Gaun dari bunda

1.3K 249 1
                                    

Ditengah jalan pulang, Jay ngerasa perutnya laper, jadi dia ngajak Ningning makan ketoprak dulu. Ningning awalnya nolak karena lagi masa menabung uang untuk beli hadiah ulangtahun Somi, tapi akhirnya dia ikut makan karena di bayarin Jay.

Kali ini Ningning merasa ketoprak yang dia makan bener-bener enak banget, gatau apa yang beda dari ketoprak ini di banding yang lainn. Sebenarnya Ningning minta Jay mesen lagi buat dia, tapi Jay ngebales pake jitakan di dahi. Uang Jay cuma cukup buat beli dua porsi, kalo Jay mengiyakan apa kata Ningning pasti pulang-pulang mereka disuruh cuci piring dulu sama penjualnya.

"Akhirnya sampe juga." Kata awal yang Ningning ucapkan saat kakinya menginjak lantai teras rumah Jay.

Dia menepuk-nepuk bahu Jay. "gue pulang, mau tidur."

"Obesitas lo abis makan langsung tidur." celetuk Jay setelah menyentandarkan sepeda motor nya.

"Sok tau lo." Baru selangkah jalan, Bunda berlari keluar memegang paper bag yang berisi gaun sambil memanggil nama Ningning beberapa kali.

Ningning menengok. "Eh Bunda, halo Bun"

Bunda tersenyum mengusap rambut Ningning, tangannya menyerahkan paper bag itu ke arah Ningning. "Eh apani Bun?" tanya Ningning sambil mengerutkan keningnya.

Bunda lagi-lagi mengulas senyum manisnya. "Gaun buat kamu, hari Minggu ikut Bunda ketemu temen Bunda. Mau kan?"

Ningning mengambil barang itu, lalu di peluknya paper bag tersebut. "Aku izin Mama dulu ya Bun."

"Bunda udah bilang ko sama Mama kamu, diizinin tenang aja."

Ningning tersenyum mengangkat paper bag. "okeiiiii Bunda, nanti aku coba dirumah. Terus foto, dikirim deh ke Bunda" Kata Ningning riang.

Bunda bertepuk tangan, menyetujui omongan Ningning. "Bagus. Bunda tunggu ya nanti. Awas aja sampe lupa kamu Ning."

Ningning hormat. "Siap bunda."

Jay sedari tadi memperhatikan keduanya asik mengobrol dengan menyenderkan tubuhnya ke badan motor, sambil menyilang tangannya. Lihat sebenernya yang anaknya itu Jay atau Ningning, pikir Jay. Tapi dia juga menikmati pemandangan seperti itu, rasanya senang menjalar di hatinya.

"Ekhem, ada aku ya disini." Jay berucap sambil mengangkat sebelah alisnya.

Bunda melirik sedikit. "Bunda tau, ada kamu disitu."

Jay berdiri tegak. "Sapa aku juga harusnya Bun."

Bunda berjalan kearah Jay terus mengusap rambut Jay sampai berantakan. "halo anak Bunda paling ganteng."

Jay menyengir terus memeluk bunda sambil menjulurkan lidahnya ke Ningning, seketika wajah Ningning langsung di tekuk cemberut. Tak lama Jay melepas pelukannya dan izin masuk kedalam buat siap-siap mau main sama perkawanan nya.

"Bunda, aku pulang ya? sedikit ngantuk hehe."

Bunda kembali mengusap rambut Ningning sebelum mengiyakan. Lalu Ningning berjalan keluar meninggalkan rumah Jay dan berbelok masuk ke perkarangan rumahnya, meninggalkan Bunda yang berdiri sambil tersenyum.

[i] Neighbour; Jay-NingningWhere stories live. Discover now