- t u j u h -

932 71 8
                                    

Sosok (name) yang baru saja melangkah masuk dari pintu gym menjadi sumber perhatian, sejenak keberadaannya mampu membungkam semua aktivitas di dalam ruang benderang itu. Sebenarnya hanya sejenak perempuan itu menjadi sumber perhatian para atlet-atlet voli di dalam sana,toh sosoknya bisa dikategorikan dalam sosok perusak konsentrasi meskipun mereka hanya melakukan fun match dan sedikit lebih ajang latihan ektra.

Yang menjadi sumber utama bungkamnya orang-orang di dalam sana adalah gagalnya service yang hendak di beri oleh Atsumu sesaat setelah perempuan tadi—(name) masuk ke dalam netra sang Miya. Padahal nampaknya pemuda itu dalam performa terbaiknya yang hendak memberikan service ace namun gagal hanya karena sesosok perempuan membuyarkan konsentrasi, dan semua orang tahu, pria dengan semiran pirang itu amat sangat tidak suka jika sevicenya di ganggu.

Merasa mengganggu orang-orang di sana, sontak (name) menunduk bermaksud memohon maaf, lalu berjalan mendekati ketiga junornya yang juga menaruh perhatian padanya, di sisi lain para atlet kembali melanjutkan pertandingan.

"Fujimura-kun, gimana?" perempuan itu mengintip layar kamera yang di pegang salah satu juniornya.

"Sudah dapat beberapa yang bisa dimasukkan ke majalah senpai, hehe." Gadis itu tertawa hambar dengan cengiran lebar.

Selaku senior (name) membalas dengan senyum lembut, menepuk bahu gadis yang sedikit lebih pendek darinya, "Semoga tugas kalian lancar."

Tak lama kemudian, sesaat setelah pertandingan selesai, Komori berjalan menghampiri perempuan yang duduk manis di bench yang berseberangan dengan bench tempat para atlet bersenggama melepas penat pasca tanding. Kedua insan itu berbincang sejenak, inilah yang menjadi alasan (name) lancang masuk ke dalam gym dan bukannya duduk manis di tribune. Komori yang meminta perempuan itu untuk masuk langsung ke dalam gym, pun sang hawa tentu tidak menolak, dengan senang hati, malah. Apalagi mangsanya berada di dalam gym yang sama.

Di saat yang bersamaan mangsa yang di maksud—Sakusa Kiyoomi kini mendapatkan tatapan berupa permintaan tuntutan penjelasan dari ketiga rekan badutnya selaku sepupu pemilik landang nampak sangat akrab dengan (name)—idola mereka.

Terutama tatapan pria bermarga Miya dan Bokuto jujur saja sedari tadi bersuaha keras untuk tetap bersikap tenang, meski jauh di lubuk hati mereka sudah menjerit histeris. Bagaimana tidak? Mereka berada dalam satu ruangan bersama sang idola, mereka menghirup udara yang sama dengan sang idola, bisa saja 'kan jika karbon monoksida yang mereka keluarkan sedikit menyisip pada oksigen yang dihirup oleh idola mereka? Lupakan, ingat, sang idola berada tak jauh di depan mereka. Perempuan yang sebelumnya hanya mampu mereka lihat dari balik layar saja. Mereka harus, tidak, wajib! Bersikap keren agar bisa di notice!

Tatapan mata kedua pria—yang diam-diam fanboy—semakin tajam seketika sang idola, tak lain adalah (name) menyempakan diri untuk melambai ke arah Sakusa dengan senyum manis menghiasi wajah elok berbalut riasan tipis.

Sakusa membuang wajah, beralih menatap kosong sembari menegak cairan isotonik dalam botol, berikutnya sedikit memalingkan wajah meladeni tatapan haus penjelasan kedua rekannya. Seketika, kala tiga pasang manik atlet tersbut saling berbagi pandang, air muka mengerling Atsumu dan Bokuto melembut dengan cekungan bibir penuh arti.

 Seketika, kala tiga pasang manik atlet tersbut saling berbagi pandang, air muka mengerling Atsumu dan Bokuto melembut dengan cekungan bibir penuh arti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEX MATE ǀǀ Sakusa Kiyoomi x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang