TPO; 13🥀

71 19 83
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Turn Past On © Kelompok 04 •

• Part 13 By : MandaVire

• Senin, 30 Januari 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

Usai beberapa hari latihan bersama dan semua dilakukan di rumah Arzan terus. Kini hubungan dua insan itu semakin dekat.

Bahkan kini, saat pengambilan nilai seni budaya, satu kelas dibuat terpana dengan kemisteri mereka.

Tatapan dalam Arzan ke Tamara selama memetik gitar, dan senyum manis Tamara selama bernyanyi. Bahkan guru seni budaya mereka sedang asyik memuji Arzan dan Tamara.

"Gila! Couple goals banget mereka," bisik salah satu siswi di kelas.

"Cih, gak! Arzan gak cocok sama cewek aneh itu, mending sama gue."

"HEH!" Vela teriak kencang, membuat pembicaraan di depan terhenti. "Mulut lo lambe banget, cewhan!" gadis itu sampai berdiri dan bertolak pinggang.

"Cewhan apa?" balas mereka.

"Apalagi emang!" Vela memberikan tatapan elangnya, "cewek ... murahan!"

"Astagfirullah! Kamu ngapain teriak, Vela?!" Kini giliran Buk Seni yang bertolak pinggang, bahkan sudah menjewer telinga Vela. "lari dua kali di lapangan!"

Vela tak terima, "ih, Ibu. Itu mereka duluan yang gosipin bebeb Vela!"

"Apa, kenapa? Mereka mau rebut Ragas dari kamu?!"

"Bukan, Ibu!" potong Vela cepat. Susah memang jika hubungan diketahui seluruh guru, jadi saat putus ... beginilah yang terjadi.

"Mau Ibu tambah hukumannya?"

"Bu, Vela—"

Ragas yang terpanggil langsung berdiri, menggengam tangan Vela.

"Baiklah, Ibu. Ini salah Ragas," alibi cowok itu padahal tak tahu apa-apa, "biarkan Ragas dan Vela lari di lapangan berdua. Terimakasih, Bu."

"Eh, anjim lo—"

Vela tak sempat bicara karena Ragas sudah dahulu membawanya.

Kini tinggallah Tamara dan Arzan yang menjadi pusat perhatian. Gadis itu terkekeh, temannya memang sangat random.

"Tata gemay."

"Ha?" Tamara langsung berhenti dan menatap Arzan tajam. "Bilang apa lo?"

Sedangkan cowok tampan itu tak menjawab, dan memilih segera pergi karena tak lama bel pulang sekolah berbunyi.

"Dia bilang gue gemay? Gue gak salah dengar?" Tamara bergumam. "Dasar pembohong ulung."

***

Tamara berjalan santai sembari membaca sebuah buku. Seperti biasa, ia akan pergi ke perpustakaan umum untuk menghibur dirinya.

Gadis itu membuka pintu dan masuk ke dalam. Aroma buku dan ketenangan langsung menyambut Tamara.

Sangat tenang.

Gadis itu menyapa sang penjaga dan pergi setelah mengisi buku tamu. Gadis itu segera berjalan ke ujung perpustakaan, tak sabar ingin duduk di singgasananya.

04; Turn Past On✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora