4. Tepi Sungai

433 59 4
                                    

4

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

4. Tepi Sungai.

Tapak kaki kuda yang ditumpangi Levi berlari dengan kecepatan normal. Kini Levi lebih ingin menenangkan dirinya setelah keluar dari kastil tua itu. Levi menghentikan kudanya pada tepi sungai yang berjarak beberapa kilometer dari kastil.

Dia dan Petra pernah ke sungai ini beberapa kali. Pertama kali saat mereka mencari air, dan yang lainnya saat mereka rehat dari pekerjaan.
Levi menautkan kuda nya pada pohon di dekat sungai. Dia memilih duduk di bawah pohon rindang yang lain. Tempat itu, tepat sekali dimana dulu dia dan Petra sering berbincang-bincang.

Levi memejamkan mata, bersandar ke pohon. Menikmati desir angin dan suara sungai yang selalu menenangkan. Cahaya matahari tidak terlalu panas siang itu. Suasananya sangat cocok untuk beristirahat.

Baru saja beberapa menit Levi memejamkan mata, dia mendengar tapak kaki kuda lain yang menuju ke arahnya.

Orang itu akhirnya sampai di dekat Levi. Ikut menautkan kudanya, lalu berjalan perlahan menuju tempat Levi bersandar.

"Aku sudah meminta agar tidak diikuti siapapun." Levi membuka suara terlebih dahulu. Orang yang mendekat ke arah Levi jadi menghentikan langkah.

"Maaf, Kapten. Tapi Komandan menyuruhku mengikutimu." Orang itu melanjutkan langkah kembali, lalu duduk di sebelah Levi.

Setelahnya tidak ada pembicaraan antara mereka. Suara cicitan burung dan pohon yang tertiup angin lebih mendominasi.

"Aku ingin meminta maaf kepadamu, Kapten." ucap orang itu memecah keheningan.

"Untuk apa."

"Beberapa hari lalu, Special Squad mu gugur ditangan Female Titan karena memprioritaskan diriku. Aku sungguh merasa bersalah atas hal itu."

Levi menghembuskan nafas, melirik kepada orang disampingnya.

"Mereka menjalankan tugasnya dengan baik."

Orang disamping Levi merundukkan kepalanya,
"Aku ikut merasa kehilangan. Bagaimanapun, mereka adalah orang yang penting selama aku masuk ke Survey Corps."

"Eren, menurut mu, bagaimana Petra itu?." tanya Levi kepada Eren.

Eren menatap Levi, dia menemukan sesuatu pada mata Levi saat menanyakan hal itu,
"Dia orang yang lembut. Dibalik perannya sebagai prajurit perempuan, sifatnya sangat keibuan. Dia juga ku anggap seorang kakak perempuan untukku."

Levi menghembuskan nafas lagi,
"Dia satu satunya wanita dalam Special Squad-ku. Tugas kami selain berkerja sama menyelesaikan misi, adalah melindungi dia."

Eren semakin merasa bersalah. Karena dirinya, banyak orang harus gugur dalam ekspedisi.

"Aku mengerti kau merasa sangat menyalahkan dirimu. Tapi jika kau merubah pola pikir dan melihat dari sisi mereka, kau akan merasa mati dengan bangga. Prioritas kami dalam ekspedisi kemarin adalah dirimu. Dan kematian mereka ialah hal yang akan terjadi, sebagai seorang prajurit." ucap Levi seakan mengerti dengan raut wajah Eren.

Eren mendesah ringan,
"Dan sebenarnya, apa yang terjadi dengan mayat mereka?. Aku tidak melihat mayat salah satu dari mereka sekalipun."

"Mereka dijatuhkan."

Eren membulatkan mata, seakan tidak percaya dengan ucapan Levi.

"Saat perjalanan mundur, banyak titan abnormal mengejar pasukan. Kereta pembawa mayat tertinggal jauh di belakang formasi. Aku berada di sebelah mereka saat itu." Levi menghentikan ucapan, menghela nafas pelan, lalu melanjutkan penjelasannya.

"Ada dua orang yang mengoperasikan kereta, mayat dari Squad-ku, dan beberapa mayat lain. Terhitung banyak untuk satu kereta. Mereka kelebihan muatan hingga dua kuda tidak sanggup untuk berlari lebih cepat. Aku bisa saja menyusul formasi dan meninggalkan dua kusir itu, tapi itu akan menambah korban. Maka aku memerintah mereka untuk menjatuhkan mayatnya."

Setelah mendengar itu, Eren semakin tidak percaya dengan kenyataan bahwa jasad mereka tidak dikebumikan.

"Lalu, apakah kalian berhasil menyusul formasi?." tanya Eren

"Kami berhasil menyusul formasi tanpa keempat orang dalam Squadku." jawab Levi.

Setelah itu Levi dan Eren sama sama diam. Keheningan kembali antara mereka. Eren yang sibuk dengan pikirannya, juga Levi yang mencoba lebih tenang.

"Kau bisa kembali. Aku akan menyusulmu."

Eren mengangguk singkat, lalu beranjak menuju kudanya dan kembali ke markas. Meninggalkan Levi yang hanyut dalam keheningan.

*****
To Be Continue.

See You in Another Dimension, Levi.Where stories live. Discover now