangan.

"Bentuknya lucu!"

Razor hanya menyaksikan ketika Klee melahap kudapan hangat yang ia buat. "Varka bilang, seperti tangan Lupical."

"Lupical?"

"Lupical, teman."

"Ah!" ucapnya. Alih-alih bola lampu menyala di atas kepalanya. "Serigala!"

Razor mengangguk. Padahal baru saja ia dari Wolvendom, rasanya ingin kembali ke sana lagi. "Klee. Lisa bilang, jangan makan, sambil bicara."

"Wshsgsh."

"Klee. Ini air."

Ia memang belum bisa berbaur dengan baik dengan manusia, atau kembali menjadi sepenuhnya bagian dari serigala. Namun, ia bisa belajar menjaga harmoni akan keduanya, seperti apa yang Varka sampaikan melalui bagaimana makanan enak dapat menyatukan segala insan. [ ]

DWC ImpactDonde viven las historias. Descúbrelo ahora