1.12 Tahun kemudian

95 9 0
                                    

Gadis dengan bandana putih itu berjalan dengan riang sambil menuruni tangga,namun dibalik itu kakinya mulai ragu saat ia hendak melangkah menuju ruang makan keluarga,seumur umur bahkan ia bisa hitung kapan makan bersama keluarganya,entahlah dirinya sendiri tidak tau kenapa keluarganya memperlakukan dirinya seolah ia tak ada disana

"Senja, sini sarapan,"lamunan Senja buyar saat suara Fajar masuk ke telinganya, senyumnya mengembang kala melihat kakak laki lakinya yg juga sudah berseragam lengkap sepertinya melambaikan tangan padanya mengajaknya sarapan bersama

"Kamu apa apaan Fajar, pagi pagi jangan buat mood mama hilang,"ujar wanita paruh baya itu sambil melirik Senja sinis

"Mama yg apa apaan,Senja juga keluarga kita Ma,"tukas Fajar
"Jar,"tegur Venus yg tak ingin merusak paginya sebelum nanti bekerja

"Senja duluan aja kak,ada tugas piket kelas," Senja ingin bersama mereka,namun tolakan secara tak langsung dari Mamanya membuat Senja berfikir dua kali

Oma yg sendari tadi diam, langsung pergi dari sana saat Senja mendekat hendak bersalaman,ia menoleh pada Papa dan juga Mamanya,namun mereka malah acuh dan sibuk dengan sarapannya masing masing, begitu pun Venus,kakak perempuannya

Fajar geram melihatnya,cowok itu langsung menyambar tangan Senja
"Fajar berangkat Ma,Pa,Kak."pamit Fajar cepat, cowok itu langsung menyambar tasnya dari kursi disampingnya lalu pergi dari sana sambil menarik Senja

"Fajar!kamu belum selesai sarapan!"

Fajar acuh terhadap teriakan mamanya,cukup sudah 18 Tahun ini membuatnya muak dirumah ini
"Senja,"panggil Fajar dengan nada lembut
"Kenapa kak?"

"Lo masih betah tinggal dirumah ini?kalo enggak,ayo kita pindah."ajak Fajar sambil menatap Senja dengan tatapan iba,namun Senja malah tertawa
"Kak Fajar apaan deh,Senja betah lah,ini kan rumah Senja,masa dirumah sendiri enggak betah,udah ah ayo berangkat,nanti telat."ajak Senja sambil masuk kedalam mobil Fajar

Fajar menghela nafasnya,18 Tahun yg tak ada perubahan,Fajar tau Senja menyimpan sejuta luka dihatinya.

_____

"Merkurius!Senja mana?"tanya Fajar pada sahabat Senja yg tak sengaja berpapasan dengannya di kantin

"Meri kak!Meri! Merkurius!lo kata gue apaan?"omel Meri pada Fajar,yg malah dihadiahi kekehan oleh Fajar

"Apa? merica?enggak sekalian lada?"tanya Saturnus,sahabat Fajar,Meri mendengus kesal, kakaknya Senja memang sering membuatnya naik darah,apa lagi sudah terkumpul tata surya galaksi bima sakit teman temannya yg Meri sendiri bingung kenapa nama mereka seperti nama planet planet,mungkinkan mereka alien yg menyamar?

"Mulut lo kak yg gue ladain!"
"Eh udah udah,calon masa depan gue dimana?"kali ini Jupiter yg bertanya yg langsung dihadiahi jitakan oleh Fajar

"Senja dikelas--"
"Kenapa enggak lo ajak kekantin?ntar kalo adek gue kelaparan gimana?"omel Fajar yg langsung memotong ucapan Meri
"Makanya jangan maen potong omongan gue,"
"Dengerin,jadi Senja enggak mau keluar kelas pas gue ajak,mager katanya,"jelas Meri

"Yaudah thanks!"sahut Fajar cepat, kemudian gerombolan tata Surya itu langsung berjalan melewati Meri yg membuat Meri gemas sendiri melihatnya.

_____

Diary,2 Februari 2021

Tuhan, bolehkah aku menyerah?aku tau ini jalan takdirku,namun apa tidak terlalu kejam?aku ingin seperti mereka yg bisa dengan mudah berbaur dengan keluarga mereka sendiri,tapi aku?kenapa mereka seperti tak menganggap ku?

17 Tahun Tuhan,bukan kah itu sudah terlalu lama untukku menderita?aku tak menyalahkan Mu kenapa aku terlahir pada keluarga itu, tapi setidaknya aku minta bukalah hati mereka untuk menerima ku barang kali hanya mereka menganggap ku ada disekitarnya

Senja langsung menutup bukunya saat mendapati Fajar dan pengikutnya yg masuk kedalam kelasnya,matanya yg berkaca kaca langsung ia tutupi dengan senyuman tulus menyambut sang kakak yg juga tersenyum kearahnya

"Kenapa enggak ke kantin Ja?"tanya Fajar sambil duduk didepan Senja
"Lagi enggak pengen,kakak ngapain kesini?"tanya Senja balik

"Menurut lo gue bakal diem aja,kalo lo dari pagi belum makan apa apa?"tanya Fajar dengan nada gemas

"Gue jadi minder mau jadi pacarnya Senja,"ujar Saturnus
"Sama,takut kalah perhatian sama kakaknya,"tambah Jupiter
"Tigain,takut enggak kebagian jatah nanya sama Senja,"tambah Mars

Fajar geleng geleng mendengar ucapan ucapan unfaedah dari teman temannya,ia fokus lagi pada Senja yg tertawa mendengar ocehan teman teman Fajar
"Aneh ih kalian, padahal ada yg lebih baik dari Senja,"sahut Senja

"Buat gue, lo paling baik diantara yg paling baik,"sahut Jupiter
"Duain,"sahut Saturnus
"Tigain,"sahut Mars
"Enggak usah ngomong lo berdua!"semprot Jupiter kesal

"Enggak usah didengerin Ja,lo udah janji buat cuma dengerin gue,makan gih."ujar Fajar sambil menyodorkan kotak bekal pada Senja
"Makasih kak,"Fajar tersenyum,tak ada hal paling indah selain melihat senyum adiknya, memastikan Senja baik baik saja adalah hal yg wajib Fajar lakukan

"Kak Fajar enggak makan?"tanya Senja sambil membuka kotak bekal itu
"Gue udah tadi,"
"Nambah dua piring malah Ja,"tambah Mars
"Enggak mungkin lah, mana ada kak Fajar makan banyak,kak Mars kali."sahut Senja yg tak percaya,Mars tertawa geli sedangkan teman temannya malah juga menertawakannya

"Ja,pulang sekolah ikut kakak dulu enggak papa?"tanya Fajar disela sela Senja makan
"Kemana?"tanya Senja setelah menelan makanannya

"Kerumah Jupiter,gue ada kerja kelompok,gapapa kan?"tanya Fajar, Senja malah tersenyum
"Aku bisa pulang sendiri kok kak,nanti kalau ikut dan malah aku ganggu kalian gimana?"
"Enggak ganggu Ja,gue malah seneng lo ikut,"seru Jupiter

"Enggak ---"
"Ja,enggak bakal gue biarin lo sendiri dirumah---"
"Kak, Senja baik baik aja kok,kakak enggak usah khawatir."
Fajar tau senyuman Senja palsu,namun cewek itu berusaha baik  baik saja dimatanya,Fajar hanya ingin melindungi Senja,dan hanya Senja alasan satu satunya Fajar bertahan dirumah itu

"Oke,kalo ada apa langsung telefon gue,pas gue pulang lo harus baik baik aja,kalo enggak kita langsung pergi dari rumah itu,"ancam Fajar yg benar benar merasa khawatir
"Idih idih,kaya punya uang aja,"cibir Senja bercanda,tak ayal Fajar sudah memiliki usaha cafetaria sendiri,jadi tidak diragukan lagi jika masalah keuangan

"Setuju gak?"
"Oke."

_____

Senja menatap ragu rumah di depannya,rumah yg selama ini ia tinggali selama 17 tahun,namun ia masih terasa asing dibuatnya
Perlahan kaki itu melangkah maju masuk kedalam rumah bertingkat dua itu, pegangan erat pada tali tasnya tak membuat jantungnya yg berdebar hebat langsung membaik

"Senja pulang,"sapanya pada kesepian rumahnya

"Bagus udah pulang, sekarang kamu sapu sama pel lantai,oh iya cucian piring juga numpuk,"ucapan itu langsung membuat Senja terdiam di tempat,matanya menatap sosok wanita paruh baya yg berdiri diundakan tangga

"Ayo!kenapa diam aja!masih baik kamu saya terima di rumah ini,"ujar wanita itu
"Iya Ma,"tak mau membantah, Senja segera pergi ke kamarnya,hanya meletakkan tas, kemudian ia segera membenahi keadaan rumah saat itu juga.

7. Titik Terakhir SenjaWhere stories live. Discover now