24 : Scar

2.1K 159 33
                                    

Selamat membaca

.

.

.

.

.

Membiarkan Tae Young tak pergi ke kantor padahal lima belas menit lagi ada pertemuan penting bukanlah gaya bekerja dari Lee Hyun Woo.

Jika terus menerus menelepon puluhan kali tidak menyadarkannya maka cara inilah yang akan menyadarkan Tae Young yaitu datang menjemputnya.

Hyun Woo dengan langkah tegapnya bersiap untuk menjemput Tae Young. Dia sudah membayangkan seperti apa wajah sebal Tae Young karena kedatangannya nanti.

Tapi, Sebelum langkahnya benar-benar keluar dari perusahaan. Direktur utama itu sudah datang dengan sebuah ekspresi asing yang belum Hyun Woo lihat sebelumnya juga, siulan?

Tunggu, apa karena kabar kehamilan Sang Mi yang mengubah pria itu?

Hyun Woo benar-benar tahu seperti apa Tae Young pada anak kecil dan itulah yang sebelumnya ia khawatirkan kalau-kalau Tae Young akan menolak kehadiran bayi.

Cepat-cepat Hyun Woo mengubah ekspresi wajahnya ketika Tae Young mendekat, pria itu membungkukkan badan. "Direktur Jang sudah menunggu anda diruang pertemuan."

Tae Young mengangguk dan melanjutkan langkahnya untuk segera sampai diruang pertemuan. "Ah, Hyun Woo, atur ulang jadwalku. Aku ingin semua selesai sebelum akhir pekan karena aku ingin menghabiskan akhir pekanku dengan Sang Mi tanpa gangguan dan sisanya kau yang urus."

"Tu-tunggu, Tuan. Jadwal anda benar-benar padat hingga akhir pekan. Terus anda menyuruh saya menyelesaikan sisanya? Tidak Tuan! Kau sendiri yang sudah menjadwalkan saya untuk rehat di akhir pekan karena harus mengunjungi ibu di Sanatorium." Hyun Woo menghentikan langkah Tae Young dengan merentangkan kedua tangannya.

Sungguh kekanak-kanak Hyun Woo ini membuat Tae Young menyeringai karena raut wajah yang menunjukkan rasa tak terima, persis seperti istrinya.

"Tapi Sang Mi yang memintanya Hyun Woo. Kau tahu sendiri dia sedang hamil, artinya keponakanmu yang menginginkanku untuk menikmati akhir pekan tanpa pekerjaan dan gangguan. Lagian ibumu pasti sudah bosan dengan kedatanganmu setiap minggu jadi mari kita ubah menjadi setiap bulan." Tae Young kembali melangkah kakinya meninggalkan Hyun Woo yang masih tak terima.

Pria malang itu kembali mengejar Tae Young lengkap dengan rengekan yang benar-benar kekanak-kanak. "Tuan, astaga. Mana ada ibu yang seperti itu, ibu sangat...."

"Syuttt... Hyun Woo, aku tak ingin dibantah jadi lakukan sesuai dengan perintahku selagi diriku masih berbaik hati karena menghargai dirimu adalah kakak iparku. Satu lagi setelah jam pertemuan, aku akan pergi dengan Sang Mi untuk memeriksakan kandungannya jadi kau harus menangani sisa jadwalku hari ini."

Pria itu kembali melanjutkan langkahnya lengkap dengan senyum kemenangan. Ya, Jang Tae Young menang diatas penderitaan Hyun Woo.

***

Remasan tangan Tae Young membuat Sang Mi tersadar setelah sibuk memperhatikan monitor hingga air matanya menitih tak sadar karena melihat janin yang tampak di monitor.

Tae Young mengelus pipi istrinya memilih menunduk untuk memberi kecupan lembut di kening Sang Mi. Rasa haru dan senang benar-benar menyelimuti sepasang madu ini.

"Janin terlihat sangat sehat. Berdasarkan perhitungan terakhir saat Nyonya Sang Mi menstruasi. Kemungkinan janin berusia sembilan atau sepuluh minggu." Jelas Dokter kandungan yang masih tampak belia namun berhasil mendapat kelas VVIP bernama Yoon Ah Reum.

My Forced Marriage [END]Where stories live. Discover now