Bab 13 : Jarak dan Ragu

425 72 27
                                    

Selamat Membaca!

B a b 13 : Jarak dan Ragu

Rupanya tak hanya jarak, ragu pun ikut andil dalam perpisahan kita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rupanya tak hanya jarak,
ragu pun ikut andil dalam perpisahan kita.

***

"MASIH mau main atau pulang aja?" tanya Raja, ini sudah kali ke berapa Raja melihat Callina menguap, sepertinya gadis itu sedang menahan kantuknya.

"Pulang aja deh, aku ngantuk."

"Yaudah ayo," ajak Raja.

Plak

"Gila kamu ya! Aku nungguin kamu, percaya sama kamu, dan nyatanya ini yang aku dapet?"

"Jangan disini-"

"Biar! Biar semua orang tau cowo kayak kamu itu brengsek! Pacarnya nungguin dia, berusaha buat percaya sama dia yang sudah hilang kabar, dan dengan kejamnya kamu malah kembali sama mantan kamu!"

"Sakit! Kamu nggak tau gimana rasanya? Tau nggak gimana rasanya nungguin seseorang? Tau nggak rasanya gimana waktu kepercayaan dan rasa yang sudah aku berikan sepenuhnya di rusak begitu aja?!"

"Kamu tau? Hancurnya aku sama persis seperti hancurnya kamu saat perempuan ini milih untuk meninggalkanmu!"

Callina menunduk sembari menyaksikan perdebatan yang ada di depannya, semua orang disini mengalihkan perhatian kepada kedua pasang yang tengah berdebat.

Callina seakan-akan di tampar oleh kenyataan saat ini, sebegitu jahat kah dirinya?

"Ayo pulang," ujar Raja menarik tangan Callina, menjauhi kerumunan orang-orang yang masih saja menyaksikan perdebatan itu. Raja bisa menebak bahwa sehabis ini Callina akan memikirkan hal-hal buruk.

Callina hanya diam dan mengikuti langkah Raja menuju ke mobilnya, memori dan perkataan perempuan tadi berputar terus- menerus di dalam otaknya.

"Ja, kita memang sesalah ini ya?"

"Jangan pikirkan perkataan yang tadi kamu dengar, Lin. Mereka punya kisah yang berbeda dengan kita."

"Tapi kita dan mereka sama, Ja. Kamu sadar kan hubungan kita ini salah? Hubungan kita ini adalah sebuah bentuk kejahatan?"

"Jangan terlalu di pikirkan-"

"Gimana caranya biar aku nggak mikirin ini terus, Ja? Ini semua nyata, aku udah merebut kebahagiaan orang lain demi membahagiakan diriku sendiri, aku orang jahat, Ja!"

Tentang Kita dan Sunyi (SELESAI)Where stories live. Discover now