[Epilog 04]

9.2K 717 331
                                    

"Kau pasti bisa, tentu saja. Kau bisa melewati 7 malam tanpa istrimu!"

Taehyung duduk tegak di kursinya, matanya berusaha untuk menatap layar monitor, meski ia sendiri sebenarnya lebih ingin mengambil ponsel yang tergeletak di dekatnya. Ada keinginan besar di otak ketika ia menatap benda itu. Ingin rasanya ia menghubungi Soojae, sekadar untuk mendengar suara serta mengetahui keadaan sang wanita sejak tiga hari berlalu tanpa saling bertukar kabar. Hatinya begitu rindu, ia resah dan tidak bisa tidur. Rumah terasa sepi sebab tidak ada Soojae, Maurra dan Mairra. Sekarang ia sendirian di sana. Hanya ada security di luar gerbang dan tidak ada orang yang bisa diajaknya bercakap-cakap.

"Sudah cukup, jangan ganggu aku!" Taehyung berkata sinis pada ponselnya yang tidak salah apa-apa. Ia pun meraih benda pipih itu sebelum kemudian melemparnya ke tempat sampah.

"Jangan coba-coba menggodaku. Dasar benda tidak tahu malu!" Ah, mungkin akal sehatnya sudah tidak ada. Ia bicara sendiri dan begitu kesal dengan kenyataan bahwa ia begitu merindukan Soojae.

"Kenapa harus aku yang sangat mencintainya, kenapa tidak Soojae saja!" Taehyung membuang napas, ia bergerak gelisah dan menutup laptopnya dan pergi ke kamar. Ia mandi pukul 8 malam dan melompat naik ke kasur.

"Kalau sudah pulang, aku akan segera menghukummu di sini. Kau tidak tahu saja betapa aku sangat ditakuti di luar sana. Hanya kau saja yang tidak takut padaku."

Bahkan Hiro saja segan kepadanya, tapi seberapa menakutkan dirinya di mata orang-orang--tidak akan berpengaruh jika itu di hadapan Soojae. Taehyung dianggapnya seperti pria biasa saja.
Sambil menatap langit-langit kelambu. Taehyung mengulurkan tangan ke bawah bantal dan mengambil celana dalam istrinya dari sana. Taehyung tertawa kesal, bagaimana bisa Soojae mempermainkannya begini. Soojae harusnya tahu bahwa ia tidak bisa hidup berjauhan dengannya. Ia mengumpat dan duduk tegak di tempatnya sebelum memasukan benda itu ke celana jins longgar yang saat ini ia pakai. Lantas ia pergi ke tempat sampah dan mengambil ponselnya yang bercampur dengan sisa-sisa kertas. Ia juga meraih kunci mobil dan pergi menuju rumah bibi Caroline dengan kesetanan.

"Soojae, apa pun yang terjadi. Malam ini aku harus mendapatkanmu!"

🍉🍉🍉

"Bibi, sudah. Aku tidak apa-apa."

"Kau bilang tubuhmu terasa lemas bukan, makan dulu." Pada akhirnya Soojae mengangguk patuh. Ia duduk di kursi bersama dua adiknya yang saat ini sedang sibuk melahap semua makanan bagiannya.

Sambil melirik ke mangkuk yang penuh dengan sajian udang asam manis buatan sang bibi, Soojae meraih segelas air. Udangnya begitu besar dan terasa manis karena dimasak ketika masih segar.

Bibi Caroline tersenyum lebar ketika selera makan Soojae sudah tergugah. Wanita itu mulai melahap udang bagiannya dengan bengis. Kalau Taehyung ada di sini, pasti pria itu akan segera menasihatinya untuk makan pelan-pelan, tapi sejak tiga hari yang lalu ia sudah meninggalkan segala tatakrama yang ia jaga semenjak menikah dengan Taehyung--ya, itu semua hanya demi membuat suaminya tidak merasa terganggu. Selesai acara makannya selesai, Soojae merasa tubuhnya lemah sekali, kepalanya juga pening. Sore kemudian bibi Caroline menyarankannya untuk pergi memeriksakan diri. Bibi Caroline sangat ingin mengantarnya, tapi ia menolak dan mengatakan bahwa ia bisa melakukannya sendirian.

Ternyata ia hanya kelelahan dan sedikit stres, selebihnya ia baik-baik saja. Sambil memasang wajah cerah di hadapan bibi Caroline, Soojae mencium bolak-balik pipi Maurra dan Mairra bergantian. Bocah-bocah itu sudah mandi, memakai bedak dan harum sekali. Kemudian sore itu dihabiskan untuk berjalan-jalan keluar, hanya Soojae yang tinggal di rumah sebab ia sedang tidak enak badan.

Soojae sedang duduk nyaman di sofa, mengunyah manisan buah pala dan menonton televisi--ketika bibi Caroline datang menghampirinya.

"Apa kata dokter?" Ada binar-binar harapan di mata bibi Caroline. Wanita itu baru saja menidurkan Maurra dan Mairra yang kelelahan sehabis bermain di luar. "Kata dokter aku hanya kelelahan. Aku butuh istirahat yang cukup, kurasa keputusanku untuk datang ke sini sudah tepat."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sweet Felony ✔Where stories live. Discover now