EPS. 11 : BLEEDING (AGAIN)

257 51 12
                                    

Kali-kali nyimpen foto kak Adit disini boleh kan wkwkwk :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali-kali nyimpen foto kak Adit disini boleh kan wkwkwk :v













Malik's side story





Aku melewati waktu sekolahku seharian ini dan tidak ada yang terjadi. Semuanya sangat normal. Bahkan aku masih bisa tertawa bersama teman-teman ku. Aku melihat Maya tengah asyik mengobrol dengan teman-temannya sambil nyemil. Aku tersenyum tipis melihatnya.

Maya akan menjadi dirinya kembali setelah kejadian kemarin yang membuatnya menangis 3 hari. Dia nangisin aku ternyata. Kenapa dia nangisin aku?

"MAYA!!!!!"

Aku menoleh dan ternyata Zainab. Si jenab toa dasar.

"Maya! Beli seblak yuk!"

"Gue lagi gak pengen makan seblak hari ini."

"Pake nasi mau gak?"

"Kok lu ikut-ikutan si Malik sih makan seblak pake nasi?"

"Gue kalo gak makan nasi maag gue kambuh."

"Yaudah jangan makan seblak."

Aku bisa melihat Zainab memasang wajah asem dan Maya hanya tertawa. Aku tidak paham lagi sama Maya, kenapa dia sangat imut kalo lagi ketawa? Tidak, aku suka semua tentangnya. Semua yang berkaitan dengannya akan terlihat imut dimataku.

"Mal." Aku melihat Gilang yang datang menghampiriku.

"Kenapa?"

"Si Dani ngajakin main voli. Yuk main," kata Gilang.

Aku tersenyum lebar. Baru kali ini aku main voli lagi setelah setahun lebih. Duh, aku kangen main voli di lapangan.

"Ayok aja gue mah. Ja, ikut yuk," kataku pada Ezra.

Ezra tertawa, "haha gue gak bisa nolak kalo si Dani yang ngajakin," kata Ezra.

Dani itu teman satu eskul denganku dan Ezra. Tapi jika aku sakit lagi, mungkin aku akan hiatus dulu di eskul voli. Berat, namun ini keputusan yang terbaik jika kondisiku menurun.

author-nim side story

Malik dan teman-teman kini tengah ada di lapangan bersama anak kelas 10 IPA 3. Sedangkan Maya, Zainab dan Namira berencana ke kantin untuk membeli air minum untuk Malik, Ezra dan Gilang.

Di lapangan, semuanya sudah atur posisi. Malik berperan di bagian sayap kanan lapangan. Namun, ia merasa ada yang aneh pada dirinya. Kepalanya tiba-tiba sakit seperti di tusuk paku, lututnya mulai lemas namun tidak lama kembali seperti semula.

Malik terus berdoa semoga kondisinya baik-baik saja. Ezra yang peka terhadap situasi, ia merasa kondisi Malik mulai memburuk.

"Mal, lu istirahat aja," kata Ezra.

10 Months - jaesunoo[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang