[𝐒𝐄𝐑𝐄𝐍𝐀𝐃𝐄]; Bahrulhayat Ratu dari Timur

i. Het Begin van Allen

＊　 *:･ﾟ ┊ ┊
⠀ ⠀ ⠀ * ⠀˚✧ ⋆｡˚ ☁︎
⃰. S E R E N A D E - ๑',~
✧.*  ━━━━━━━━━ *ೃ༄

Welcome to my second stories
This story was a diary of a man before his dead

Don't forget to play that song!

:;

Let me present

S E R E N A DE
[ a classical romance in the colonialism Era ]

Goa Jepang Kaligua, 1943

Ada banyak sekali rahsa yang membikin air kehidupan saya jadi macam begini. Saya mau melarikan diri dari takdir, tetapi agaknya padmarini separuh bulan lebih memikat hati. Maka dari itu saya putuskan, saya tak jadi lari.

Catatan ini sebenar-benarnya saya buat guna mengenangkan seseorang — seseorang dengan keindahan durjanya laksana permata yakut seolah-olah dia itu lambang dari keanggunan jalal yang sakhi.

Ada pula hati ini kerap terheran-heran; Bagaimana bisa Tuhan cipta makhluk sebegitu menawan? Sampai mampu memenjarakan saya dalam syair puja-puja abstrak memaknawi — guna gambarkan keindahan klasik ini!

Pekat warna biru pada matanya (kalau kamu mau bayangkan, kamu bisa bayangkan warna biru batuan safir) adalah tempat dimana merekahnya pancaran kesuciannya memukau, mampu membikin saya bertekuk lutut dalam sekali pandang — warna mata itu sebetulnya tak pernah saya jumpai, kecuali di matanya.

Dan bukan cuma soal rupa, dia punya buah tutur yang halus lagi lembut. Adabnya juga sungguh bijak, saya menyukai.

Astaga! Pesona tajuk mahkota memang tiada bandingan!

Juga salah satu ciri dari dia adalah mengenakan sebuah kalung hati bertahtakan batuan safir — selaras sekali dengan warna bola matanya. Ah! Kalung yang dilihat secara kasat saja mampu membikin ini jiwa panas dingin akan keindahannya juga harganya, ditambah pula pemakainya!

Saya juganya seringkali berandai-andai bisa memberikan dia cincin kalimaya sebagaimana Markus Antonius berikan pada Cleopatra, supaya bisa dia kenangkan bahwa pernah ada saya yang menambatkan hati padanya sepenuh kuat.

Walau saya tahu sekali, saya dan dia tidak seharusnya menuruti ini kata hati. Sejatinya memang saya dan dia itu tidak digariskan bersama. Ada batas-batas yang tidak bisa dilampaui. Aturan-aturan dan batas yang tak tertulis harus saya dan dia patuhi.

Tapi memang sejatinya kebersamaan kami tak direstui. Saya hidup dalam bui, sedang dia mati menghadap Sang Maha Suci.

... Dan terkenang oleh saya ...
Perempuan yang kerap saya rindukan tiada putus-putusnya.
Berada dia di Pulau Onrust
Sampai saat ini dan selamanya

Saya menyimpan duka lara dengan baik
Dan mudah-mudahan saya tidak
kecewa padanya.

Adji, 𝟏𝟗𝟒𝟑

🕊 ˊˎ
•. . . . . ╰──╮
Catatan :

1| Goa Jepang Kaligua benar-benar ada di daerah Brebes, Jawa Tengah, di area kebun teh. Digunakan oleh tentara Jepang untuk menangkap, menyiksa orang-orang pribumi yang melawan pemerintahan Jepang.

2| Pulau Onrust adalah guguzan pulau di kepulauan seribu. Pada zaman VOC, pulau tersebut dijadikan galangan kapal dan pergudangan lengkap dengan benteng pertahanan.

Di pulau ini banyak terdapat makam-makam tua orang berkebangsaan Belanda. Salah satunya yang terkenal adalah makam Maria van de Velde. Putri dari petinggi VOC yang lahir di Amsterdam tahun 1693.

Ada cerita untuk sosok mendiang Maria ini. Konon katanya, di pulau ini sering tampak roh berjubah putih yang bergentayangan mencari sang kekasih. Karena semasa hidupnya, sosok Maria ini memupuk rasa cinta pada seseorang dari kampung halamannya dan menunggu sang kekasih datang menjemputnya di Pulau Onrust ini.

Namun, sayang, sampai kematian tiba menghampirinya pada tahun 1721 penantiannya sia-sia. Beliau mati membawa cinta kasihnya yang tak sampai.

3| Tajuk Mahkota :
Yang terkasih, Yang terpuja-puja, Yang tercinta

4 | Batuan Kalimaya atau dalam kancah dunia dikenal sebagai Batu Opal. Batuan ini adalah salah satu batuan terbaik di dunia yang mendapat julukan The Queen of Gems sebab batuan ini memiliki warna batuan permata lain. Seperti warna dari batuan Safir, Zamrud, Ametis (kecubung) dan batuan ini sudah terkenal sejak 30 SM. Dimana Markus Antonius (Mark Anthony) seorang politikus dan jendral Romawi Kuno pernah memberikan cincin Kalimaya (yang seharga 2.000 ekor kuda pada masa itu) kepada Ratu Cleopatra.

S E R E N A DE
©️2021 | artheta