One ( Zoya Queenia Aisyah)

13 1 0
                                    

Happy Reading 😚

*Author Pov

Di dalam sebuah kamar bernuansa pink yang cukup luas, seorang gadis mungil tengah menangis sambil menelungkupkan kepala nya di atas bantal pink senada dengan Seluruh isi kamarnya.  Siapa lagi Kalau bukan Zoya, sejak Kejadian sepulang sekolah tadi dimana ia di marahi habis-habisan oleh Papa nya, hanya karena masalah kecil tetapi bagi papa nya itu sebuah masalah yang cukup besar dan juga ini bukan kali pertamanya ia di marahi oleh sang papa dengan masalah yang sama seperti ini. Sudah berpuluh² ribu kali Papa nya tak pernah bosan² memarahi zoya hanya karena satu masalah yang sama,Kurang lebih sudah 3 tahun sejak zoya duduk di bangku kelas 2 Sekolah menengah pertama (smp) Pada akhir semester 3, sejak Zoya Mengenal Sesosok Laki² Remaja Seusia dengan dirinya, Sejak Zoya Mengenal yang namanya cinta, Sejak Zoya mengenal Cintanya Arsenic King Muhammad,  ya Dialah Sesosok laki² yang Selalu membuat Zoya Terbang Menembus pelangi dengan kasih sayang nya yang tulus kepada Zoya, dialah laki² yang menjadikan Zoya bagaikan seorang ratu, "lebay" jika didengar, tetapi memang itulah kenyataan nya, dia adalah laki² yang bisa diungkapkan dengan kata Sempurna pada dirinya, Kasih sayang nya yang tulus membuat Zoya selalu nyaman, dia juga mengajarkan Zoya untuk selalu patuh dan hormat kepada kedua orangtua nya, meskipun Papa Zoya menentang hubungan mereka, hanya saja Zoya tidak suka jika papanya terus-terusan merendahkan Arsen, Bagi nya Arsen sudah yang terbaik untuk dirinya, Meskipun Awalnya dulu ketika Pertama kali Arsen menyatakan perasaannya kepada Zoya, Gadis itu hanya cuek,bukan berarti zoya tidak menerima cinta Arsen, Zoya menerimanya hanya saja sikap zoya ketika awal mereka pacaran dulu berbeda dengan sikap Zoya setelah mereka menjalani hubungan 1 tahun sampai sekarang, dulu zoya hanya berfikir ini hanya cinta monyet seperti yang sering dilakukan oleh teman-temanya, lagipula Ini pertama kalinya zoya berpacaran, jadi zoya tidak terlalu memusingkan soal Arsen lebih tepatnya Cuek, Bahkan dulu saat pulang sekolah pun ketika mereka Bertemu saling tatap muka Zoya hanya tersenyum tipis kepada Kekasihnya Arsen berbanding dengan laki² tersebut ia selalu bersemangat jika sudah bertemu dengan zoya meskipun gadis itu hanya menampilkan senyum tipis nya saja, bagi Arsen itu sudah lebih cukup untuk menyenangkan hatinya, Arsen juga sadar akan sikap Zoya pada dirinya, hanya saja laki² itu tidak terlalu memusingkan hal tersebut baginya membuat Zoya bahagia dan nyaman bersamanya adalah tugas utamanya sebagai kekasih Zoya, and Yes makin kesini Zoya makin sadar akan perasaanya dengan Arsen, zoya juga sudah menyadari jika Sayang Arsen kepada dirinya Itu tulus dan Arsen tidak pantas hanya untuk sekedar cinta monyet.
Zoya menggelengkan kepalanya ia menepis pikiran tentang awal jalinan hubungan nya dengan arsen dulu.

"Aishh kenapa juga aku kaya gitu ke kamu dulu ya Mr" ucap zoya pelan tersenyum simpul (Mr : Panggilan Sayang Mereka, Mr for Arsen, Miss for Zoya... *back to topik)

"drttdrttt"... 

Ponsel Zoya bergetar langsung saja ia melihat siapa yang calling dirinya. Terlihat jelas video call masuk terpampang nama "Mr 💜" ternyata laki² yang sejak tadi ia pikirkan Menghubungi dirinya. Langsung saja Zoya mengangkat panggilan dari Arsen dan terpampang jelas wajah tampan nan sejuk milik laki² itu.

"assalamualaikum"   salam Arsen dari seberang sana.
"waalaikumsalam"   Balasa Zoya dengan senyum manis miliknya.
"kamu lagi apa udah sholat,? Udah makan?   Tanya arsen berturut²
"Belum" balas zoya sambil menggelengkan kepalanya.
" kenapa kok belum hm?  Ucap Arsen menatap zoya dengan lekat dari seberang sana, ia merasa face zoya sedikit berbeda dari yang ia lihat, tidak normal, hidung yang merah dan mata yang sembab.
"kamu habis nangis ya? kenapa?" tanya arsen lagi. Zoya tidak dapat lagi membendung air matanya, perlahan tapi pasti air mata zoya keluar di depan kekasihnya, ini kesekian kalinya zoya menangis di depan Arsen dengan alasan permasalahan yang sama.
" di marahi papa lagi "  ucap Zoya dengan suara serak. Arsen yang mendengarnya hanya bisa tersenyum tipis dan menatap sendu kekasihnya.
" maaf ya karena aku kamu terus-terusan dimarahi sama papa kamu, aku tau ini berat, anggap aja ini ujian untuk hubungan kita, jangan pernah menyerah ya,, aku hanya butuh kamu dan kita akan hadapi ini semua bersama-sama. Udah jangan nangis lagi, hati aku sakit miss liat kamu seperti ini. Ucap Arsen menenangkan Zoya, zoya yang mendengarnya tersenyum memang benar kekasihnya ini adalah obat dari segala sakitnya, moodbooster nya.
"makasih ya mr kamu selalu bisa buat aku tenang, jangan pernah bosan ya dengan aku, dengan semua ini dan jangan pernah tinggalin aku karena ini aku juga hanya butuh kamu.
"Ga akan aku ga akan pernah ninggalin kamu, jangankan untuk melakukannya, terlintas di pikiran aja ga akan pernah, aku sayang cinta sama kamu melebihi apapun"
"I love you more mr" ucap zoya tersenyum dan dibalasi juga dengan senyum manis milik arsen.
"yaudah sekarang kamu ganti baju,sholat, makan ya habis itu istirahat"
"iya, assalamualaikum "
"Waalaikumsalam"
Tut..

Sambungan video call dengan arsen terputus setelah itu zoya melanjutkan aktivitas bersih-bersihnya karena tubuhnya sudah terasa sangat gerah.

💜💜💜

Disisi lain di kamar bernuansa hitam putih bak catur seorang laki² tampan duduk diatas kasur king size miliknya menghadap kearah balkon yang pintu nya di biarkan terbuka semilir angin menerpa wajah tampan miliknya, siapa lagi kalau bukan Arsen, ya laki² itu adalah arsen, 2 menit yang lalu ia baru saja selesai komunikasi melalui Video call dengan kekasihnya, Zoya. Kekasihnya saat ini tengah bersedih dan itu hanya karena dirinya, ia terus² an dimarahi oleh papanya hanya karena dirinya, karena ia hadir didalam hidup nya. Apa yang harus ia lakukan, Arsen juga merasakan kesedihan yang dirasakan oleh Zoya kekasihnya.

"kenapa semuanya tampak sangat sulit, Berikan kami kekuatan ya allah" ucap Arsen dengan suara yang sangat lirih, laki² itu meneteskan air matanya, katakan kalau Arsen cengeng, ia tak peduli dan ia tak tau lagi harus berbuat apa, ia sangat menyayangi Zoya, Arsen juga tidak pernah membenci Adijaya Papanya Zoya. Arsen juga mengerti tidak ada orang tua tidak ingin yang terbaik untuk anaknya, begitu juga dengan Adijaya pasti ia juga ingin yang terbaik untuk Zoya, putrinya. Maka dari itu Arsen ingin menjadi yang terbaik untuk Zoya, Arsen akan berusaha dan sisanya Rencana dan skenario sang pencipta lah yang akan berjalan. Ia hanya berharap apapun Takdir untuk dirinya dan Zoya semoga itu yang terbaik buat mereka berdua, tidak ada yang akan terluka maupun tersakiti.

"lindungilah kami selalu Ya Rabb, Aamiin"
setelah itu Arsen merebahkan tubuhnya diatas kasur king size miliknya dan mamutuskan untuk tidur, mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.

Hello All, hope like this story
Stay safe, stay health, stay tune and stay Reading  😘😙

To Be continued :')

Icha


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 26, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aku, kamu, putih abu-abuWhere stories live. Discover now