Aku menatap layar laptop dengan tatapan sendu, melihat karakter yang ku suka dibenci oleh orang lain.
"Eren Jeager, sesosok anak kecil yang penuh keceriaan dan semangat perlahan berubah menjadi seseorang yang dibenci"
Aku mengusap layar yang tengah menampilkan wajah seorang pemuda bersurai coklat dengan tatapan dingin.
"Andaikan dimensi lain itu ada, aku akan menjaga dan selalu bersama mu, Eren"
Perlahan mata ku memberat, rasa kantuk melanda seakan memerintah kan untuk beristirahat sejenak dari kesibukan dunia.
###
"(Name)! Sudah pagi, ayo bangun dan habiskan sarapanmu"
Sebuah suara asing membangunkan (name) dari tidur lelapnya, gadis bersurai hitam itu menguap kecil lalu mendudukkan dirinya sambil menggusap matanya.
"Horaa, ayo bangun. Ibu sudah buatkan sarapan"
(Name) mengerjap kan kedua maniknya bingung, sejak kapan ada orang di apartemen nya?
Didepannya terlihat seorang wanita berusia tiga puluhan tengah berkacak pinggang.
"Ibu? "
"Ayo bangun, Eren, Armin dan Mikasa sebentar lagi akan kesini" Ucap wanita tersebut.
"Eren? Mikasa? "
"Kamu melupakan nya? Padahal kamu yang mengajak mereka untuk pergi bermain ke dekat sungai" Ucap wanita itu lalu pergi keluar kamar."Uso! Apakah semua ini sama seperti yang kupikirkan? " Gumam (name) seraya menatap jendela yang menghadap kearah tembok tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Villain
FanfictionKau tau bagaimana rasanya melihat tokoh karakter yang kau suka mulai kehilangan keceriaan nya? Aku melihatnya tumbuh dan berkembang dari kecil, merasa takjub dan sedih ketika dirinya kehilangan sesosok ibu. Andaikan dimensi lain itu ada, aku akan...