KAU YANG KU MAU

chapter 47.

Siapa yg masih penasaran sama cerita aku,ada...ada. Haaaaa pasti ada kan..huuuffff autor sok deh....

Ok deh mari kita lanjut.
Jangan lupa vote dan comment nya ya

_________________________________________

Pagi nya prily mencoba untuk mengetes pake tes pack, dan ternyata dugaannya benar ia positif hamil. Prily sangat bersyukur ternyata tuhan telah mengabulkan doanya selama ini. Prily tak sabar untuk memberi tahukan kabar gembira ini pada ali. Pasti ali jg akan sama senang nya seperti diri nya.

Prily segera keluar dari kamar mandi sambil menggegam tespack itu. Menghampiri ali yg masih terlelap tidur. Prily tak mampu lg menyembunyikan kebahagiaan nya. Ia segera memeluk tubuh ali erat,menghirup aroma ali yg selalu membuatnya ingin terus bersama ali.
Ali menggeliat pelan saat merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya.

" hmmm,sayang  ada apa, ini masih pagi" tanya ali bingung,sambil memutar tubuhnya menghadap prily.
Prily hanya tersenyum senang. Ia benar2 tak sabar memberitahu ali.

" loh,ko malah diem, aku nanya sayang. Km kenapa" tanya ali lg. Yg di tanya malah senyum2 sendiri dan semakin membuat ali bingung.

" tidak,aku baik2 saja. Malah baik banget" jawab prily dengan senyum di bibirnya yg tak pernah hilang.
Ali menautkan alisnya. Mengapa prily senyum2 sendiri apa yg membuatnya bahagia seperti itu.batin ali.

" tidak panas," ucap ali sambil memegang dahi prily.
" aku tidak sakit honey,aku baik" prily segera menepis tangan ali yg berada di dahinya.

"Lalu km kenapa jadi kaya gini" ali masih saja bingung dan penasaran. Semalem istrinya itu muntah2, lalu pagi ini istrinya senyum2 ga jelas. What happen.?

Cup

" hadiah buat km" jawab prily cepat. Sebelum suaminya itu bertanya.

" hadiah untuk" tanya ali lagi. Sungguh ali benar2 bingung dan ga tau apa yg terjadi.
Baginya prily terlalu bertele tele.

Cup

" hadiah untuk ini" prily menyerahkan tespack ke ali. Ali menerinanya bingung dan seketika matanya melebar.
Prily memperhatikan raut wajah ali,antara syok dan bahagia.

" jadi.... Kamu...." ucap ali terbata. Saking bahagianya ia tak mampu untuk berkata dengan lancar.

" ya honey aku hamil...aku hamil" ucap prily girang." ya tapi blm yakin sih honey, sebelum aku mengeceknya di rumah sakit nanti" lanjut prily. Karena ia tak mau kesenangan ali memudar.

Ali bangkit di ikuti oleh prily lalu di peluk nya prily dengan erat," aku yakin sayang. Km pasti hamil. Alat ini sudah membuktikannya. Dan nanti siang kita cek kerumah sakit. " ujar ali. Prily balas memeluk ali.

" makasih sayang...makasih. Karna km mau bersabar. Ohh astaga aku tak percaya. Aku akan menjadi seorang ayah...." ucap ali senang.

Prily tahu ali sangat menginginkan kehadiran seorang bayi dari dulu. Begitu pula dengan dirinya.

" i love you sayang "

''I love you to honey" balas prily.

****

Di meja makan ali tengah menikmati kopi miliknya dengan terus menebar senyum bahagia. Sedangkan caca sibuk menghabiskan sereal kesukaannya yg telah di siap kan prily sebelum berangkat sekolah.

" pah,papah ko dari tadi senyum2 sendiri sih,papah ga gila kan" ucap caca dengan polos nya. Ali seketika menghentikan tangannya untuk kembali menyesap kopinya.
Apa td caca bilang apa?

Gila, astaga anak ini. Batin ali.

Prily hanya terkekeh saat caca dengan polosnya mengatakan kalimat yg membuat ali akan ber perang kata2 dengan caca.

" papah ga gila sayang, papah lg seneng aja" jawab ali sambil kembali menyesap kopinya.

" kata bu guru kalau ada orang yg senyum2 sendiri itu namanya gila. Lalu kalau papah ga gila . terus apa donk" jelas caca dan menyuapkan sereal ke mulutnya cuek.

Byurrrrrrrr

Ali memuncratkan kopinya. Astaga anak ini. Sebenernya dia makan apa sih kenapa pintar sekali menjawab kata2 ali.

" ihhh papah jorok"

" caca denger,papah ga gila ok. Papah lagi seneng. Karena km sebentar lg bakal punya adik" ucap ali sambil menyeka mulutnya dengan tissue..

" ahhhhhhhhhhhhhhh, papah serius kalau caca bakal punya adik" teriak caca gembira. Ali mengangguk.
Dengan cepat caca turun dari kursi makannya. Berlari kearah prily yg sedang menyiapjan bekal untuk makan siang caca di sekolah.

" bunda apa yg di katakan papah bener. Caca bakal punya adik. Ya begitu bunda" tanya caca antusias.

" ya sayang. Papah bener" jawab prily.

" horeeeer,,,, aku bakal punya adik...yeeeee""

Prily memperhatikan caca yg terus saja berteriak senang.

" bunda caca mau punya adik cewek, biar caca bisa ajak main boneka sana masak2an" ujar caca.

" no,,, papah maunya cowok. Biar bisa jd pemain bola" tokak ali cepat. Caca memanyunkan bibirnya sambil bersedekap.

" no,papah caca maunya cewek" caca kekeh ingin memiliki adik perempuan. Sedangkan ali jg tak mau kalah. Dia juga menginginkan anak2. Prily hanya memperhatikan dua orang yg sedang beragumen dengan kemaunya masing2

" cewek"

"Cowok"

"Ihhh caca bilang cewek"

" no,papah maunya cowok.kan caca cewek jg sekarang giliran cowok donk.."

Caca dan ali terus saja beradu mulut. Membuat Prily geram.

" sudah cukup, mau cewek mau cowok itu sama aja" teriak prily yg membuat caca dan ali menghentikan perdebatannya.

" caca sayang, kita harus terima apa pun yg tuhan kasih nanti, mau itu cewek, atau pun cowok. Caca tetep harus sayang sama adik caca nanti. Mengerti" jelas Prily. Caca langsung mengangguk mengerti.

" dan km ali, tidak malu apa berdebat sana anak kecil hanya gara2 jenis kelamin anak kita kelak" ucap Prily tegas.

" sudah tidak usah di permasalahkan lagi. Kalau sampai bunda denger kalian berdua berdebat lg. Bunda ga mau ngomong sama kalian berdua." lanjut prily. Ali dan caca menatap Prily dengan tatapan memohon.
Jika benar prily tidak mau bicara dengan mereka jika meraka kembali berdebat. Maka ali dan caca siap2 saja tidak dapat jatah makanan yg di buatkan Prily.

" ayo caca berangkat ,nanti km telat lg masuk sekolah "

Caca segera menggendong tas ransel hello kity kesayangannya. Ali pun ikut bersiap2. Hari ini jadwalnya mengantar caca sekolah,menemani prily cek ke dokter kandunga. Ya meski sebenernya istrinya jg doktet. Tapi Prily kekeh ingin mengecek dan memastikan nya dari dokter lain.

Sepanjang perjalanan ke sekokah caca, ali kembali berdebat dengan caca. Kali ini tentang kamar calon anaknya nanti. Prily heran sebenernya sama suaminya dan caca yg tak pernah akur. Selalu ads saja yg mereka ributkan...