(end) keduapuluhtiga : lima tahun dari sekarang

648 111 42
                                    


aku gatau bakalan nge-feel atau ngga, tapi kalau mulmednya gabisa di play, kalian boleh play lagu mellow apa aja di playlist kalian, ok?










5 years later

Toronto Pearson International Airport, Toronto, Canada.

Bandara Pearson di jam tujuh pagi terlihat lengang, hanya terlihat beberapa orang yang menunggu jadwal penerbangan mereka sambil bercakap dengan sanak saudara.

Ku pandangi kopi yang baru aku beli tadi yang mulai perlahan kehilangan asapnya namun masih terasa hangat.

Lima tahun di Kanada tak ubahnya menjadi titik balik hidup terbesar bagi aku. Berada disini sendirian, menyesuaikan diri dengan kultur yang ada bukanlah hal yang mudah, sering sekali aku merasa ingin berhenti di suatu titik tapi aku bersyukur itu hanya wacana, ga pernah kesampaian karena aku percaya lambat laun perjuangan ini akan terbayar.

Dua menit lalu mama kembali mengirimi pesan menanyakan apakah aku sudah take off atau belum. Beliau juga menanyakan segala hal seperti apakah aku sudah sarapan sebelum berangkat, meyakinkan kembali adakah barang yang tertinggal dan sebagainya. Aku membalas dengan info selengkap mungkin agar mama ga terlalu khawatir sama aku.

Ga terasa, aku bakal kembali ke Indonesia setelah lima tahun bagai menghilang dari tanah kelahiranku itu. Akan ketemu mama lagi, bisa peluk beliau dan cerita banyak hal secara leluasa karena selama ini hanya tersambung via telepon saja.

Aku ga sabar, Bandung dan mama, aku ingin segera ketemu mereka.

Pada jam tujuh lewat empat puluh lima, akhirnya aku masuk ke Boarding Room. Dan setelah lima menit menunggu disana, pengumuman untuk masuk ke pesawat diumumkan. Halo, perjalanan panjang nan melelahkan, aku harap kita bisa bekerjasama.

---

Husein Sastranegara International Airport, Bandung, Indonesia.

Lebih dua hari perjalanan melelahkan dari Kanada ke Indonesia, akhirnya kakiku menjejak di tanah kelahiran atau lebih tepatnya Bandung. Aku sampai ke Bandung jam tujuh malam dikarenakan selama transit kemarin penerbangan kami mengalami beberapa kali delay yang menyebabkan sedikit telat dari jadwal yang sudah ditetapkan. Lelahnya bukan main, tapi bersyukur aku dapat kembali kesini dengan selamat, buktinya lima meter dihadapanku ada mama dan kak Airin yang menunggu dengan senyum sumringah mereka. 

Berjalan setengah berlari, aku menghampiri keduanya dan langsung memeluk mereka, air mataku menetes haru karena akhirnya bisa kembali memeluk mama dan kak Airin.

"Papa ga ikut?" tanyaku sembari melepaskan pelukan mereka, ditanya begitu mama menggeleng lantas memberi senyum penuh arti.

"Papa dirumah, katanya kemarin ada yang minta buatin makanan kesukaannya kalau udah sampe Bandung."

"Ah, serius? Akhirnya bisa makan masakan papa lagi. Parah, sih, aku kangen masakan Indonesia, ma. Di Kanada mana ada Karedok, sih?"

Dengar itu mama ketawa, "Yaudah langsung pulang ya kita? Kamu pasti capek."

"Gimana Kanada, dek?" dan perjalanan pulang pun dipenuhi obrolan tentang bagaimana Kanada setelah lima tahun aku berada disana.


fix you ─jaehyukWhere stories live. Discover now