Prolog

112K 1.3K 22
                                    

Author POV.

Lisa mengintip sedikit pria tampan yang baru saja memasuki ruangan menejer keuangan.

Toni pria yang sudah di sukai Lisa dari 2 tahun yang lalu sejak dia masuk kekantor barunya dan sukses membuat Lisa menjadi seorang penguntit untuk pria.

"Lisa"

Lisa menoleh ke samping saat mendengar suara bisikan temannya.

"Apa ?"

"Lu masih suka sama pak Toni ?"

"Iya kenapa emangnya ?

"Lu tembak aja pak Toni, gua denger dia baru putus"

"Eh serius lu"

"Iya tapi kalau mau nembak dia jangan di tempat banyak orang, dia suka ke balkon lantai 3, lu tembak aja di sana"

"Ok, makasih ya Nit"

"Iya santai aja gua pasti bakal dukung lu"

.

.

.

.

.

.

Lisa berjalan dengan semangat menaiki setiap anak tangan ke lantai atas, di tangan dia membawa bekal makanan dia buat tadi pagi untuk Toni.

Langkah kaki Lisa berhenti saat mendengar suara beberapa laki-laki di di balik pintu balkon.

"Ton lu suka sama Angelia ya ?"

"Iya gua suka sama dia"

"Lah terus gimana sama Alisa lu kan lagi PDKT sama dia"

"Siapa yang bilang gua PDKT sama dia, gua deketin dia biar bisa manfaatin dia secara otaknya itu encer bisa gua gunain buat kerjain projek gua, biar gua gampang naik jabatan. "

"Wah gila lu, udah lu garap belum tuh sawah dia ?"

"Belumlah, liat aja gua jijik badannya kaya babi begitu siapa cowok yang mau deket sama tanpa imbalan apapun"

"Terus sih Angelia udah lu tiduri ?"

"Hehehe udahlah gua udah 3 kali tidur sama dia"

"Dasar bajingan Lu, btw dia masih perawan apa enggak ?"

"Kaga, tapi masih lumayan sempit lah"

BRUKK

Lisa jatuh terduduk di samping tembok pintu balkon, dia menuntut mulutnya rapat-rapat agar tidak berteriak.

"Hikss...hikss"

3 kali, ini yang ketiga kalinya dia tipu orang seorang pria dengan embel-embel cinta.

Setiap hari dia mengerjakan projek besak milik Toni agar pria itu bisa naik jabatan.

Pria itu bilang dia akan melamarnya saat dia sukses nanti, Lisa bahkan sudah puluhan kali meminta laki-laki untuk melakukan sex tapi dia tolak.

Lisa bangun dari duduknya dan berlari kearah Nita yang sedang makan di kantin.

BRUK

Tubuh besarnya langsung tubuh kurus Nita sahabatnya.

"Hiksss....hikss.. Nita"

"Lu kenapa Lis"

"Sakit"

"Sakit ? Yang mana yang sakit kita kerumah sakit ya"

Nita panik dia melepas paksa pelukan Lisa dan memeriksa seluruh tubuh Lisa.

"Mana yang luka ?"

Dia panik saat tidak mendapatkan luka di tubuh Lisa.

"Hikss...hikss"

Nita semakin geram saat sahabatnya hanya menangis saja.

"Ya udah kita ke klinik kantor dulu ya"

Nita menatap Lisa yang terus nangis di sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

30 menit kemudian suara tangisan Lisa berhenti, Nita menghelai nafas lega dan berbicara dengan lembut.

"Udah nangis nangisnya sekarang jelasin kenapa lu nangis kaya gitu"

Lisa mengangkat kepalanya dan menatap mata Nita, Nita menghapus air mata Lisa dengan lembut dan merapikan rambut panjang Lisa.

Nita menjelaskan semua yang dia dengar dari pembicaraan Toni dan temannya.

BRAKKK

"Bajingan harusnya gua bunuh tuh orang dari kemarin-kemarin"

Nita membanting tangannya di meja dengan keras.

"Lu dengar gua baik-baik ya Lis, lu emang enggak cantik atau langsing tapi lu manis dan baik, lu harus inget perempuan cantik gampang bikin bosen perempuan yang manis enak di lihat, lu harus inget itu"

Lisa menghapus air-nya dan tersenyum melihat sahabatnya yang selalu mau menjadi tempatnya bersandar.

"Iya Nit bakal gua inget kok"

"Bagus"

.

.

.

.

.

.

Lisa membanting tubuhnya yang lelah di ranjang kamar apartemennya yang kecilnya.

Lisa menutup matanya yang bengkak setelah seharian menangis,  semua laki-laki yang dia suka lalu berakhir seperti Toni.

Hanya memanfaatkannya setelah mereka mendapatkan apa yang mereka mau, mereka membuangnya layaknya sampah.

Bentuk tubuh dan penampilan selalu menjadi faktor utama dia tolak.

Memang tidak ada laki-laki yang bisa dia percaya bahkan ayahnya sendiri pun sama.

BBBBRRRR

"Ck.... siapa sih orang nelpon malam-malam begini ?" gerutunya kesal.

Lisa meraih HP-nya terus berbunyi dan melihat SMS aneh yang masuk.

'apa anda ingin bercinta dengan pria tampan yang mapan ?'

"Ck orang bodoh mana nih yang kirim SMS kaya gini"

Lisa menghapus SMS yang di terimanya dan menutup matanya kembali.

BBBBRRRRR

"Iiiihhhh ngeselin banget sih nih orang"

Lisa bangun dari rebahannya dan membalas asal SMS yang di terimanya.

'apa anda ingin bercinta dengan pria tampan yang mapan ?'

"Ya" balas Lisa.

'Selamat anda sudah bergabung dengan Sex application, kami akan memberikan 6 target pria panas untuk anda taklukan dalam waktu 1 tahun, jika anda gagal maka anda harus mengulangi semua dari awal'

'Jika anda menang kami akan memberikan hadiah untuk anda setiap kali menyelesaikan tantangan, setiap event yang anda menangkan akan membuat anda naik level'

'level mu saat di ini adalah level 1  Event pertama anda, buat bos galak dan tampanmu mau mencium anda tanpa paksaan waktu 1 bulan dari mulai besok, jika anda gagal atau mengabaikan SMS ini anda menerima hukuman dari Master S'

'Selamat malam target pertama

Artur Witter
Jomblo
Perfectsionis
Menyukai makanan rumah
Pembersih
Benci komitmen
Penyuka binatang terutama yang manis dan berbulu

Selamat menjalani tugas pertama anda'

"Apa gila kali ya gua di suruh taklukin sih beruang Grizzly, sih bos galak bodo amat abaikan aja Lis SMS enggak jelas kaya gitu"

Lisa menutup matanya dan mengabaikan semua SMS yang masuk dari HP-nya.

...............

TBC

Mau mami lanjut enggak kalau iya jangan lupa fote dan komen ya.

Sex Application : Aplikasi SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang