Bab 5 : Rasa yang Tak Terbalaskan

492 72 21
                                    

Selamat Membaca!

B a b 5 : Rasa yang Tak Terbalaskan

B a b 5 : Rasa yang Tak Terbalaskan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sumber : Pinterest.

Tidak semua rasa akan terbalaskan.
Karena tidak semua hati
dapat di paksakan.

***

JALANAN kota sepi malam ini, gadis berambut hitam lebat itu tengah duduk sendiri di atas rooftop rumahnya, angin malam menemani bulir air mata yang sedari tadi tidak berhenti berjatuhan.

Kenapa? Kenapa ia harus jatuh cinta kepada pria yang jelas-jelas mencintai perempuan lain? Sudah hampir lima tahun Zivra memendam semua ini, sendirian.

Memendam ini semua bukanlah hal yang mudah, mungkin kata orang kita bisa bahagia disaat orang yang kita sayang bahagia bersama orang lain.

Namun Zivra tidak bisa, melihat Samuel bahagia dengan pilihannya justru menciptkan luka yang sangat dalam di dalam relung hatinya.

Apalagi sekarang ia harus melihat Samuel terluka karena di sia-siakan oleh orang lain.

Ketika ia mati-matian menahan rasa cemburu, Callina justru menyakitinya dengan semena-mena.

"Ziv? Lo kenapa?"

Zivra menghapus air matanya dengan terburu-buru saat melihat kehadiran Samuel,

"Kok bisa naik?"

"Tante bolehin gue buat kesini."

"Kenapa? Di rumah berantem lagi ya?" tanya Zivra yang di angguki oleh Samuel.

"Gue butuh Callina, Ziv."

Lagi-lagi nama itu yang terdengar di telinga Zivra, ia menoleh pada Samuel dengan tatapan herannya.

"Kenapa sih lo selalu aja memilih untuk bertahan? Padahal dia aja nggak anggap lo ada, Sam."

"Its called love, maybe?"

"Lo boleh cinta sama orang, tapi jangan sampai bego," ucap Zivra.

"Lepaskan, Sam. Hubungan lo sama Callina udah nggak sehat."

Samuel menatap lurus ke arah langit, "Nggak, Ziv. Gue tau nantinya cinta gue akan terbalaskan, gue hanya perlu nunggu sebentar lagi."

Tentang Kita dan Sunyi (SELESAI)Where stories live. Discover now