6.

2.7K 416 9
                                    

Hari dimana titan Annie pun datang, (name) menatap langit biru di atas nya dengan tatapan jengkel.

"Kau terlihat kesal (name)? " Ucap Eren dengan wajah kebingungan.

Bukan hanya Eren, Mikasa dan Armin pun ikut heran akan tingkah laku ajaib teman mereka.

"Hari ini merupakan ekspedisi kesekian kalinya, aku hanya berasa jengkel ketika mengingatnya. Menurut ku, aku dan kalian berada di posisi yang berbeda, aku tidak ingin kalian kenapa-kenapa mengingat diluar sana banyak sekali titan yang berkeliaran" Jelas (name) dengan nada rendah.

"Kau tidak perlu mencemaskan kami (name), kita pasti berhasil kali ini." Ucap Armin dengan aura positif dan disetujui oleh Mikasa dan Eren.

"Andaikan hal tersebut terjadi" Gumam (name) pelan.

***

Gerbang dibuka, sesuai dengan dugaan (name) dirinya berada dibagian yang berbeda dengan Armin dan Mikasa. Pasukan pengintai dibagi atas beberapa bagian dan (name) diletakkan di sayap kiri, bagian paling ujung.

"Ini membosankan" Ucap (name) membuat beberapa prajurit senior melirik tajam kearahnya.

"Apa maksud mu prajurit baru?!"

"Pasukan pengintai akan kehilangan setidaknya hampir atau bahkan lebih dari setengah dari jumlah saat ini. Aku ingin beri kalian kesempatan untuk hidup. Pergilah dari sini"

(Name) bukanlah orang yang baik, bukan tanpa alasan gadis itu menyuruh tokoh figuran yang bersama nya saat ini untuk pergi.

"Jika mereka pergi aku bisa lebih cepat sampai ke tempat Armin, atau tidak berada di kelompok Eren saat ini" Batin (name).

Umpatan demi umpatan (name) abaikan, maniknya fokus kearah titan abnormal yang datang kearahnya.

"Kalian tidak mau pergi? " Tanya (name) sekali lagi.

"Jangan menganggap remeh kami, dasar junior. Kami lebih berpengalaman daripada dirimu! "

"Ohh benarkah, kalau begitu semangat senpai"

(Name) hanya memperhatikan saat beberapa prajurit senior mencoba membunuh titan abnormal tersebut, yahh walaupun mereka yang dibunuh oleh titan tersebut.

(Name) segera menembakkan asap hitam sebagai sinyal adanya titan abnormal.
"Sedikit terlambat tapi yasudahlah... " Gumam (name) seraya melirik bangkai titan yang mulai menghilang.

"Semoga kalian tidak dendam kepadaku, aku sudah memperingati kalian tadi" Ucap (name) lalu segera menaiki kudanya meninggalkan tubuh rekan sekelompok nya yang beberapa sudah hancur oleh titan.

"Harusnya berita mengenai sayap kiri diserang sudah didengar oleh tim tengah. Dan sayap barat yang hancur karena Annie menyerang. Apakah aku harus bergabung ke tim lainnya? Atau mendekati tim Eren? " (Name) terlihat berfikir sejenak sebelum tersenyum puas.

"Mari menyusup ketika sampai di hutan" Ucap (name) dan segera memacu kudanya dengan cepat.

Rombongan dipisah menjadi 3 bagian, sayap kanan dan kiri memutari hutan sedangkan pasukan ditengah memasuki hutan.

"Hei kau!" Seseorang berteriak kearah (name), kening (name) mengerut tidak suka.

"Kembali ke tempat mu! Prajurit baru bertugas menghadang titan yang akan memasuki hutan"

"Hanya satu orang...." Gumam (name) ketika melihat seorang pria menghampirinya.

"Apa kau tidak mendengarku?! "

"Bunuh atau tidak ya? " Batin (name).
"Jika tidak kubunuh dia hanya menghambat tujuan ku saja, tapi kalau kubunuh bisa jadi ada yang melihatnya"

"Kau dengar perkataan ku! "

"Saya ditugaskan untuk bergabung dengan Tim kapten Levi, karena tim saya sudah hancur" Ucap (name) lalu melenggang pergi.

Namun tangannya dicengkram membuat kudanya meringkik keras karena tapi kekang yang tertarik.

"Lepaskan aku atau nyawamu melayang" Desis (name) kesal, pria tersebut terlihat menegang.

"Komandan Erwin yang meminta ku langsung untuk bergabung sebelum ekspedisi dimulai, anda bisa menanyakan langsung kepada komandan ketika kembali nanti"

"Itupun jika kau berhasil bertahan hidup" Bisik (name) sebelum menepis keras tangan pria tadi dan segera menyusul tim Eren.

###

(Name) mengawasi pepohonan sepanjang jalan, titan bisa saja menerjang dirinya. Tidak lucu dirinya langsung mati tanpa melihat karakter favorit nya berhasil merayakan dunia.

"Namun seperti nya ada yang janggal dengan ingatan ku, perlahan aku melupakan alur dan adegan di ceritanya" Ucap (name) seraya mengusap dahinya yang berkeringat.

"Oh berhasil disusul! " Seru (name) ketika melihat Eren yang berada jauh di depannya.

"Eh, tidak ada paman cebol itu... Jangan bilang Annie berada di dekat sini?! "

(Name) segera menembakkan sinyal asap hitam, membuat perhatian Eren dan lainnya terfokus kearahnya.

"(Name)? "

"Terus pacu kuda kalian! Titan wanita itu tengah mengejar Eren! " Seru (name) dengan raut wajah ketakutan.

"Jangan melihat kebelakang, pasukan bantuan akan datang namun segera dilenyapkan oleh titan itu. Jangan tanya aku tau dari mana, yang jelas apapun yang ku katakan akan menjadi kenyataan sebentar lagi" Ucap (name) ketika melihat Petra hendak bertanya kepadanya.

"Bagaimana kau bisa berada disini (name)? Seharusnya kau berada di sayap kiri! " Eren menatap gadis disampingnya dengan tatapan bingung.

"Tim ku hancur dan aku segera kesini, akan kujelaskan ketika semuanya sudah selesai. Maka dari itu jangan berhenti! Petra-san dan lainnya, saya berharap kalian segera menjauh dari sini. "

"Apa maksud mu?! Jelas jelas kapten mempercayai kami untuk menjaga Eren! Kau meragu.... "

"Saya tidak pernah meragukan kemampuan  kalian, namun saya mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan! Maka dari itu menjauh lah jika kalian tidak ingin mati dibunuh oleh titan itu! " Balas (name) memotong perkataan Olou.

Dari kejauhan terdengar dentuman dan sebuah sinyal diluncurkan.  Semuanya berhenti, gunther mengatakan bahwa mereka harus kembali.

"Kita harus kembali dan melihat siapa bajingan yang ada dibalik titan itu"

"Bukan hanya itu, kita juga harus mengintrogasi gadis ini" Ucap Petra.

"Tch kalian tidak bisakah mempercayai ku?! Orang yang kalian bilang bajingan itu tengah mengintai kalian, dan segera membunuh kalian! "

Baru saja (name) hendak membawa Eren secara paksa seseorang langsung menyerang Gunther.

"Jalan ceritanya berubah! " Batin (name), "Semuanya cepat pergi dari sini menggunakan manuver gear!"

"Sial, aku tidak memperkirakan bahwa alurnya bisa berubah, padahal aku hanya ikut campur sedikit"

Tbc

Woahh udah lama nggak up ni cerita. Ehem ehem Miru tau kok kalian pada kesel ama greget karena ni cerita kagak di up up wkwkwk.

Terima kasih udah sabar menunggu, dan terus ikuti kalau kalian masih minat. Bye bye.

"Jangan terlalu lama update Miru, kasihan reader. Aku juga kangen mereka" -Eren.

"Kenapa aku tidak muncul bocah! "-Levi

" Aouhhh dasar husbu pendek ku ini, sabar woii! " -Miru

My VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang