Empat

68 29 117
                                    

"Sebesar apapun kebencianmu terhadapku. Aku akan tetap menjadi pelindungmu"

-Havid Juliandra Rouli-

______________________________________

Welcome back to my story yuhuuu
Sebelum membaca pastikan kalian berada di posisi ternyaman yaa

Happy Reading❤️

______________________________________

"Aish yaudah gue ada rencana baru buat lo." 

"Apa?" tanya Reyhan penasaran

"Besok makan siang kita ketemuan di tempat biasa," ajak wanita itu.

"Oke."

Reyhan pun mengakhiri panggilan.

***

Pagi yang cerah, hijaunya pepohonan menambah kesan sejuk di halaman depan rumah padahal, matahari lumayan terik.

Melihat Zefa yang sedang memejamkan mata menikmati udara segar membuat Havid terpanggil untuk mendekatinya.

"Ekhem," goda Havid

Zefa mengerutkan keningnya dan membuka mata untuk memastikan.

"Lo ng-ngapain di sini sih," ujar Zefa gugup sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Mau nemenin istri gue lah."

Wajah Zefa memucat. Ia hendak pergi namun lengannya ditahan oleh Havid.

"Jangan sentuh gue!" teriak Zefa spontan membuat Havid terkejut.

Havid berusaha mencerna apa yang membuat istrinya mendadak takut terhadapnya. Belum selesai ia berpikir, lengan yang ia pegang tadi mulai melemah.

"Fa!" Havid menahan tubuh Zefa yang hampir saja terjatuh.

"Sadar Fa."

Zefa membuka matanya pelan.

"Ja...ngan sen...tuh gue..." lirih Zefa dengan susah payah ia mengeluarkan suara.

Tanpa berpikir panjang Havid menggendong Zefa masuk ke rumah dan menuju kamar Zefa. Sesampainya di kamar Havid langsung merebahkan Zefa perlahan. Dengan panik ia mengambil ponsel dari saku celana hendak menelepon seseorang.

"Kal, gue mau lo ke sini," pinta Havid

"Sekarang? Gue lagi ada pasien Vid."

"Cih alasan!"

"Lagian kenapa sih mendadak banget," ucap Haikal.

"Gue tunggu sekarang," Havid mengakhiri panggilan secara sepihak.

Setelah meminta Haikal datang, Havid mendekati Zefa yang setengah sadar.

(Mati) Rasa [ SUDAH TERBIT ]Where stories live. Discover now