08. No play-play sih

779 174 42
                                    

Ralline's

By the way, ini bukan beli dua gratis satu. Udah nyanyi dua lagu, tiba-tiba ada yang kasih bonusan satu lagu. Pake pesan lirik pula. Emangnya lagi ikut kuis berpacu dalam melodi?

Awalnya itu yang ada di pikiran gue. Tapi setelah dengar liriknya, gue jadi mikir lagi. Maksudnya apa sih?

Masalahnya, lirik yang dinyanyiin tuh... noh dengerin sendiri.

Can I call you baby?
Can you be my friend?
Can you be my lover up until the very end?
Let me show you love, oh, I don't pretend
Stick by my side even when the world is givin' in, yeah

Oh, oh, oh, don't
Don't you worry
I'll be there, whenever you want me

I need somebody who can love me at my worst
No, I'm not perfect, but I hope you see my worth
'Cause it's only you, nobody new, I put you first
And for you, girl, I swear I'll do the worst

If you stay forever, let me hold your hand
I can fill those places in your heart no else can
Let me show you love, oh, I don't pretend, yeah
I'll be right here, baby, you know I'll sink or swim

Oh, oh, oh, don't
Don't you worry
I'll be there, whenever you want me

I need somebody who can love me at my worst
No, I'm not perfect, but I hope you see my worth, yeah
'Cause it's only you, nobody new, I put you first (put you first)
And for you, girl, I swear I'll do the worst

Seketika nge-blank!

Ini gue lagi kena prank atau gimana sih?

Setelah lagu selesai dinyanyiin, semuanya masih ramai ciye-ciyein. Tapi lebih heboh-an si Gian sama Dara. Sheza juga kayaknya bakal lari histeris ke gue seandainya dia nggak inget harus jaga image hari ini.

"Aciyeee, dapet penggemar misterius dadakan nih" sindir Dara sambil senggol lengan gue.

"Apakah seorang Ralline pada akhirnya, akan menemukan pawangnya?" Gian juga nggak kalah ngeselinnya kalau urusan begini.

Tapi bodo amat. Gue nggak gubris omongan mereka berdua karena tiba-tiba ponsel gue bunyi.

Mama ♥️ is calling

Panggilan alam cuy. Gue langsung keluar buat angkat telfon.

"Ralline!!" Gue langsung jauhin kuping. Buset nih mama nggak nyelo banget. Mirip banget Gian. Yang sebenarnya anaknya tuh, Gian apa gue sih?

"Ma... tarik nafas. Okey? Jangan marah-marah, inget keriput" ujar gue santai.

"Kamu tuh ya! Untung hasil beternaknya mama! Kemana aja daritadi telfon mama nggak diangkat?!"

Gue menghela nafas. Itu ngomong atau nge-rap ya mak?

"Nggak ada sinyal ma daritadi. Maafin Ralline ya, udah bikin mama khawatir" tadi aja kayak anak laknat. Sekarang minta maaf. Seketika merasa berdosa. Dasar gue!

"Mama nggak khawatir sama kamu! Lagian mama cuma mau minta kirimin foto nikahannya Sheza! Cantik banget pasti nggak kayak kamu! Hmm... mama nggak enak nih, nggak bisa dateng"

Boleh mengumpat ke orang tua nggak? Nggak boleh ya? Okedeh. Sabarin aja.

"Gitu doang? Tau gitu nggak Ralline angkat! Nanti dikirim deh kalo udah selesai acara" gue sewot, kedengaran banget nggak ikhlasnya.

Mama malah ketawa. Dari situ bisa kalian simpulin kan? Gue ngeselin karena titisan siapa?

"Ngambek ya? Belum juga laku, nanti nggak ada yang mau loh" cibirnya. Didoain yang baik kek ma, ngucapnya jangan asal dong.

BridesmaidWhere stories live. Discover now