21

250 47 12
                                    

❄️ Ending Scene ❄️

.

Note: Klik tanda bintang '⭐' , dan jangan lupa tinggalkan jejak.. komenteu juseyo.

.

.

Kim Taehyung merebahkan tubuhnya di kasur setelah selesai membersihkan diri. Menghembuskan nafasnya pelan. Otaknya tiba-tiba memikirkan pertemuannya tadi dengan keluarga Sooyoung di kampus. Mengapa ada Jungkook disana? Kemana mereka pergi? Apa hubungan mereka sudah sedekat itu? Sssh. Kepalanya berdenyut memikirkannya.

Tanpa pikir panjang, Taehyung menekan tombol call pada nama Sooyoung yang tertera di layar ponselnya lalu meletakan benda pipih itu ke telinganya.

"Yeoboseyo.." Taehyung tersenyum begitu mendengar suaranya

"Dimana?"

"Jib. Wae?"

"Aniya. Syukurlah jika kau di rumah."

"Ada apa?"

"Aku hanya ingin mendengar suaramu."

"Cham..Mwoya." Lagi, Taehyung tersenyum

Hening...

"Kau...bersenang-senang?" tanya Taehyung akhirnya

"Tentu saja. Keluargaku disini, setelah beberapa bulan." Sooyoung terdengar senang, Taehyung lega

"Mmm.. Lalu kau? Ah.. harusnya kita berpesta bersama hari ini. Dengan Jennie juga." lanjut gadis itu

"Bagaimana jika besok kita ke club?" ajak Taehyung antusias

"Call!! Tentu saja kita harus merayakan kelulusan kita bukan? Kau beri tahu Jennie, okey?" 

Sejak sehari sebelum wisuda, Jennie menginap bersama ibu dan sepupunya di sebuah penginapan dekat kampus.

Taehyung berpikir sejenak, "Em. Baiklah.. besok aku akan menjemputmu."

"Assa!" seru Sooyoung di seberang telepon, membuat Taehyung terkekeh

"Sooyoung-a..."

"Hm?"

"Jalja..." ujar Taehyung lembut

"Sooyoung? Kau masih disana?" tanyanya karena tidak ada jawaban dari gadis itu

"Ehm. Ya, aku disini.."

"Baiklah, sudah malam.. Tidurlah."

"Hmm" Sooyoung mengangguk yang tentu saja tidak bisa Taehyung lihat

KLIK. Sambungan terputus.

Taehyung menghembuskan nafasnya pelan. 

"Bagaimana ini? Perasaanku semakin menggila." gumamnya

.

***

.

Park Sooyoung meremas guling yang ia peluk saat ini. Ia berusaha memejamkan matanya yang entah mengapa rasanya sulit sekali. Padahal biasanya dia akan tertidur dengan mudah. Tapi malam ini terasa berbeda. Pikirannya masih betah berkelana kesana kemari dan berujung dia yang merasa pusing sendiri.

Ending SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang