47. Adik Angkat Tasya

9.5K 590 27
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


47. ADIK ANGKAT TASYA

Terkadang mereka yang dekat denganmu adalah mereka yang beracun-Auristella Queenzee F.D

***

Suara bising di kantin Alexander High School seketika hilang begitu saja saat bunyi pecahan kaca terdengar. Seluruh siswa siswi menatap ke sebelah barat tempat di mana Auris dan teman-temannya berada, tatapan mereka terfokuskan kepada Tasya yang berjongkok membersihkan tumpahan makanan di lantai.

"Lo kalau jalan lihat-lihat, dong. Baju gue kotor karena lo," kata Aluna. Gadis itu menatap Tasya dengan ekspresi marah.

Tasya tidak menjawab gadis itu memilih untuk membersihkan kekacauan yang terjadi lebih dahulu dibandingkan menaganggapi kakak angkatnya yang sedang marah itu.

"Shh..." Tasya meringis. Gadis itu memejamkan matanya sambil menelan salivanya kuat kala merasakan perih di telapak tangannya.

Bibir tipis Aluna membentuk sebuah senyuman. Tatapan matanya seakan senang saat menginjak tangan Tasya hingga terkena serpihan mangkuk kaca yang pecah.

"Aduh, sorry. Sakit, ya?" Aluna menyamakan tingginya dengan Tasya gadis itu meraih telapak tangan Tasya. Wajahnya memasang ekspresi datar sembari berkata, "Lo, sih. Gak mau lihat-lihat kalau jalan, jadinya kayak gini, kan? Minta maaf ke gue, gue juga tadi gak sengaja injak tangan lo."

Tasya menarik telapak tangannya dari genggaman tangan Aluna. Gadis itu berdiri membelakangi Aluna, ia hendak akan meninggalkan gadis itu namun langkahnya terhenti saat Aluna menahan dirinya.

"Lo semua lihat sekarang kalau Tasya emang beneran gak suka sama gue, dia benci sama gue." Aluna membuat seluruh siswa siswi Alexander High School menatap Tasya tajam.

Seringai tipis terukir di bibir gadis itu, ia berkata, "Tasya sengaja numpahin supnya ke baju gue, lo mau balas dendam soal yang semalam di rumah? Lo nuduh gue bilang yang enggak bener ke mama sama papa, kan? Sya, sadar gue ngomong kayak gitu, karena gue kakak lo, gue-"

"Lo bukan kakak gue, Al. Stop bikin drama yang gak ada benernya, gue capek tiap hari di salahin karena semua kelakukan lo. Lo pikir dengan lo kayak gini lo bisa dapatin semua perhatian mereka gitu? Miris tau, enggak."

Tasya berlalu meninggalkan Aluna begitu saja. Gadis itu merasa emosi dengan sifat Aluna yang semakin menjadi, bagaimana tidak? Gadis itu selalu saja membuat Drama dengan dirinya sebagai pemeran antagonisnya padahal nyatanya tidak seperti itu.

Terserah kali ini bagaimana orang-orang akan menatapnya gadis itu tidak peduli. Mereka tidak tahu apa yang dia rasakan jadi untuk apa di pikirkan, pikirnya.

"Sayang," panggil seorang lelaki membuat Tasya menoleh.

Senyum terukir di bibinya ketika melihat Angga datang dengan raut wajah khawatir. Lelaki itu menariknya masuk ke dalam ruang UKS, tatapan matanya jatuh kepada luka di telapak tangan Tasya, gadis itu seakan di buat lupa dengan rasa sakit luka di telapak tangannya saat Angga mengobatinya dengan telaten.

Lelaki itu menatap Tasya sembari tersenyum tipis. Tangannya mengelus lembut pipi Tasya seraya berkata, "Selama ini dia ngelakuin apa aja sama kamu? Kenapa gak pernah cerita?" Raut wajah Angga berubah menjadi datar.

"Maaf, gue gak mau dia kayak—"

"Itu udah tugas gue buat ngelindungin lo."

Tasya menghembuskan napasnya pelan. Kedua tangannya memegang pipi Angga sembari berkata, "Gue bisa atasin ini semua kok. Percaya sama gue, tolong untuk yang ini jangan pakai cara lo."

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Where stories live. Discover now