cochapter 22

13.5K 802 6
                                    

Resi mendapat kabar  bahwa anaknya mengalami kecelakaan. Ia pun segera meluncur ke bogor menyusul ali.

Hati resi di liputi kegelisahan. Sepanjang jalan resi tak hentinya berdoa demi keselamatan anaknya.

Dua jam kemudian resi telah tiba di bogor, ia mencari informasi di mana anaknya di larikan.

Lalu setelah mendapatkan informasinya resi segera menuju rumah sakit Pelita harapan.

Kegelisahanya pun semakin bertambah tak kala  Prily yg ia hubungi tak pernah menjawab telfonnya.

" semoga semuanya baik baik saja" ucap resi optimis. Resi kembali menancapkan gasnya. Melaju kencang memecah jalanan.

***

" dimana aku,apa aku sudah mati" pikir ali. Ia seperti berada di tempat asing,tak ada seorang pun yg ia temui.

Ali mendengar suara seseorang,suara itu terdengar sedih,

Tapi siapa?

Bunda?

Atau prily?.

Ali mencoba untuk bangun,tapi matanya terasa sulit di buka. Ali  Kembali  mendengar suara,kali ini seperti isakan tangis.

"..Prily.."

" Ya itu suara prily, tapi apa yg ia tangisi apakah aku. Dan bagaimana keadaannya." lagi2 ali berkata.

Ia ingin sekali membuka matanya dan mengatakan " hei aku baik2 saja" tapi terlalu sulit.

" tuhan kumohon jangan biarkan dia menangis dan bangun kan aku tuhan. Agar aku bisa menghapus air mata itu."

Ali merasakan tanganya di angat.di usapnya lembut dan....dan.... Ia merasakan sesuatu yg hangat menyentuh punggung tangannya.

Deg...

Jantungnya berdetak
Ali merasakan itu, tanganya di cium prily

Apa? Prily melakukan ini. Kenapa?

Dan aku suka itu, rasanya begitu hangat,nyaman.

KAU YANG KU MAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang