16

391 58 2
                                    

Keesokan paginya, aku bangun setelah Hermione memukul ku dengan bantal. Aku mendengus sebal, setelah mandi aku langsung bergegas keluar kamar menuju kelas.

Selesai kelas aku dan Neville bermain di dekat danau hitam dengan Harry yang membaca buku Ramuan di bawah pohon. Aku menggulung lengan baju dan celana ku hingga lutut, sebenarnya aku hanya menonton Neville yang sedang meneliti cumi cumi, aku hanya menonton dari dekat karena masih trauma semenjak para kepiting sialan itu membawa pergi jubahku.

"Tidak akan ada kepiting kan, Neville?" Tanyaku, dia menoleh dengan cumi cumi di tangannya

"Aku tidak tahu" aku mendengus "kalau aku melihat segerombolan kepiting aku akan memberitahu mu" lanjutnya, aku mengangguk dan bermain dengan air.

"Harry! Kemari lah ayo bermain bersama kami" teriakku, dia menoleh dan menggeleng kecil lalu lanjut membaca, hihh bukan tipikal Harry sekali.

"Kau sangat menyukai jepitan rambut itu?" Tanya nya, aku terkekeh pelan

"Well ya, Melvin memberikan ini untuk ku" Neville mengangguk lalu memberi ku seekor bintang laut, aku menatapnya ragu

"Kau belum melepaskan itu dari kemarin, lalu tiba tiba aku teingat tentang potongan mahkota ratu veela" jelasnya "pegang, ini tidak berbahaya" Neville kembali menyodorkan bintang laut itu, dengan ragu aku mengambil nya dan tersenyum senang sewaktu rasa hangat menjalar ke tubuh ku

"Apakah kau seorang penjaga rahasia yang baik, Neville?" Tanyaku, dia menatapku ragu lalu mengangguk

"HARRY!" aku dan Neville serentak menoleh lalu munculah Hermione, Ron dan Ginny. Harry bangkit dan tersenyum senang melihat Ron.

"Hai" ucapku bersamaan dengan Neville, Ginny melambai ke arah ku.

"Ron bilang, Parvati memberitahunya bahwa Seamus bilang Hagrid ingin bertemu denganmu" ucap Hermione cepat, Harry mengernyit bingung

"Apa?" Hermione mendengus

"Ron bilang, Parvati di beri tahu Seamus bahwa Hagrid ingin menemuimu" jelas Hermione, Harry hendak ingin bertanya lagi tapi Hermione menyela dengan nada jengkel

"Jangan buat aku mengulanginnya!"

"Kenapa tidak Ron langsung yang bilang padaku?"

"Dia masih marah denganmu" Harry melotot tak percaya, lalu ketiganya pergi meninggalkan kami tanpa sepatah kata pun. Harry menatapku

"Kau mau ikut?" Tanya nya, aku menggeleng lalu Harry pergi ke gubuk Hagrid. Aku dan Neville kembali pada aktivitas yang sempat tertunda

"Ron dan Harry, apa mereka bertengkar?" Tanya nya, aku mengedikan bahu

"Mereka kekanak kan, dan aku benci orang bodoh yang telah menaruh nama Harry ke dalam piala api" balasku, Neville mengangguk mengerti

"Hm. Clara, apa kau berkencan dengan anak Slytherin?" Tanya nya pelan,aku meringis

"Itu sebuah kecelakaan tolong lupakan itu Neville" balasku

Saat sedang mencari sebuah rumput laut yang entah namanya apa, sebuah cahaya terang muncul dari tengah laut. Cahaya itu langsung membentuk sebuah perempuan, aku menyipit untuk melihat lebih jelas. Sebuah gumpalan air yang berbentuk perempuan datang mendekat ke arah kami.

"Apa itu?" Tanya Neville, saat manusia air itu jalan semakin dekat ke arah kami. Aku menatap nya intens, seperti mengenal siluet tersebut.

"Clara Iveh Davidson" aku terkejut saat sosok itu menyebut nama lengkap ku, bahkan Neville menatap ku bingung.
Sosok itu sudah berdiri di depan kami, aku menatapnya terkejut. Tunggu, sosok ini mirip denga.... GRANMA?!

aku menutup mulut tak percaya, suara ku seperti tercekat.

"Aku senang melihat mu tumbuh sebagai gadis cantik" ucapnya, aku berusaha menyentuhnya, tangan kami saling mengengam tapi yang ku rasakan hanya sebuah air

"Granma.." ujarku pelan, dia tersenyum lembut

"Ketahuilah sayang, aku sangat mencintaimu melebihi hidupku sendiri. Ingatlah bahwa kau seorang gadis cantik, tangguh dan pemberani" lanjutnya, salah satu tangannya menyentuh leherku lalu rasa dingin menyerang ku. Aku menunduk dan terlihat sebuah kalung dengan liontin berbentuk tetesan air, tidak, INI AIR SUNGGUHAN!

Aku mengengamnya dan menatap ini tak percaya

"Simpanlah, berikan kepada turunan mu selanjutnya. Jangan berikan itu pada orang yang salah" lalu perlahan sosok itu kembali menjadi air, hingga akhirnya pandangan ku menghitam dan yang terakhir aku dengar adalah suara Granma yang berkata bahwa dia sangat mencintaiku.

***

Aku terbangun di bangsal hospital wings, aku menoleh sekeliling dengan kepala yang sangat pusing. Madam Promfey yang melihat ku sudah sasar langsung buru buru memeriksa keadaan ku.

"Syukurlah merlin, akhirnya kau sadar juga. Sudah 3 hari kau pingsan" jelas madam Promfey, aku meringis pelan, 2 hari?

"Apakah turnamen itu sudah di mulai?" Tanyaku, madam Promfey mengangguk dan memberi ku sebuah jus labu, aku langsung meneguknya habis.

"Sudah, mereka semua berhasil melewati tantangan tersebut. Kau boleh kembali ke asrama, tapi ingat jangan lakukan sesuatu yang berbahaya" aku mengangguk lalu turun dari kasur

"Oh aku lupa, Prof.Dumbledore meminta mu untuk menemuinya" aku hanya mengangguk pelan dan berjalan gontau menuju asrama Gryffindor

Sesampainya di ruang rekreasi Hermione langsung berlari dan memeluk ku erat, aku yang belum sepenuhnya pulih langsung kehilangan keseimbangan dan jatuh

"Astaga maafkan aku!" Hermione menarik ku berdiri, dan menuntun ku ke arah sofa.

"Bagaimana pertandingan mu Harry?" Tanyaku

"Well sedikit kacau waktu tau kau tidak sadarkan diri, untungnya berjalan lancar"

"Apa pertandingan selanjutnya?" Dia mengeluarkan sebuah telur emas

"Teka tekinya ada di dalam ini, tapi aku juga harus memecahkan telur ini"

"Coba buka"

"JANGANN!!" teriak Ron dan Hermione

"Kenapa?"

"Telur itu akan beteriak kencang"

"Masukan itu ke dalam air, Harry" ucapku pelan. Lalu aku berjalan ke dalam kamar.

elysian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang