35

1.1K 154 36
                                    

Balik ke rumah, perasaan Alpha sama Leo tidak terdefinisikan lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Balik ke rumah, perasaan Alpha sama Leo tidak terdefinisikan lagi. Mereka cuma bisa doain plus nungguin kabar dari Venus kalau operasi Janus berjalan lancar.

Beneran deh, Alpha tu sekarang lagi merenungi kelakuan adik-adiknya yang adaaaa ajaa.

"Bang, bawa motornya jangan sambil melamun"

Alpha mengerjap, oh iya dia lagi bonceng Leo. BAHAYA BANGET. Sambil melamun mau nabrak pohon apa.

Leo yang dibonceng Alpha udah was-was aja daritadi. Ngelirik Alpha terus dari kaca spion, takut-takut Alpha kepikiran Janus terus malah berakhir mereka berdua yang kenapa-napa. Untung aja mereka sekarang udah nyampe gerbang komplek. Bentar lagi sampe rumah.

Begitu mendarat mulus di depan rumah, eh ada Jia yang lagi nangkring di depan gerbang rumah. Anaknya bawa-bawa paper bag besar.

"Loh Jia ? Kamu ngapain ke sini ?"
Tanya Alpha setelah memarkirkan motor ke garasi dan mempersilahkan Jia masuk ke rumah.

"Mau jenguk Leo."

Leo yang denger namanya disebut, langsung senyum sumringah.

"Hehe, makasih Kak Jia."

Jia senyum lebar terus gandeng Leo.

"Kakak bawa banyak makanan. Ayoo makan."

Leo teriak girang, keduanya terus jalan ke ruang makan ninggalin Alpha yang masih berdiri di ambang pintu.

Jia ngeluarin semua isi paper bag yang dibawanya. Leo berseru takjub liat begitu banyaknya makanan yang di bawa Jia.

"Kepala kamu masih sakit ?" Tanya Jia.

"Masih suka nyut-nyutan kadang."

Jia ngangguk terus nyodorin sekotak puding ke hadapan Leo.

"Kakak bikin puding roti, hehe eksperimen. Kamu orang pertama yang nyoba."

"Wow, Leo merasa spesial,"
Seru Leo, terus ambil sendok dan nyicip puding buatan Jia.

"Saya ga kamu kasih juga ?" Saut Alpha sambil duduk di samping Jia.

"Kak Al mau apa ? Aku bawa brownies, biskuit, kacang, bawa ayam juga."

Sesuai permintaan Alpha waktu itu agar Jia tidak memanggil 'Pak' di luar kantor, Jia menurutinya. Walaupun agak susah ya, soalnya lidah Jia terbiasa pake embel-embel bapak. Mereka seumuran aslinya, tapi karena Jia sungkan aja gitu manggil nama akhirnya dia pake embel 'kakak'. Alpha ga masalah sama sekali. Dan Leo yang denger sekarang lagi nyipitin mata ke arah Jia dan Alpha.

"Saya mau nyoba brownies"

Alpha nya masih pake 'saya' tapi. Agak kaku tapi yaudah.

"Gimana Le, enak ga ?" Tanya Jia setelah ngasih potongan brownies ke Alpha.

KASTARA ✔Where stories live. Discover now