DYR 10

1.1K 122 49
                                    

Nungguin yaa...

Tadinya mau gak up hari ini. Taoi tangan udah gatel. Hihi..

Yoweess, happy reading ^^

Ku turuni satu persatu anak tangga menuju ruanganku. Walau kakiku terasa lelah, setidaknya aku bisa menenangkan diri sebelum memulai aktifitas.

Aku tak mengerti kenapa hidupku jadi serumit ini. Bagas yang tiba-tiba saja datang dan mengusik hidupku. Juga Mas Arya yang ku rasa semakin berbeda. Ini sungguh gila! Hidupku bahkan lebih dramatis dari sebelumnya. Mungkin kalau di film, hidupku sudah masuk ke dalam nominasi.

"Kok wajahnya kusut, Bel? Habis nangis, ya?" Tebak Mbak Ciki begitu tiba.

Ah bego, Araa.. Kenapa gak cuci muka dulu.

Aku tersenyum malu. "Ketara banget ya, Mbak?" Jujurku pada Mbak Ciki.

"Cuci muka, gih. Biar segar." Titahnya.

Saat aku mengambil makeup pouch milikku, Mbak Ciki mengelus lenganku. "Everything will be oke, Bel." Mbak Ciki tersenyum tulus padaku tanpa menuntutku bercerita.

Ku balas senyumannya, merasa mendapat dukungan darinya sekali pun Mbak Ciki tak tahu apa masalahku.

Saat di lorong menuju toilet, ku lihat Bagas baru saja keluar dari toilet laki-laki. Jantungku kembali berdentum. Dia menatapku dengan mulut terkatup.

Semua mimik wajahnya, aku sudah hafal betul. Termasuk raut wajahnya yang sekarang. Dimana dia ingin protes tapi tak mampu. Menatapku dengan tatapan sendu. Aku mengangguk kecil saat berpapasan dengannya sebagai rasa hormatku pada Bos XYZ News. Sementara dia hanya melirikku sepintas.

Ada rasa nyeri saat Bagas acuh seperti itu.

Bukankah itu maumu, Ra?

Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link dibawah :

https://kbmapp.com/book/read/810a237d-2879-b711-1c19-cd109ebf19fa/fe1510b5-3fe2-acfb-f24a-a50414354757?af=b8c0cede-55ed-f077-0193-baa76010bd1d

Do You Remember?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang