[3] Setan Gepeng

21 8 3
                                    

Aku melihatnya.
Aku melihat setan gepeng yang dia genggam dan dia sembunyikan di bawah meja.
Dia tertunduk, lebih tertarik pada setan gepeng itu ketimbang beberapa teman sekelas yang sedang menjelaskan tentang Akhlakul Karimah.

Ini kelas presentasi kelompok.
Sekarang satu kelompok tengah menjelaskan materi di depan kelas, sisanya menyimak mendengarkan.
Di kelompok seberang, semua anggota fokus pada penjelasan presenter.
Kelompok satunya pun begitu.

Tapi tidak dengan kelompokku.
Aku sekelompok dengan dia, orang yang sejak tadi terfokus pada setan gepengnya.
Dia tertunduk ke arah bawah meja, dengan sorot mata tak beralih dari penampakan di layar datar bersinar itu.
Beberapa kali aku dan temanku menceramahi, tapi dia tetap tak peduli.

Tak masalah jika dia melakukannya lain waktu.
Tapi hei, ini waktunya belajar. Apa dia tidak bisa menghargai guru dan teman yang sedang menjelaskan?
Sebegitu pentingkah dan sebegitu besarkah pengaruh setan gepeng itu baginya?

Aku ingin mengadu pada guru.
Tapi... saat ini jam kelompok.
Jika kulakukan, sama saja memberi diri sendiri hukuman.
Karena dalam kelompok, satu yang berulah, yang lain kena imbasnya.

Terus terang saja,
Aku tak mau terseret dalam masalahnya.
Aku tak mau ikut-ikutan dihukum karena ulahnya.
Jadi, kuputuskan untuk diam saja.





• • • School Life • • •





Huhh, betul 'kan kataku tadi?

Satu yang berulah, yang lain kena imbasnya.

Lihatlah sekarang,
Kami berdiri berjajar di depan kelas.
Bukan karena giliran menjelaskan, tapi karena perilaku si pemilik setan gepeng itu telah ketahuan.

Kami berdiri dimintai penjelasan,
Sedang si empu setan gepeng kewalahan.

Tahu mengapa?

Karena setan gepeng kebanggaannya telah jatuh dalam genggaman guru BK.




_______

*Setan gepeng = ponsel



252 words.

School LifeWhere stories live. Discover now