Trisdešimt keturi

8K 730 67
                                    

Haechan membawa nampan berisi makanan menuju ke kamar dimana Lucas tengah dirawat, mereka tidak dirumah sakit maupun kediaman Renjun atau Lucas, mereka ada di rumah Haechan karna semenjak kejadian penculikan Renjun bangunan apartemen Lucas maupun Renjun belum di renovasi.

Pria jangkung itu sudah sadar beberapa jam yang lalu, dan tak tanggung-tanggung Haechan yang tadinya sibuk bermain dengan Jaena di kamarnya langsung menghampiri Lucas untuk memberian satu tamparan keras pada Lucas yang bahkan belum sembuh lukanya. Bagi Haechan, Lucas pantas mendapatkannya.

"Sekarang, jelaskan padaku Tuan Wong Yukhei yang terhormat," ucap Haechan setelah menyerahkan nampan kepada Renjun yang akan menyuapi Lucas. Lelaki manis itu menyenderkan tubuhnya pada tembok dekat jendela sembari bersedekap menunggu Lucas memberikan jawaban.

"Sebenarnya apa arti Renjun bagimu?" tanya Haechan,

"Aku mencintainya, dia kekasihku. Dan aku tak ingin kehilangannya," jawab Lucas.

"Lalu kemana saja kau bangsat! Tidak tahukah kau malah mencelakakan Renjun?!" ingin rasanya Haechan melempar vas bunga ke kepala Lucas, tapi dia tidak tega.

"Aku tidak bisa berbuat banyak ketika ada dua pihak yang mengancamku Haechan, Jackson menginginkan milik Vernon, jadi aku mencurinya dengan dalih perjanjian. Karna Jackson mengancam keluarga Renjun yang ada di Guangzou," Renjun yang tadinya hanya menyimak kini menatap Lucas,
"Kenapa kau tidak bilang padaku?!" protesnya,

"Aku tidak ingin kau khawatir Injun-ah," Lucas meraih sebelah tangan Renjun dan menggenggamnya, Haechan merotasikan mata.
"Cih, sudahlah. Cepat sembuh Cas, aku tidak ingin menampungmu lebih lama lagi," ucap Haechan, setelah itu ia keluar dari kamar dan menghampiri Jaehyun yang tengah menggendong Jaena, lantas dia duduk disebelah Jaehyun, menyenderkan kepalanya ke bahu sang suami.

"Aku lelah," ucap Haechan. Jaehyun menatap Haechan,

"Tidurlah, aku akan mengurus Jaena," ujar Jaehyun, tapi Haechan menggeleng tidak setuju.

"Titipkan Jaena ke Yangyang, aku rindu denganmu," ucapnya, ia menatap Jaehyun dengan mata berbinarnya. Jaehyun terkekeh,

"Bayi besar Daddy rindu rupanya," Jaehyun mencubit pipi Haechan,

"Memang tidak boleh?! ayo Dad..." pinta Haechan.

"Iya sayang, tentu saja boleh," setelah itu Jaehyun memanggil Yangyang, lelaki itu lantas muncul dari belakang, tadinya dia bersantai di gazebo sembari bermain game di ponsel dan menikmati wifi gratis. Jaehyun menyerahkan Jaena pada Yangyang, setelahnya Haechan langsung melompat ke arah Jaehyun, membuat suaminya itu menggendong tubuhnya ala koala.

"Sejak kapan kau bisa semenggemaskan ini?" tanya Jaehyun sembari berjalan menaiki tangga,

"Aku ini selalu menggemaskan tau!" protes Haechan, ia mengecup bibir Jaehyun sekilas kemudian meletakkan kepalanya dengan nyaman di bahu Jaehyun. Ah, Haechan sangat menikmati hidupnya sekarang, walaupun semuanya berawal tak baik, tapi Haechan kini malah bersyukur. Sedikit geli juga ketika mengingat saat Haechan bilang dia tak akan mencintai Jaehyun,


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SUGAR DADDY (JaeHyuck)Where stories live. Discover now